Pertemuan Kedua

52 7 2
                                    

Ku kayuh sepeda onthel dan ku mulai aktivitas ku seperti biasa bersama Romeo. Pagi ini cuacanya sangat cerah dan sangat cocok untuk berolahraga. Sudah lama aku tidak pergi bersama Romeo dan baru kali ini aku bisa pergi dengan Romeo, karena sejak kepulangan ku dari Kairo aku sangat disibukan dengan urusan Pesantren.

 Sudah lama aku tidak pergi bersama Romeo dan baru kali ini aku bisa pergi dengan Romeo, karena sejak kepulangan ku dari Kairo aku sangat disibukan dengan urusan Pesantren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Romeo

Selain untuk berolahraga aku juga ingin menenangkan pikiranku sejenak. Karena sejak kemarin pikiranku sangat kacau, karena permintaan dari abi dan umi dan jujur permintaan itu sangat terbayang-bayang dipikiranku, aku belum siap untuk memenuhi permintaan abi dan umi yang satu ini. Karena aku merasa belum siap membangun rumah tangga seperti abi😟

-Off-

"Khanan, Abi rasa umur kamu sudah pantas untuk menjadi kepala rumah tangga". Ucap Abi

"Maksud Abi?". Tanya Gus Khanan

"Maksud abimu itu kapan kamu akan membawakan kami menantu". Ucap Umi

"Iya, nanti pasti akan Khanan bawakan menantu untuk Abi dan Umi tapi tidak sekarang, karena Khanan rasa belum siap untuk mengemban tanggung jawab itu". Ucap Gus Khanan

"Lalu kapan kamu akan merasa siap nak". Tanya Umi

"Khanan juga belum tau umi lagi pula Khanan juga baru selesai S3, Khanan mau mengejar cita-cita Khanan dulu Umi". Jawab Gus Khanan

"Lagi pula Jodoh Tak akan pernah tertukar umi". Ucap Gus Khanan

"Kalau dia yang nantinya di takdirkan untuk Khanan pastilah kami akan bertemu dengan cara yang indah umi". Ucap Gus Khanan

"Tapi kami ingin cepat-cepat menimang cucu dari kamu nak". Ucap Abi

"Apakah Abi rela bila Khanan salah dalam memilih pendamping demi untuk mewujudkan permintaan Abi dan Umi". Ucap Gus Khanan

"Tentu kami sebagai orang tua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya". Ucap Umi

"Kalau begitu Abi dan Umi bersabarlah, Khanan janji akan membawakan menantu yang Sholehah seperti Umi". Ucap Gus Khanan

"Tidak harus sama seperti umi, yang penting agamanya bagus dan juga dia mau menerima mu dan keluargamu". Ucap Umi

"Baik Umi". Ucap Gus Khanan

-On-

Karena melamun aku jadi tak sadar jika sepeda yang aku kayu menabrak seorang gadis dan kami berdua sama terjatuh ke tanah.

"Aw...sakit". Ucap Alisha

Kudengan teriakan nya yang meringis kesakitan, mungkin karena tadi dia jatuhnya terlalu keras. Ku lihat dia menoleh ke arahku dan entah kenapa jatungku berdetak lebih cepat dari biasanya seperti habis lari maraton rasanya saat dia melihatku. Segerah ku alihkan padangannya dengan mulai pembicaraan duluan.

"kamu sengaja kan nabrakin diri kamu ke sepeda saya cuma buat cari perhatian saya, saya tahu saya ini ganteng, tapi gak gini juga kali caranya". Ucap Gus Khanan

"Ngapain juga saya harus sengaja nabrakin diri saya ke sepeda situ, kayak gak ada kerjaan aja, udah salah bukannya minta maaf malah nyalahin orang lagi, lihat ini terlur saya jadi pecah semua". Ucap Alisha sambil menunjuk kan telurnya yang sudah pecah semua

"Itu sih salah kamu sendiri jalan gak hati-hati, gak lihat kanan kiri". Ucap gus Khanan

" Nih manusia satu terbuat dari apa sih kok gak ada rasa bersalahnya sama sekali, dasar cowok nyebelin". Ucap Alisha kepada Gus Khanan sambil melempar telur ke baju Gus Khanan karena terlalu cepat jadi Gus Khanan tidak sempat menghindar al hasil bajunya jadi kotor.

