Jika ajalku merajut maut tak inginku ada duka berserakan
Jika ajalku meraut maut tak inginku lama dalam kelam
Tebatasan helaan napas sudah diatas letih hembusan napas terakhir mulai berserak
Gemuruh dosa-dosaku mengaung
ratap tatap tragis berduka pecahkan tangisTuhan malaikat mautmu sudah menjemput menyeret ruhku, mencabit-cabit jasadku
Segelas air tak mampu memadamkan bara perihnya
Pedih, menyinggahkan jasad yang dingin
harapku ada pertolongan namun manusia hanya penonton
Surga nan neraka jawabnya dari pertanyaan si pendosa bersifat langitMiliaran zat-zat tuhan mulai bertasbih dalam pikiranku
Jutaaan dosa mulai bersemayam kembali dalam tatapku
Ribuan sesal menyinggah tanpa undangku
Ratusan barisan takut mulai hidup enggan lagi tuk menepiManado, 30 Mei 2020
Oleh : Ash.ryantThanks sudah mampir :)
Jangan lupa ☺vote dan comment karena secarik ketikan kalian sangat membangun buatku
KAMU SEDANG MEMBACA
Nada-Nada Puisi
PoetryHarusnya kita tak saling memberi hati agar tak ada sakit yang singgah.