Pesantren Al-fatihah

46 8 0
                                    

Akhirnya kami sampai di Pesantren Al-fatihah. Kami menempuh perjalanan selama hampir
3 jam. Sesampainya kami disana, kami langsung menuju ke dalem tempat tinggal ustadz Yusuf dan Ustadzah Maryam. Kami disambut hangan oleh keluarga beliau dan Papa melepas rasa rindunya kepada teman lamanya yang sudah lama tidak bertemu karena kesibukan masing-masing.

"Assalamualaikum". Ucap Papa

"Waalaikumsalam Sahabatku" ucap seseorang yang menyambut kami dari dalam, beliau adalah pemilik Pesantren Al-Fatihah yang tak lain adalah Ustadz Yusuf atau Kiai Yusuf dan disampingnya Ustadzah Maryam atau nyai Maryam, lalu aku mencium. Tangan keduanya dengan takdim.

" Alisha sekarang sudah besar ya, Cantik sekali seperti Mamanya". Ucap nyai Maryam

" Terima kasih nyai". Jawab Alisha lalu tersenyum

" Alisha sekarang umur berapa?". Tanya nyai Maryam

" 17 tahun nyai". Jawab Alisha lalu tersenyum

" kamu panggil saja kami dengan sebutan Umi dan Abi, anggap saja kami seperti orang tua mu sendiri". Ucap nyai Maryam

" Sebelumnya saya minta maaf nyai, bukan maksud saya tidak menuruti permintaan nyai dan kiai, hanya saja saya tidak enak dengan santri-santri yang lain jika saya memanggil kalian dengan sebutan umi dan abi. Saya tidak ingin dianggap spesial disini, karena saya sama seperti santri lain disini". Ucap Alisha dengan sedikit hati-hati dalam ucapanya karena tidak ingin menyinggung perasaan kiai Yusuf dan nyai Maryam

" Alisha cara berfikir mu dewasa nduk dan kamu juga rendah hati". Ucap nyai Maryam kepada Alisha

" Alisha memang seperti itu, tapi kadang sikap manjanya minta ampun". Ucap Mama lalu terkekeh

Terlihat Alisha yang mengembangkan pipi chubby nya karena ngembek

" Kamu akan tinggal di asrama santriwati". Ucap Kiai Yusuf

" Inggih Kiai". Ucap Alisha

" Kalau begitu kenalakan ini Aisyah Putri kami, anak kedua kami, dia yang bakal nganterin kamu ke asrama". Ucap Nyai Maryam sambil tersenyum, lalu keduanya saling berkenalan dan akhirnya akrab.

" Mari saya antar ke asrama santriwati". Ucap ning Aisyah

Lalu Alisha mengekor di belakang ning Aisyah , kemudian terlihatlah sebuah asrama santriwati yang tatanannya lumayan rapi, lalu mereka kedua masuk kedalam sebuah kamar yang bertuliskan nama Khadijah, ternyata setiap kamar santriwati memiliki nama-nama pejuang dalam islam seperti Khadijah, Aisyah, Fatimah, Asyiah, Maryam, Hawa dan Hajar.

"Assalamualaikum".ucap ning Aisyah pada semua penghuni kamar

"Waalaikumsalam". jawab mereka secara bersamaan

" Perkenalkan kalian punya teman baru yang bakal sekamar dengan kita". ucap ning Aisyah lalu tersenyum

Ternyata ning Aisyah tidak tinggal di dalem, dia lebih suka tinggal di asrama santriwati, katanya sih lebih nyaman disini, banyak temamnya dan dia sekamar denganku.

" Kenalin yang pakai kerudung warnah hijau ini namanya Nurul Silmi (16 tahun), panggil saja Silmi mbak dan kalau yang pakai kerudung warna biru ini namanya Zahrana Syifa (17 tahun), panggil saja Syifa". Ucap ning Aisyah memperkenalkan kedua sahabatnya.

" Kenalin nama saya Alisha Amira Sakinah, panggil saja Alisha" ucap Alisha memperkenalkan diri

" Alisha nanti kamu akan saya pandu tentang peraturan di pondok ini, serta segala peralatan yang harus kamu miliki". Ucap ning Aisyah

" Siapp ning". Ucapku

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Ustadz Yusuf Al-Fatih dan istrinya Ustadzah Maryam shofia bersama dengan Aisyah Hasna Al-Fatih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ustadz Yusuf Al-Fatih dan istrinya Ustadzah Maryam shofia bersama dengan Aisyah Hasna Al-Fatih.

Jodoh Tak Akan TertukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang