(❕) Just Want To Live

1.2K 118 116
                                    

Dunia ini seperti roda yang berputar, ada saat nya kita di atas dan ada saat nya pula kita di bawah. Oleh karena itu, ada saat nya kita bahagia dan ada saat nya kita terpuruk. Jika aku telah merasakan kebahagiaan, aku takut akan melewati masa terpuruk ku.. dan aku tidak tahu bagaimana bentuk nya nanti. Andai saja aku menyadari nya sejak awal.. hal terpurukku ini pasti tidak akan pernah terjadi. Ingat, penyesalan selalu di akhir.

.....

"Tenn-nii! Tenn-nii kenapa?!"

"Maafkan aku Riku.. Maafkan aku.."

"I-iya, tapi apa yang terjadi dengan mu sekarang?!"

"Aku minta maaf.."

"Aku tidak mengerti apa yang Tenn-nii maksud! Kenapa Tenn-nii meminta maaf?!"

"Riku.. Aku-"

"Ugh!" Riku terbangun dari tidurnya dengan syok. Dia terlihat memprihatinkan, tubuh nya sedikit bergetar dan wajahnya gelisah dengan keringat yang mengalir di ujung pelipis nya. Riku memegang dahinya yang dingin.

Riku mulai merasakan sesak napas dan berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. "Kenapa... Kenapa aku memimpikan hal seperti itu.."

***

Di pagi hari yang cerah tanpa awan dengan udara pagi yang begitu menyejukkan, terlihat sepasang kembar yang terlihat tidak mirip namun sebenarnya mirip sedang berlari pagi bersama. Banyak yang tidak menyadari fakta bahwa mereka adalah kembar akibat dari perbedaan fisik mereka. Namun ada satu hal yang mereka ketahui dan menurut mereka itu adalah pasti, apakah itu? Jawabannya adalah Tampan. Ya, mereka berdua adalah orang yang sama-sama tampan. Bahkan karena saking tampan nya, orang yang melihat mereka berlari bersama tidak bisa memindahkan pusat bola matanya dari mereka.

Di sebuah taman kota si kembar fraternal ini duduk di salah satu kursi yang tersedia disana. Tenn selaku kakak pergi membeli minuman, sedangkan Riku sang adik yang baik hati hanya akan duduk diam dengan manis di kursi taman tersebut sambil menunggu kakak nya kembali. Riku yang sedang melihat-lihat sekitar ini mulai menyadari sesuatu, sesuatu yang selama ini ia lakukan.

"Haha, kenapa rasanya selama ini yang aku lakukan hanya menunggu Tenn-nii?" Gumam Riku sembari menciptakan senyuman yang berada di akhir kalimat nya. Tak lama setelah itu, Tenn datang sambil membawa 2 botol air mineral. Ia memberikan Salah satu botol kepada Riku.

Namun ketika Riku memegang botol tersebut, Riku justru menampakkan wajah cemberut. "Kenapa tidak dingin?"

Tenn mengernyitkan dahi nya sembari memiringkan kepalanya. "Pagi-pagi jangan minum yang dingin... Apalagi kau sering sesak napas 'kan?"

"Aku sering melakukan nya." Ujar Riku dengan bangga yang sontak membuat alis Tenn menurun.

"Sering? Kau bilang sering? Kalau tenggorokan mu kenapa-kenapa bagaimana? Oh.. seperti nya aku harus memperhatikan mu lebih rinci lagi. Aku akan memperhatikan apapun yang kau lakukan sehingga Riku tidak bisa bebas beraktivitas." Ucap Tenn dengan niat menakutinya. Memang nya seorang anak muda seperti Riku mau terus di perhatikan gerak-gerik nya dan di atur-atur hidup nya?

Namun sayang, nyata nya Tenn tidak membuat Riku takut. Padahal Tenn sudah memasang matanya untuk melihat ekspresi marah dari Riku, tapi apa yang dia dapatkan? Dia justru mendapatkan sebuah senyuman manis yang tidak pernah ia lihat dari siapapun sebelumnya.

"Tenn-nii memang harus selalu memperhatikan ku. Terima kasih, aku senang mendengarnya." Ujar Riku yang kini tersenyum menampakkan gigi berseri nya. Tenn menatapnya dengan wajah kosong, dia tidak bisa berkata-kata hanya karena melihat senyuman Riku dan mendengar kalimat yang Riku lontarkan.

I'm Sorry, Riku  - [IDOLiSH7 Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang