Afraid

18 11 0
                                    

Pukul 9 malam keluar dari kelas

"Huh akhirnya... gimana sudah siap kan kalian senin nanti kita mau ngadepin Try Out kedua" Jasmine yang aktif kembali ceria lagi

"Ya semoga ya min, mudah-mudahan soal yang kita dapat yang kita kuasai" ujar melani

Settt...set... ciko yang bergegas pulang seperti ketakutan.

"Eh eh cik lo ga mau gue anterin ka gue tanggung jawab tadi sama nyokap lo" Jasmine menghalang ciko

"Ga apa apa deh , gue harus pulang cepet nih. Jangan khawatir sama gue deh ya, gue ga papa" lari ciko yang kencang

Jasmine, melani, Nia dan Jeje pulang sambil berjalan kaki.

"Jeje....Aku mau kamu anterin aku ke rumah ya aku takuttt udah malem banget" kan bisa kamu jalan sendiri lagian disitu masih ada banyak orang kok

"Iiih kamu mah,pokoknya aku mau kamu anterin titik" nia yang akan mau ngambek

"Haha"tawa kecil Jasmine dan melani ke arah mereka berdua

"Udah deh anterin gih, nanti ada apa apa lagi sama nia ya je" sambil senyum

"Iya tuh nanti dia nangis lagi dijalan" melani yang mengejek Nia

" Weeekk :P , sirik aja lo" kata nia

Separuh jalan,

"Bukan kah itu rumah lu?"

"Iya, ga mau mampir dulu?? Tawar nia

"Ga usah makasih udah malem,pulang gih"

Berbalik arah si Jeje, namun tiba tiba nia yang menarik badan nya untuk berbalik arah nya

"Bisa ga sekali lo ngertiin perasaan gue je?"

Jeje yang bengong

"Nia, bisa ga lo stop dengan ulah lo yang kek ini?"

"Apa harus gue kek jasmine?"

"Jasmine cuman ada satu ga ada yg sama kayak dia" tegas nya si Jeje

Jeje langsung pergi dan membiarkan nia disekitar halaman rumahnya

~~
Jasmine dan melani

"Udah sampe nih, hati hati ya lo mel"

"Iyaaaa, lo baik baik aja ya dirumah telp gue kalo butuh"
"Iya, sipp deh"

Tokkk!!tok....

"Dari mana aja nak kamu baru malem gini pulang?"

Jasmine yang bengong melihat tingkah ibu nya yang tidak seperti biasanya

"Bukannya ini hari minggu jasmine?" Sambil menyiapkan susu hangat di dapur sebelum jasmine tidur

"Ibu ga biasanya kek ini?"

"Ha , iya ya? Mungkin ini pertama san terkahir nya buatin kamu susu nak"

Jasmine berkaca kaca dan menghapus air mata nya seolah dia sudah tau apa yang akan terjadi malam ini.

"Buuu... Jangan bilang.. Ga mungkin" jasmine yang menangis dengan deras nya air mata

Seorang ibu yang pasti nya sedikit mempunyai rasa ibah terhadap anak nya,

"Ibu harus pergi ke Paris demi perusahaan ibu, tapi ayah tidak menyetujui nya"

Begitu terluka hati seorang wanita remaja itu

"Dan ibu harus berpisah dengan ayah karena kami sudah berseteru keras untuk menyelesaikan masalah ini namun tidak bisa, ini jalan satu satu nya" menangis dan berlutut terhadap jasmine

"Apa kalian tidak sedikitpun memikirkan aku?" Nada jasmine yang terputus putus

Jasmine berlari ke kamar dan kembali merasakan sepi yang amat sepi yang harus dia lewati kalau dirumah tiap malam hari.

Jasmine yang tidak bisa tidur malam itu hanya bisa menangis, dia bahkan takut takuttt sekali untuk menghubungi melati di malam yang larut ini.

Mata jasmine Semakin layu sayu dan bengkak, tubuhnya lemas

"Tokkk.. tok, jasminee bukak nak" aroma parfum yang di pakai ibu jasmine selalu mengingatkan ketika malam malam jasmine yang menyedihkan

Jasmine ..... Gaarrrrr... pintu yang didorong ibu terbuka, sedih melihat jasmine tapi harus bagaimana perusahaannya lah yang nomor satu.

"Nak, ibu pergi ya. Nanti kita kabaran aja ya. Jangan lupain ibu... maaf kan ibu yang mengeduakan kamu selama ini" kecup kening jasmine

Jasmine yang mengintip di jendela melihat ibu nya pergi sangat terpukul, bahkan seperti itu saja dia melepaskan anak putri sematang wayang nya sendiri bersama ayah yang juga sibuk .

Jasmine memaksakan untuk ke sekolah minggu ini Try Out akan selesai dia harus berikan yang terbaik.

JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang