Aku masih tidak mengerti. Kenapa dunia ini begitu manis namun terasa pahit? Dunia ini kejam, namun bukan berarti dunia ini neraka. Mengapa ku sebut kejam? Karena aku tidak menyukai rumus dunia yang mengatakan bahwa 'setiap ada nya pertemuan pasti ada perpisahan'. Tidak ada yang bisa menghindarinya, semua pasti akan mengalami nya. Yang berbeda hanyalah soal waktu, ada orang yang bertemu dan berpisah dalam jangka waktu pendek, dan ada yang dalam jangka waktu panjang.
Bentuk dari perpisahan ini pun ada 2 macam. Yaitu berpisah setelah itu bertemu lagi seperti dirimu yang mengatakan 'sampai jumpa' pada teman mu saat pulang sekolah dan bertemu lagi dengannya di esok hari sembari mengatakan 'selamat pagi' dan dia membalas mu. Kedua, perpisahan yang singkat namun kau tidak akan pernah bisa menemuinya lagi. Saat itu terjadi, dia atau dirimu yang akan mengucapkan 'selamat tinggal' untuk yang ke terakhir kalinya.
Aku benci ini. Jikalau pun harus berpisah, bisakah perpisahan itu terjadi tanpa adanya penyesalan di hati? Tidak, semua orang pasti akan tetap memiliki penyesalan tersebut. Karena penyesalan tidak pernah datang di awal persis seperti perpisahan yang selalu terjadi di akhir.
**********
"Tenn-nii mau kemana?"
"Kemana saja."
"Kenapa?"
"Ada banyak hal yang terjadi."
"Apa Tenn-nii akan pulang lagi?"
"Entahlah. Ku rasa iya namun lama. Tapi aku tidak yakin."
"Kalau Tenn-nii tidak yakin, maka lebih baik jangan pergi. Lagi pula kalau Tenn-nii pergi, jika sakit ku kambuh siapa yang akan merawat ku?"
"Aku tidak akan selamanya merawat mu, Riku. Walaupun aku bisa melakukan nya."
"Aku mengerti.."
"Riku, jika kau sudah besar nanti, aku pasti juga sudah besar. Jadi, ku harap kau mau mencari ku ya? Maafkan aku, Riku. Kita harus berpisah sebentar."
.....
"Sebentar? Cih."
Riku seorang adik yang berpisah dengan kakak nya sejak kecil sekarang adalah seorang mahasiswa jurusan Musik tingkat 2. Walaupun hidup nya tanpa Tenn selama ini terasa Sakit, Hampa, sepi, sedih, kecewa, dan monokrom tanpa warna, Riku tetap berusaha untuk melanjutkan hidupnya dengan ceria tanpa harus memikirkan hal yang tidak-tidak setiap harinya. Sekarang, dengan kekuatan dari sifat cerianya, ia memasuki kawasan kampus nya dengan senyuman selebar daun pisang.
Hari ini adalah hari pertama nya menginjakkan kaki di tanah kampus pada tahun ke 2 nya, semua nya terasa tidak terlalu asing namun tentu saja banyak wajah-wajah baru. Tentu, sekarang kan sudah ada mahasiswa baru. Riku terus berjalan dengan senyuman yang terus terukir di bibir nya, membuat siapa pun yang melihat nya pasti ikut tersenyum.
Riku, tanpa sengaja mendengar sekelompok orang yang sedang membicarakan topik hangat. Mereka mendengar-dengar bahwa ada mahasiswa pindahan dari Amerika yang masuk ke jurusan Musik, itulah yang Riku dengar. Namun apa peduli? Itu bukan urusan Riku. Riku justru berpikir kalau hal itu mungkin masih belum pasti karena hari ini kan baru hari pertama masuk, dari mana mereka mendapatkan informasi nya? Bahkan masih pagi begini.
"Kalau Tenn-nii disini, dia pasti bilang 'mereka kebanyakan gosip'."
Tapi maaf disini tidak ada Tenn, kau sendirian Riku. Sendirian. Terkadang Riku merasa kesal di sela-sela kehidupan nya, kenapa Tenn meninggalkan nya tanpa memberitahu Riku alasan nya? Sesulit itukah memberitahu alasannya? Sudah bertahun-tahun lama nya namun Riku bahkan tidak mendapatkan kabar apapun. Riku menjadi kesal, sangat kesal. Ia ingin mencari Tenn lalu memukul kakak nya iyu sekuat tenaga nya kemudian memeluk sang kakak dengan erat agar ia tidak akan pernah meninggalkan nya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, Riku - [IDOLiSH7 Fanfiction]
FanfictionTernyata hari itu adalah hari terakhir dia melihat nya, melihat nya berada di samping nya. . "Kita akan selalu bertemu lagi dan lagi." - Tenn "Aku tidak percaya. Tapi aku ingin percaya." - Riku "Nanase-san.. Jangan berpaling dariku." - Iori "Cinta n...