"Kamu berani ya bikin baju saya jadi kotor, apa kamu gak tau siapa saya?". Ucap gus Khanan

"Emangnya saya penduli situ siapa dan itu balasan buat kamu karena telah memecahkan telur saya". Ucap Alisha lalu pergi meninggalkan gus Khanan

"Dasar cewek bar-bar". Ucap gus Khanan yang tidak didengar oleh Alisha karena Alisha sudah pergi

"Tapi, wajahnya gak asing bagiku apa aku pernah bertemu dengannya sebelumnya?". Ucap Gus Khanan

Setelah aku ingat-ingat lagi ternyata dia adalah Gadis yang malam itu ku pergoki mau kabur dari Pesantren dan sedang apa dia disini apa dia mencoba untuk kabur lagi?, Ku rasa tidak. Kenapa dia membawa telur apa dia mbak dalem yang ditugaskan umi untuk membeli telur, tapi kalau benar dia mbak dalem kenapa aku tidak pernah melihatnya berkeliaran di dalem?. Kenapa aku jadi mikirin cewek bar-bar itu sih ada apa denganku hari ini.

Kediaman Dalem

"Assalamualaikum". Ucap Gus Khanan

"Waalaikumsalam". Jawab Umi

"baju kamu kenapa le?, kog kotor gitu". Tanya Umi

"Tadi di jalan Khanan ketemu cewek bar-bar Umi dan dia yang lemparin Khanan pakai telur makanya baju Khanan jadi kotor dan bau amis gini". Jawab Gus Khanan

"Kog bisa le, dia sampai lemparin kamu pakai telur". Tanya Umi

"Tadi karena ngalamun Khanan gak sengaja nambrak dia Umi sampai jatuh dan membuat telurnya jadi pecah semua". Ucap Gus Khanan

"Terus kamu minta maaf dan mengganti telurnya yang sudah kamu pecah kan itu?". Tanya Umi

"Ya enggaklah Umi kan Khanan gak bawa uang, lagipula itu bukan sepenuhnya Kesalahan Khanan Umi, dia aja yang jalannya gak lihat kanan kiri dan bukan hanya dia yang jatuh Umi Khanan juga ikut jatuh umi jadi kita impaskan Umi". Ucap Gus Khanan dengan wajah tidak bersalah

"Aw...sakit Umi". Ucap Gus Khanan dengan telinga yang dijewer oleh Umi Maryam

"Ya jelas itu salah kamu Khanan, karena kamu bawa sepedanya sambil ngalamun, pantes aja kamu dilemparin telur sama dia". Ucap Umi yang masih menjewer telinga Gus Khanan

"Umi gak mau tau kamu harus minta maaf sama dia dan ganti telur-telur yang sudah kamu pecahkan itu ". Ucap Umi

"Iya, Umi nanti kalau ketemu sama cewek bar-bar itu Khanan akan Ganti telur-telurnya yang sudah Khanan pecahkan tadi, tapi lepasin dulu jeweran umi telingan Khanan Sakit umi". Ucap Gus Khanan sambil megangin telinganya yang mereh yang sudah dilepaskan Umi Maryam

"Sekarang kamu mandi dan bersih-bersih sana, setelah itu makan karena umi sudah masakin makanan kesukaan kamu". Ucap Umi

" Iya Umiku yang cantik, ini juga Khanan mau mandi dan bersih-bersih karena Khanan sudah gak sabar mau mencicipi masakan umi yang paling enak sedunia". Ucap Gus Khanan

"Entar kalau kamu sudah menikah juga masakan istri kamu yang kamu bilang enak". Ucap Umi

"Ya enggaklah Umi, masakan Umi itu tetap No. Satu buat Khanan". Ucap Gus Khanan

"Kamu ini paling bisa ambil hati umi, sudah sana mandi umi sudah gak tahan dengan bau amis kamu". Ucap Umi

" Iya umi ini juga Khanan mau ke kamar". Ucap Gus Khanan sambil pergi ke kamarnya

Jodoh Tak Akan TertukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang