24. Gone

1.3K 121 29
                                    

Warning : Cerita ini memakai sistem private acak, ( spoiler update selanjutnya aku private yang gak follow gak bakal ada notifikasi update ke kalian thanks. )

Seneng gak aku update cepet ?, But aku mau memanggil para silent readers untuk menampakkan diri mereka di part ini jadi aku bakal kasih target! Kalo gak sampai up nya mungkin bakal kayak kemarin yang super lama~ .

70 votes + 20 coments for next update! .

Daripada banyak bacot skuy baca! .

#NoSilentReaders!

___________________

Untuk kebersamaan yang akhirnya akan berdebu dalam tajuk kenangan.

Dari aku yang pernah kamu sebut
Sebagai masa depan >.< .

••••

Let it hurt , let it bleed , let it heal and let it go .

- Adelia Luna -
________________

Luna Pov

Dulu aku merasa diriku seperti obat, yang akan selalu ada disetiap kamu merasa kesulitan dan sakit.

Sekarang aku mulai mengerti, obat dicari ketika dibutuhkan dan setelah sembuh ditinggalkan begitu saja.

Hanya saja aku tergolong obat yang mana vin? , Obat simtomatik yang ditinggalkan saat kamu sembuh atau obat antibiotik yang walaupun kamu sudah sembuh tapi tetap memerlukanku sampai akhir? .

Aku yakin, luka saat ini akan hilang , entah itu kapan , entah itu cepat atau lambat semuanya tetap akan berlalu.

Semua hal yang pernah kita lalui tetap tersimpan rapi didalam ruang hati dan pikiranku.

Dihari pertama aku melihatmu.

Dihari pertama kita saling tatap berpayung kecanggungan.

Dan dihari hari selanjutnya seolah payung tersebut berganti menjadi payung cinta.

Tapi hidup tetap harus berjalan kan vin? , Aku harus tetap melangkah mencapai mimpi yang belum ku sentuh, begitu pun dengan kamu.

Apapun alasan kamu ninggalin aku, I just want to say one thing, thank you for teaching me how it feels to be broken.

***

" Ci, luna pamit dulu ya "

" Kamu bener bener tega ya lun!, Ninggalin cici lagi sendirian " ucap ci agnes memeluk Luna.

" Halah, sok sok an sedih biasanya juga kalo luna dirumah di nistakan terus " jawab luna bercanda.

Ci agnes pun masih tetap konsisten mengeluarkan air mata sedihnya " ih kamu! , Cici sedih tau adik cici mau pergi gini "

" Udah ah, lagian kan luna mau kerja ci, kalo ada libur pasti luna balik kok lagian juga siapa bilang cici sendiri? Kan ada your lovely husband ci "

Dan selanjutnya terjadi bermacam macam perdebatan kecil antara mereka berdua, sampai akhirnya luna berpamitan dan masuk kedalam taksi.

Ditengah perjalanan, luna menguatkan hatinya bagaimanapun dia harus tetap menggapai hasil dari kerja kerasnya kuliah dulu, hidup terus berjalan luna sama sekali gak bisa diam ditempat meratapi sedihnya patah hati.

Serendipity | Kevin Sanjaya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang