PROLOGUE

47 14 1
                                    

Jasmine anak yang Jenius di berbagai bidang di sekolahnya maupun akademik maupun non akademik, tetapi ia memiliki kelemahan di lingkungan keluarga nya ia kurang perhatian dari kedua orang tua nya namun dia selalu berhasil menutup kesedihannya di depan semua orang

Melani merupakan sahabat dekat Jasmine yang selalu mensupport keadaan Jasmine yang kadang terpuruk, tidak ada seseorang lain yang tahu keadaan Jasmine sebenarnya selain Melati

Jeje siswa brandal, nakal dan memiliki karakter yang jahil dan gombal

Ciko anak yang kalem, pemalu dan pendiam sebagai lawan sifat nya jeje namun mereka memiliki kesamaan dalam permasalahan pembelajaran dikelas

Jasmine seorang remaja yang duduk di bangku sekolah menengah atas kelas 3 yang mempunyai sifat yang aktif di bidang akademik maupun nonakademik
Ia dan teman sekelasnya menjalankan suatu perlombaan futsal dan olimpiade Matematika antar kelas IPA seangkatan mereka.
Dengan semangatnya dan kekompakkan kelas mereka, mereka pun menghasilkan hasil yang sangat memuaskan semua piala dan penghargaan di raih oleh kelas jasmine beserta temantemannya.
Tanpa mereka sadari karena terlalu puas apa yang sudah dicapai, Jeje merupakan remaja yang nakal dan brandal melakukan kesalahan yang tidak disengaja

"Awas je disitu ada kaca! ,teriak jasmine
TRAKKKK......... Kaca jendela ruang guru pecah oleh bambu yang dipegang jeje sebagai symbol kelas mereka, yang tidak diduga kaca tersebut mengenai salah satu guru yang sedang duduk didalamnya
Keadaan kacau seketika melihat guru tersebut bersimbah darah, keadaan sudah tidak memungkinkan untuk merayakan kemenangan perlombaan tersebut.

Semua siswa menolong guru Bahasa inggris yaitu Mrs.Ika untuk membawa ke ruang UKS dan Melati merupakan salah siswi yang cermat dan tanggap merupakan salah satu teman sekelas mereka yang membantu memberi pengobatan Mrs.Ika sangat cemas saat itu membayangkan bagaimana nasib kelas mereka terutama pada Jeje, setelah selesai Mrs.Ika di obati, Melani bergegas ke kelas

"Haduh...gawatttt... gimana sih je kok bisa kamu nyenggol jendela guru?, sambil tersgesa - gesa mengambil napas

"Mel, aku ga sengaja. Posisi aku teriak semangat ngerayain kemenangan kelas kita", nada rendah si Jeje

"Iya, aku tau tapi bisa kan lihat sekitaran kamu. Semua angkatan tau insiden ini, aduh malu banget kelas kita" kata Melani

Jasmine terdiam tidak seperti biasanya
Semua anak diam tidak harus bagaimana karena ini semua kelalaian mereka karena hasil mereka dalam perlombaan memang memuaskan

"Bagaimana kondisi Mrs.Ika?" bertanya pada Melani

"Mrs.ika tergores kaca di bagian pipi kanan nya, dan itu luka nya lumayan besar Jasmine..." kata Melani

"Apa sekarang aku harus minta maaf pada Mrs.ika di UKS?" ujar Jeje

"Ya iyalah je, malah nanya lagi!!" Melani mulai kesal oleh ulah Jeje

Namun Jasmine berkata, "lebih baik kita menunggu kondisi Mrs.ika membaik atau panggilan dari Pak Adi, dan kita harus tenang, memang ini salah Jeje tapi kita sekelas harus kompak bertanggung jawab". Jasmine berusaha menenangkan Melati yang emosi dan Jeje yang ketakutan

30 menit sudah berlalu...

Pak Adi merupakan wali kelas kami yang tegas tanpa segan segan dia sering memberi hukuman kalau kami melakukan kesalahan walupun kami anak nya sendiri , Ia masuk kekelas dengan muka yang tidak biasanya

"Baik, saya tidak akan berbicara panjang lebar kali ini, Untuk mata pelajaran tambahan untuk menghadapi Ujian Nasional silahkan kalian berusaha sendiri" dengan nada yang datar Pak Adi berkata

Kami semua tidak akan berfikir kalau kami akan diberi hukuman seperti ini, berat sekali tapi memang ini setara dengan apa yang sudah diperbuat oleh kelas kami.
Kami bingung setelah apa yang dikatakan Pak Adi tadi kami harus melakukan apa, rasa senang yang diraih saat perlombaan tadi sudah hilang rasanya, yang kami fikirkan sekarang hanya bagaimana kami harus menjalankan Ujian Nasional tanpa bimbingan Pak Adi serta memikirkan bagaimana kondisi Mrs. Ika yang sekarang masih di ruangan UKS.

Malam harinya,

"Tiiiinnnn....tinnnnn...." terdengar suara mobil yang selalu pulang di pukul 23.00 malam

Duduk sebentar sembari menggosok mata yang tadi tertidur, dengan cepat nya Jamine turun dan membuka pagar yang harus dimasukan mobil Orang Tua Nya yang memiliki kesuksesan yang menjadi prioritas Ibu dan Ayahnya

"Ayah, Ibu apa kalian sudah makan malam?" Jasmine yang menyambut mereka di jendela mobil dengan nada yang terdengar ingin sekali mengajak makan malam bersama kedua Orang Tuanya

"Tentu saja sudah nak, ibu dan ayah akan bergegas tidur karena besok pagi-pagi sekali harus kekantor ada kerjaan yang harus segera selesai" sambil membereskan kertas yang ada dimobil yang akan dibawa ke rumah

"Hmmmmm... begitu ya bu" Nada Jasmine yang rendah

Celetukan ayah "Kamu sudah makan Jamine? Kalau belum itu ada makanan yang ayah bawakan untuk kamu ya" sembari memberi ciuman di kening jasmine"

Ayah dan Ibu masuk kerumah. Sedangkan jasmine yang selalu melamun di setiap malam sambil membawa makanan dari mobil ayah tadi.

Dibalik ke jeniusan dan aktif jasmine di berbagai bidang akademik dan non akademik ia memiliki kelemahan ketika pulang kerumah selalu menyendiri dan melamun dirumah,
ia selalu mengharapkan kebersamaannya bersama keluarga.
Tapi kenyataannya prioritas pertama kedua orang tua nya hanya pada perusahaan mereka yang sangat sukses tersebut.

JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang