TINGKATAN TERTINGGI DALAM MENCINTAI

29 2 0
                                    


Kamu tahu apa itu Cinta?

Ya, satu kata dengan lima huruf yang tersusun cantik sebagai fondasinya

"Cinta itu kembarannya suka, seiras seirama, namun sedikit berbeda, tergantung pemiliknya"- W. Sancoko

Ya, begitu kata Wahid Sancoko dalam mendefinisikan satu kata penuh makna ini. Mungkin cinta itu hampir sama dengan suka, meskipun sebenarnya berbeda.

Saya juga mendefinisikan cinta sebagai perasaan sayang kepada lawan jenis, dimana kita  selalu ingin menghabiskan waktu bersama dengan orang yang kita suka, baik itu menyenangkan maupun menyedihkan.

Lantas, bolehkah saya bertanya?

Apakah kamu pernah merasakan cinta yang teramat dalam kepada seseorang?

Saya yakin semua orang pernah. Entah itu Cinta Pertama, kedua, maupun yang terakhir.

Yang membedakannya adalah akhir dari kisah cinta itu sendiri, ada yang berakhir bahagia, ada yang berakhir sedih, adapula yang tidak memiliki ujungnya sendiri. Bahkan ada pribadi yang sudah tidak lagi percaya dengan adanya Cinta. Menurut kamu, mengapa mereka sudah tidak lagi percaya dengan kata Cinta? Apakah mereka mengalami pengalaman pahit dalam menjalani kisah cinta di hidupnya?  Ya, banyak orang beranggapan seperti itu terhadap orang yang sudah tidak lagi percaya dengan Cinta. Tapi menurut saya, sebenarnya orang tersebut hanya BELUM MENEMUKAN apa yang dapat mereka sebut dengan cinta saja, BUKAN TIDAK PERCAYA DENGAN ADANYA CINTA.

Kembali pada topik utama yang akan kita bahas kali ini, yaitu mengenai Tingkatan Tertinggi dalam mencintai. Kalau kita mencintai seseorang, pastinya kita memiliki perasaan yang senantiasa ingin melakukan segala sesuatu bersama bukan? Kalaupun tidak, pastinya kita memiliki rasa ingin memiliki. Lantas apa jadinya jika orang yang kita cintai telah di jodohkan atau mungkin lebih memilih untuk hidup bersama orang lain yang bukan kita?

Saya rasa kamu akan sedih, kecewa itu pasti. Merasa Ingin marah, tapi tidak bisa sebab dia telah menjadi milik orang lain. Dalam hal ini, kamu hanya punya dua pilihan; bertahan dengan rasa sakit, atau memilih untuk mengikhlaskan?

Saya memberikan kamu kebebasan dalam menjawab dan memilih apa yang kamu ingin awalnya. Sekalipun kamu ingin bertahan dengan rasa sakit, saya tidak apa, itu keputusanmu, keputusan yang pastinya telah kamu pikirkan dengan matang.

Ada yang berkata: "Kak, gimana saya bisa Ikhlas? Minggu depan saya harus lihat dia nikah sama orang lain. Kakak tidak dapatkah mengerti perasaan saya?"

Menanggapi hal seperti ini, tentunya susah. Di satu sisi, dia terlanjur mencintai orang yang tidak mencintai dia. Bahkan saya tidak dapat membayangkan bagaimana perasaannya saat ia melihat orang yang dicintainya berada di samping orang lain untuk hidup dan membuka lembaran baru bersama. Tapi, di sisi lain, bertahan dengan tetap mencintai orang seperti ini adalah menyakitkan. Sebab sampai kapanpun, kita tetap tidak akan mendapatkannya.Oleh karena itu, kita sebaiknya sama-sama belajar untuk mencintai seseorang dengan Tingkatan Tertinggi, yaitu mengikhlaskan.

Saya tahu, melepas kepergian seseorang yang kita cintai sangat susah, apalagi jika harus mengikhlaskannya untuk orang lain? Perih pedih tentunya. Tapi, saya harap, kita sama-sama belajar. Saya tahu, ini susah, ini sulit, ini butuh waktu yang tidak sebentar, bahkan terkadang kita butuh waktu bertahun-tahun untuk benar-benar dapat ikhlas dan memulihkan diri sendiri.

Barangkali setiap manusia memiliki takdir, tidak semua dalam dunia ini dapat bersatu maupun dipisahkan, begitupula dengan Cinta. Tidak semua cinta dapat bersatu, salah satu cara terbaik yang dapat kita lakukan adalah belajar menerima kenyataan dan merelakan kepergiannya.

Tingkatan tertinggi dalam mencintai seseorang adalah ikhlas itu sendiri. Ini  bukan berarti menyerah! Tapi berusaha untuk sadar, bahwasannya memang ada beberapa hal dalam dunia ini yang tidak dapat dipaksakan, perihal memiliki, misalnya.

Untuk kamu, yang merasakan pedihnya kehilangan sebelum memiliki. Semoga lekas pudar rasamu, cepat pulih ragamu, lekas sembuh hatimu. Tak lupa, cobalah menerima kenyataan dan berdamailah dengan hatimu  -V.A.W

Problematika RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang