Awal Pertemuan

46 7 0
                                    

Karena sinyal di asrama santriwati yang kurang bersahabat, aku memutuskan untuk pergi ke taman belakang Pesantren dan naik ke atas pohon, semoga saja diatas sini ada sinyalnya. Alhamdulillah ada, aku langsung menghubungi kak Aqmar dan tak menunggu waktu lama langsung di angkat oleh kak Aqmar

"Assalamualaikum kak Aqmar, Icha kangen banget sama kak Aqmar, bagaimana kabar kak Aqmar, kapan kak Aqmar pulang ke Indonesia?". Ucap Alisha

"Walaikumsalam adikku sayang, Alhamdulillah kabar kakak baik, kakak juga kangen sama kamu dan kakak sudah pulang ke Indonesia dari 2 minggu yang lalu". Jawab Aqmar

"Kak Aqmar pulang kok gak ngabarin Icha sih". Ucap Alisha dengan nada ngambek

"Maafkan kak Aqmar yang tidak mengabarimu tentang ke pulangan kakak ke Indonesia, karena setelah kakak pulang dari Al-Azhar kakak menjadi CEO di perusahaan Papa dan menjalankan amanah Papa untuk mengurus perusahaannya disini selama papa dan mama di Singapure dan karena telalu sibuk jadinya kakak lupa kasih tau kamu kalau kakak sudah pulang ke Indonesia". Ucap kak Aqmar

"Iya, Icha maafin tapi ada syaratnya". Ucap Alisha

" Apa syaratnya, insyaallah kalau kakak bisa pasti kakak akan lakukan".  Ucap Aqmar

" Syaratnya adalah Kak Aqmar harus jengukin aku disini dengan membawa makanan favorit aku". Ucap Alisha

"Iya, kalau kakak sudah gak sibuk kakak pasti akan jengukin kamu di pesantren dengan membawa makanan favorit kamu". Jawab Aqmar

"Akan Aku tunggu, karena aku sudah sangat rindu dengan kak Aqmar". Ucap Alisha lalu tertawa

"Bagaimana keadaanmu disana?". Tanya Aqmar

" Alhamdulillah, keadaan ku baik disini". Jawab Alisha

" Awalnya kakak sempat khawatir sama kamu waktu papa dan mama bilang akan memondokkan kamu di pesantren Al-Fatihah. Karena kamu tidak pernah pergi jauh dari rumah apalagi tanpa mama, papa dan kakak tentunya. Tapi sekarang kakak lega karena kayaknya kamu betah disana". Ucap Aqmar

"Iya kak, disini aku memiliki teman yang sangat sayang padaku, mereka yang selalu membantu akau selama aku berada disini". Ucap Alisha

"Kapan kak Aqmar akan mengunjungi ku disini?". Tanya Alisha

" Insyaallah, minggu depan kakak akan pergi ke pesantren Al-fatihah untuk bertemu denganmu". Ucap Aqmar

" Icha jadi gak sabar  pengen ketemu sama kak Aqmar". Ucap Alisha

" Kakak juga". Ucap Aqmar

"Icha tutup dulu ya kak teleponnya Sudah Malam soalnya, Icha sudah ngantuk mau tidur, Assalamualaikum". Ucap Alisha

" Iya, Waalaikumsalam" .ucap Aqmar

Setelah ku matikan headphone ku lalu aku masukan benda pintar itu kedalam saku  yang ada digamis panjangku. Seketika aku baru menyadari kalau aku masih berada di atas pohon dan sialnya lagi aku gak bisa turun dari pohon ini. Aku memang bisa memanjat pohon tapi kalau soal turunnya itu beda lagi. apakah kalian ada yang sama seperti ku?. bisa naik tapi gak bisa turun!.

Bagaimana caraku untuk turun dari sini. Kalau aku teriak minta tolong otomatis akan ketahuan dan pastinya akan terkena hukuman dari Ustadzah Laila. Tapi kalau aku tidak minta tolong masa semalaman aku harus berada disini, aku seperti memakan buah simalakama.

Aku seperti mendengar suara langkah kaki sedang menuju ke arah sini.

"Siapa kamu, malam-malam berkeliaran disini, kamu pasti santriwati yang mau kabur dari pesantren". Ucap laki-laki yang wajahnya tidak begitu jelas karena tidak ada cahaya disini, tapi bisa ku pastikan dia seorang santri disini.

"Bukan, kamu salah faham kepadaku". Jawab Alisha

"Mana ada maling ngaku yang ada penjara menuh". Ucapnya lagi

" Beneran, aku gak bohong". Ucap Alisha

"Cepat turun atau aku adukan sama Kiai Yusuf". Ucapnya

" Aku gak bisa turun".ucap Alisha

"Memangnya aku percaya sama omongan kamu, aku hitung sampai 5 kalau kamu gak turun juga akan aku adukan sama kiai Yusuf, kalau ada santriwati yang mencoba untuk kabur dari sini". Ucapnya

"Keras kepala banget sih nih orang, siapa juga yang mau kabur, kalau aku bisa turun sudah dari tadi aku turun dari sini tanpa perlu ketahuan olehnya, tapi masalahnya aku gak bisa turun dan santri ini memaksaku untuk turun. Apa boleh buat aku harus turun kalau tak mau diadukan kepada Kiai Yusuf dan mendapat hukuman dari Ustadzah Laila. Soal jatuh atau tidak itu urusan belakangan. Dia sudah mulai menghitung dan aku harus segerah turun". Ucapku dalam hati

"1,2,3...".ucapnya

Dengan terpaksa aku turun dari atas pohon dan kerena terburu-buru aku jadi terjatuh tapi aku tidak terjatuh di tanah melainkan jatuh di atas tubuh laki-laki itu. Mata kami saling memandang  dan dengan seketika dia mendorong tubuhku.

"Aww... sakit, dasar cowok gak punya perasaan". Ucapku

"Kok kamu jadi salahin saya".ucapnya dengan sedikit menundukkan pandangannya

"Ya iyalah aku nyalain kamu masa aku harus nyalahin pohon ini, kan yang nyuruh aku turun itu kamu". Ucap Alisha yang juga menundukkan kepalanya saat berbicara dengan cowok itu dengan nada sedikit emosi.

"Kamu tahu gak saya ini siapa?". Ucapnya

"Aku gak tau siapa kamu dan gak mau tau, sudah sana minggir aku mau lewat".ucap Alisha lalu pergi meninggalkan laki-laki yang berseteru dengannya tadi.

"Dasar cewek gila dia yang salah malah nyalahin orang semoga aku tidak bertemu dengannya lagi, eh... Tunggu kan tadi aku mau bawa dia ke abi karena dia ketahuan mau kabur dari sini kog malah aku biarin dia pergi sih". Ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Jodoh Tak Akan TertukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang