Pertemuan Ketiga

26 3 0
                                    

Sehabis Sholat Isya' sudah banyak santriawan, santriwati, ustadz dan ustadzah yang berkumpul di Masjid pesantren untuk Menghadiri acara Syukuran kelulusan dan kepulangan Gus Khanan dari Kairo yang bertepatan juga dengan hari bertambah usianya Gus Khanan.

Banyak santriwati yang membicarakan Gus Khanan termasuk dua orang yang duduk di sebelahku siapa lagi kalau bukan Silmi dan Syifa. namun orang yang ditunggu-tunggu kehadirannya belum kelihatan batang hidungnya.

Kepalaku tiba-tiba terasa sakit dan pandanganku menjadi tidak jelas.Syifa dan Silmi yang berada di sebelahku menjadi khawatir melihatku seperti ini.

"Mbak Alisha kenapa?". Tanya Syifa

"mbak Alisha sakit?." Tanya Silmi

"Aku gak apa-apa kog cuma kepalaku sedikit sakit". Jawabku

"Badan mbak Alisha Panas, mbak Alisha demam, lebih baik mbak Alisha istirahat di kamar". Ucap Syifa

"Iya mbak, apa yang dikatakan Syifa benar, Silmi takut kalau sakitnya mbak Alisha tambah parah nanti". Ucap Silmi

"Aku gak apa-apa kok, jadi kalian gak usah khawatir mungkin aku cuma demam biasa kog nanti kalau udah minum obat juga sembuh, lagi pula kalau kita pergi nanti Ning Aisyah cariin kita gimana aku kan gx enak sama Ning Aisyah apalagi kita udah di undang sama Ning Aisyah langsung". Ucapku

"Aku yakin Ning Aisyah akan mengerti mbak, nanti aku yang akan bilang ke Ning Aisyah jadi mbak Alisha gak usah khawatir". Ucap Syifa

"Gimana kalau mbak Alisha pulangnya sama Syifa, terus nanti aku bilang ke Ning Aisyah kalau mbak Alisha sedang tidak enak badan dan Syifa nemenin mbak Alisha di kamar dan aku disini sebagai perwakilan dari kamar kita dan persahabatan kita jadi Ning Aisyah tidak akan sedih". Ucap Silmi

"Tumben kamu baik, aku yakin pasti ada udang di balik bakwan". Ucap Syifa

"Apaan sih aku memang selalu baik bukan, iya kan mbk?". Tanya Silmi padaku dan aku yang mendengarnya hanya tersenyum pertanda aku menginyakan omongannya

"Halah... Aku yakin kamu di sini bukan untuk Ning Aisyah tapi untuk ketemu sama Gus Khanan kan, pakai alasan sebagai perwakilan dari persahabatan kita lagi". Ucap Syifa

"Itu salah satunya". Ucap Silmi sambil nyengir kuda

"Udah-udah kalian jangan bertengkar, Syifa kalau kamu masih ingin disini aku gak apa-apa kok kalau pulang sendiri". Ucapku

"Enggak mbak, aku mau ikut pulang sama mbak biar bisa jagain mbak Alisha kalau nanti butuh sesuatu di kamar gimana kalau gak ada orang di kamar yang nemenin mbak?". Ucap Syifa

"Ya sudah kalau begitu kami berdua pulang dulu ya Sil". Ucap ku

"Iya mbak, Syifa jagain mbak Alisha lho". Ucap Silmi

"Iya pasti aku jagain". Jawab Syifa

"Assalamualaikum". Ucap Alisha dan Syifa

"Waalaikumsalam". Jawan Silmi

Skip

Keluarga Ustadz Yusuf sudah datang namun orang yang dibicarakan dan ditunggu kedatangannya oleh santriwati sedari tadi belum kelihatan batang hidungnya.

Ning Aisyah yang baru datang bersama Ustadz Yusuf dan Ustadzah Maryam terlihat sangat cantik memakai gamis berwarna navy dan dipadupadankan dengan khimar syar'i berwarna abu² tua. Ning Aisyah duduk di barisan depan bersama keluarga dalem dan sesekali dia melihat ke arah Silmi berada. Ning Aisyah seperti mencari seseorang disini dan siapa lagi yang dia cari kalau bukan kedua sahabatnya yaitu Alisha dan Syifa, karena yang dia lihat disini hanya ada Silmi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh Tak Akan TertukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang