O5

79 12 3
                                    

maaf jika ada ketypo-an ,
Manusia tak luput dari kesalahan

***

"Chris", ucap Aksav memulai pembicaraan.

"Apa?", jawab Christine tak menatap Aksav melainkan menatap handphone kesayangannya itu.

"Mau naik itu? Bareng Artha sama Gansja", Tawar Aksav menatap wahana yang Ia ingin tumpangi dan melihat 2 orang yang Ia kenal tengah membeli tiket masuk, yakni Artha dan Gansja.

"Takut, Ntar kalo jatuh gimana? Nanti gw mabuk kena angin malem", Tolak Christine mentah-mentah. Ia juga takut menumpangi wahana extrime yang satu ini, Ia takut ketinggian.

"Alah, lu bocil nanti-ntar mulu. Kaga elah, bodo sini ikut", Aksav menarik tangan Christine dan menuju ketempat dimana tempat pembelian tiket.

"Yatuhan maksa dong, Eeq banget", Mau tak mau Christine mengikuti kemauan Aksav kali ini, bukan karna hal lain tapi Ia takut tangannya putus karna ulah Aksav yang main menariknya.

Okeh skip , jangan berlama-lama dengan Aksav dan Christine. Ada yang lebih seru dari mereka kali ini. Entahlah, semua anggota sudah sibuk dibawa ambang bahagia malam ini, mereka menikmati sisa malam ini untuk bersenang-senamg.

***

Kali ini, malam sudah hampir larut.
Semuanya tampak sibuk bersenang-semang dan melupakan waktu, bahkan mereka tak mengecek group chat yang sedari 10 menit tadi Bastian murka pada semuanya karna tak tepat waktu.

Jam menunjukan pukul 22.07,
Cukup malam bukan? Namun hanya 5 orang yang berkumpul kali ini. Lalu satu persatu anggota mebuka hp masing-masing karena merasakan dering telefon yang sedari tadi tak kunjung berhenti.

22.26 WIB , kali ini semuanya berkumpul ditempat parkir, mereka melihat raut wajah Bastian, Rhea, Drean, Xilau dan juga Barat yang sangat menyeramkan, yak mereka tengah kesal dengan yang lain.

Tapi Xilau menyuruh semuanya untuk segera memasuki mobil masing-masing dan segera kembali kepenginapan yaitu Villa.

Malam ini semuanya tampak menyenangkan, mereka sangat bahagia bisa liburan diBandung.

Mereka berharap besok masih bisa tersenyum lega seperti malam ini.

***

Sesampainya mereka divilla, tak semua anggota memasuki kamar.

Ada yang memakan cemilan, menonton tivi, bermain hp, rebahan, mandi? Apa? Mandi dimalam hari?

Beberapa anggota yang tengah duduk diruang tamu menatap Gansja yang keluar dari kamar mandi dengan keadaan rambut basa, semua menatap Gansja kaget.

"lu bar-bar banget dah, kan udah dibilang kaga boleh ja", bentak Drean.

"Lu udah gila ya? Mandi malam hari itu larangan! Jangan ceroboh ja!", terus Rayza dengan nada emosi.


"Apaan? Kalian percaya sama begituan? Gak percaya sama tuhan?", Gansja menanggapi enteng.

"Tapi lu gak bisa kaya gini ja, satu berbuat semuanya kena. Jangan bego", kini Adit ikut beragumen.

"Emang ada alasan tertentu kita ga dibolehin? Pamali? Kalian percaya sama yang kaya gitu? Liat besok, gw yakin gak ada apa-apa sama Gansja", Darren yang sedari tadi diam kini membela Gansja mati-matian.

NIGHTMARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang