Maaf jika ada ke-typo-an .
Manusia tak luput dari kesalahan .***
Raut wajah Chris menandakan bahwa Rhea tengah tak baik-baik saja. Matanya menatap seluruh anggota yang tengah berapa dikamar Rhea sekarang.
Yang ditatap Chris pun menunjukan rasa keresahan.
"wajah Rhea keliatan damai", bentak Gansja memecah keheningan.
"lu bisa tenang? jangan mikir yang aneh-aneh. Dari tadi juga kita udah coba lakuin apapun biar Rhea sadar", ucap Drean yang tak kalah keras.
"mana bisa gw tenang dre? Itu adek gw dre yang lagi sekarat", sekali lagi Gansja membantah.
"lu sabar, gw tau Rhea bukan cewe lemah. Lagian awalnya dia oke-oke aja", ucap Bastian menepuk pundak sebelah kanan milik Gansja dan berusaha membuatnya tenang.
"Teh Rhe"
Chris yang sadar dengan terbuka perlahannya mata Rhea pun spontan memanggil namanya.
Mendengar Chris menyebut nama Rhea yang lain pun ikut melihat Rhea yang mulai tersadar.
"Rhe lu-"
"Lu gpp?"
"Lu kenapa?"
"dia baru bangun , kalian nanya gitu. Diem dulu", protes Chris.
"gw gpp, roh gw keluar dari badan gw. Gw lihat banya kejadian yang terjadi hampir 170 tahun an yang lalu", bicara Rhea menjelaskan pada yang lain.
"emang ada apa?", tanya Melvin penasaran.
"gw gak bisa cerita, kepala gw pusing", Rhea menolak untuk menceritakan karena menurutnya jika Ia cerita pun, seluruh anggota tidak akan percaya.
"Yaudah lu tidur, kita tinggal dulu", ucap Drean dengan berjalan keluar kamar.
"Inget, tidur bukan mati", ucap Melvin meledek Rhea.
"Huh iye anaknya pak Rendi", jawab Rhea dengan kesal.
***
Malam ini, tidak semua anggota berada diruang tamu. Mereka berbicara mengenai masalah hari ini.
Mereka takut ada yang terjadi dihari selanjutnya, mereka tak mau ada yang terjadi untuk kesekian kalinya.
"tha mau pulang!", ucap Artha dengan wajah memelas.
"Gak bisa tha, kita belum ke gunung", ucap Selca yang berharap ingin pergi kegunung.
"buat pantai diskip aja, kita langsung kegunung besok", ucap Barat singkat.
Semua menganguk-anguk menyetujui perkataan Barat.
"Key, Udah mendingan?", tanya Xilau.
"Udah kok, gw gpp", jawab Key dengan senyum menandakan bahwa Ia sudah baik-baik saja.
"Teh Rhe?"
"Emang gw kenapa dah? Orang lagi jalan-jalan dibilang sakit", jawab Rhea dengan santai.
"jalan-jalan ntuh kemall, keluar villa. Lu kaga, malah ke jalan jadul", ucap Melvin dengan nada emosi.
"lu sirik banget sih ama gw pin? Mau gelud? Sini dah sini. Gw tendang mental ke pluto lu", Rhea menjawab tak kalah emosi.
"Gw kawinin abis ini ye, beneran", ucap Bastian dengan memainkan bulpoin ditanganya.
"dih, najis"
"harom angji"
"udah dong ah, capek denger kalian berantem mulu", kini Rayza menengahi keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTMARE
Horrorkisah tentang 15 pemuda yang berharap mendapatkan ketenangan setelah ujian akhir sekolah yang membuat penat dengan berlibur dikota yang memiliki bahasa daerah sunda yaitu bandung . alih - alih mendapat ketenangan mereka malah mendapatkan musibah...