04. Blushing

1K 125 17
                                    

Dahyun POV

Setelah kejadian itu bayang-bayangnya.
Selalu muncul diotakku.

Jantungku berdegub begitu kencang ketika kembali mengingat tangan yang begitu lembut itu menyentuh kulihku.

Tatapan mata kesedihan dan rasa bersyukur dapat ku rasakan itu membuatku merinding.

"Yakkkk"
"Kau mendengarkanku?" Ucapnya kesal

"Ah mian chaeng" konsenku sedikit menghilang

"Kau mendengarkan ceritaku?" Kesalnya

Jujur tidak

"Hmm? A... ah hmm maksudku senior kita?" Ya sebatas itu yang ku tau. Yang terakhir ku dengar dia menceritakan senior yang menjadi favoritenya.

"Oh. Mina eonnie maksudku"ucapnya kembali bercerita

"Kemarin aku melihatnya di perpustakaan. Kau tau porsi wajahnya bak malaikat. Apa lagi ketika dia serius membaca buku benar-benar cantik"pujinya antusias

"Berhentilah memuji secara berlebihan chaeng. Jika orang lain mendengarkanmu mungkin akan salah paham" ucapku malas

"Salah paham?"binggungnya
"maksudmu?" Tanyanya binggung

"Hmm sudahlah" ucapku malas menjelaskannya

Aku memilih kembali untuk diam. Tak ada yang perlu dibahas soal itu.

"Aku tak memuji karena hanya melihatnya. Tapi karena mina eonnie memang orang yang baik. Dia berhati lembut bahkan mau pria atau wanita melihatnya akan menyukainya"jelasnya santai

Entah dia memang dekat sampai berani memanggil eonnie. Atau dia beranggapan dia memang bisa dekat dengan sunbae.

"Hidup dengan semestinya saja"jawabku lagi

"Ada apa denganmu? Kau sedikit aneh?" Herannya

"Gwenchana" ucapku malas memainkan minuman dingin yang ku beli sebelum berangkat tadi.

Kami sedang menikmati pagi kami di taman sekolah. Kami memang suka datang pagi dan menghirup udara pagi di taman sekolahan ini. Disini banyak yang bersantai dan sarapan kulihat. Aku butuh menjernihkan otakku. Kupikir ada yang salah pada diriku sejak kejadian itu.

.
.
.
****Flashback ****

"U...unnie?" Gugupku ketika jarak kami begitu dekat. Bahkan seketika jantungku terasa mau meledak rasanya

"Kenapa kau baik padaku dahyun ah?" Tanyanya masih tak mengubah posisi dan jarak kami. Bahkan tangan itu merapihkan anak-anak rambutku mengelus lembut pipiku. Sedikit merinding aku dibuatnya

"A..ah itu tentu karena kau unnieku" jawabku cepat mencoba menutupi kegugupan itu

Dia kembali mendekatiku. Apa yang ingin dia lakukan

"U..unnie" gagapku dan segera menutup mataku karena aku tak tau harus berbuat apa. Aku semakin merasakan napasnya begitu dekat dengan wajahku

Cup~

"Kau tau. Kau membuatku terharu"ucapnya ketika mencium pipiku kilas

Sial. Hampir mati karena shock jantung. Kenapa juga aku berpikir dia akan mencium bibirku. Bodoh

"Terima kasih sudah menolongku. Mungkin jika tidak ada kau tadi. Aku sudah ...

"Sudahlah jangan diingat"potongku
"Jauhi dia eonnie" tatapku tepat di bola matanya.

Mata yang cantik

"Boleh aku memelukmu?" Tanyanya
Aku hanya mengangguk bak anak kecil.
Tangan yang tadi mengelus wajahku. Sudah beralih mendekap hangat tubuhku.

Make Me Feel Special Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang