Pisah

37 5 1
                                    

Dalam bahtera hubungan kita, kamu adalah nakhodah-nya, namun tidak dengan perasaanku lagi, kita telah berjalan mengarungi semesta, membunuh waktu, mengusir kekosongan, dan berhenti pada labuan pelabuhan dan aku telah memutuskan........

Kelana perasaanku luruh terhadapmu, namamu yang terukir gugur dalam tasbihku,
Rerumputan tak lagi merunduk di hadapan angin, dan aku tak lagi luluh denganmu

Semesta adalah saksi bisu dari teramat indahnya janji kita
Semesta saksi dari tamatnya cerita kita
Momentum hatiku tak seperti momen kemarin saat bersamamu

Maafkan aku, aku ingin kita usai disini
Aku ingin kita memutus ikatan ini
Maafkan aku perasaanku semu terhadapmu, tumbuh dalam kesalahan, aku salah dalam mengartikannya
Dia tumbuh, tumbuh dalam nyamannya sebagai teman tak lebih bukan sebagai cinta

Maafkan aku..
Aku ingin hidup tenang selayaknya sebelum aku dan kamu merajut kenangan

Manado, 16 Juni 2020

Nada-Nada PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang