| 𝐎𝐔𝐑 𝐅𝐈𝐑𝐒𝐓 𝐇𝐎𝐋𝐈𝐃𝐀𝐘 |

14 3 0
                                    

Renjun!

Hari ini aku mengunjungi sebuah pantai bersama adikku.

Kamu ingat tidak? Saat kita untuk pertama kali liburan berdua.

Kita mengunjungi banyak tempat, namun yang menjadi favorit kita adalah sebuah pantai yang tak begitu jauh dari kota.

Tempatnya sangat sepi dan sunyi.
Bahkan saat kita akan pulang, aku bisa mendengar suara deburan ombak dengan sangat jelas.

Tapi ada dua hal yang benar-benar masih ku abadikan hingga saat ini.

Sebuah foto yang kita ambil sebelum kembali pulang dan sebuah pujian yang kau berikan pada ku malam itu.

Di dalam foto itu kita menatap kamera dengan bahagia, sebuah senyuman terukir sangat indah. Seakan-akan saat itu kita memiliki hal untuk dipikirkan di masa depan.

Bebas dan bahagia.

Itu yang aku bisa rasakan.

Kau terlihat lebih menarik dari biasanya, suraimu yang bewarna cokelat kehitaman itu terlihat lebih menawan.

Aku menyukai rambutmu yang seperti itu.

Terasa lembut ketika berada di antara jari jemari ku.

Dan pada saat malam tiba

Tiba-tiba saja kau memberikan sebuah jaket yang sedari tadi kau pakai.

Untuk melindungiku dari angin malam, ucapmu saat itu.

Aku yang hanya mengenakan sundress benar-benar tertolong dengan jaketmu.

Dan sesaat setelah kau memakaikan jaket itu padaku, kau mengatakan "kamu cantik malam ini."

Sungguh! Saat itu juga diriku ingin meledak saja.

Kau memang sering bertingkah manis, tapi sangat jarang memujiku.

Nafasku tercekat, seakan pasokan oksigen di sekitarku habis.

Dan yang pasti muka ku sangat merah, untung saja saat itu tak banyak cahaya di pantai.

Hanya ada sebuah lampu-lampu temaram yang menghiasi di pinggir pantai.

Dan kau setelah memuji ku, hanya tertawa kecil. Dan mengatakan bahwa kau sangat senang menghabiskan hari dengan ku.

Aku juga begitu, Renjun.

Aku sangat bahagia di saat bersamamu.

Seperti semua beban di pundakku hilang begitu saja saat aku menatap wajahmu.

Aku harap kita bisa bertemu kembali suatu saat nanti.

Love,

Rena

『 l e t t e r 』huang renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang