vest

198 63 39
                                    

Jira memegang kertas selembaran ditangannya. Jam istirahat kedua di hari ini akan ia gunakan untuk pergi ke koperasi— mengambil perlengkapan seragam yang belum ia dapat karena sekolah kehabian stok.

Sedikit menyesal karena Hyein tidak bisa mengantarnya. Jira baru mengetahui jika club taekwondo ternyata kumpul di siang hari juga.

Jira menatap Nanhee yang kini sudah masuk ke alam mimpi, lalu sedikit menggeserkan tubuhnya ke arah Nanhee.

Jira menepuk bahu Nanhee pelan, "Hee–ya~"

Merasa terusik, Nanhee mengerutkan dahinya. "Diamlah..."

Sudah pupus harapan Jira meminta Nanhee untuk mengantar dirinya.

Di situasi seperti ini, entah mengapa di kepalanya hanya teringat satu nama, Beomgyu. Padahal satu hari sebelumnya Jira ingin marah pada Beomgyu karena telah memporak-porandakan hatinya.

Teringat dimana Beomgyu mengantarnya pulang setelah kejadian di kafe, yang dimana ia mengucapkan satu kalimat yang sedikit membuatnya bingung.

'Ucapanku, lupakan saja.'

Apakah pria memang semudah itu mengucapkannya? Menganggap hal ini adalah hal yang sepele? Jadi, apa benar selama ini ia dipermainkan?

Jira kini berjalan ke arah kelas Beomgyu, mencoba tidak mempermasalahkan hal itu. Selagi berjalan tidak lupa sesekali matanya melirik ke arah kelas Yeonjun.

Tolong ingatkan Jira agar tidak melakukannya lagi di waktu lain.

Setibanya di depan kelas Beomgyu, ia bertemu dengan Taehyun yang sedang membuang sampah.

"Taehyun, hai?" sapa Jira.

Lalu Taehyun mengalihkan pandangannya pada Jira. Seperti mengerti apa tujuan Jira, kemudian Taehyun bertanya, "Cari Beomgyu?"

"Bagaimana jika aku mencarimu? Bukan Beomgyu." tanya Jira asal.

"Tidak tertarik." jawab Taehyun datar.

Jira melongo mendengar jawaban Taehyun. Lalu ia mulai mengusap-usap kedua lengannya secara menyilang. "Astaga, badanku tiba-tiba membeku."

"Mau aku panggilkan?" tawar Taehyun dengan sepenuh hati.

"Boleh."

Tidak lama kemudian setelah Taehyun masuk kelas, Beomgyu keluar kelas dengan cengiran khasnya.

Jira yang melihat Beomgyu seperti itu melayangkan pendapatnya, "Sepertinya gigimu tumbuh dengan baik ya. Tidakkah gigimu akan kering nantinya?"

Mendengar hal itu, Beomgyu semakin semangat menunjukkan cengirannya, "Apakah aneh? Taehyun bilang, pria akan terlihat tampan jika selalu menunjukkan cengirannya."

Seketika Jira menepuk dahinya. Ternyata Taehyun juga sama jahilnya.

"Kau malah terlihat seperti orang gila, Gyu."

"Orang gila yang tampan, maksudmu?"

Beomgyu menjawab dengan wajah tanpa dosanya. Tidak peka terhadap wajah Jira yang berusaha menahan amarah.

"Astaga, sudahlah." ucap Jira jengah.

"Sekarang. Kau. Orang gila. Antar aku ke koperasi." lalu Jira menarik tangan Beomgyu dengan kasar.

***

Setelah sampai di koperasi, Jira memberi perintah pada Beomgyu agar duduk di kursi panjang yang terletak di depan halaman koperasi.

"Kemarikan ponselmu." ujar Jira sambil menyodorkan tangannya.

Lalu Beomgyu mengeluarkan ponsel dari saku celananya, "Seperti sudah pacaran saja ya? Kau mau mengecek pesan di ponselku?"

That Man "Beomgyu"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang