Udh jelas disini ada BL nya, jadi aku
ga perlu ngebacot lagi yaw~
Happy reading 💕..........
"Mana Iori?!?!?!" teriak Riku menghampiri Gaku yang sedang berjongkok di pinggir sungai sambil menonton Iori yang 'berendam' tidak jelas disana.
"Hoi.. Anak kecil.. Kau ngapain sih? Kenapa kau bertingkah tidak jelas disana? Ayo sini naik, kau bisa kedinginan. Kalau kau kedinginan maka kau akan demam, kalau kau demam maka kakak mu akan kerepotan untuk merawat mu loh.. Atau jangan-jangan sebenarnya kau ingin Nanase yang merawat mu ya? Hohoho, jangan mimpi lah kau. Cepat sini naik, atau pak tua ini yang akan mengangkat mu dari sana. Halo.. anak kecil.. dengar tidak?" celoteh Gaku dengan nada datar.
"Iori naik! Untuk apa kau berendam disitu?!" gerutu Riku.
Iori terdiam dan masih berendam disana, yang terlihat dari wujudnya hanyalah batang hidung hingga ujung kepalanya saja. Sisa nya tenggelam ke dalam air sungai yang dingin itu di bawah langit penuh asap akibat kembang api tadi.
"Ahahaha, Izumi Iori. Apa yang kau pikirkan?" kekeh Tenn.
Raut wajah Iori terlihat merenung, terlihat jelas disana alis mata nya membentuk lengkungan yang sedang bersedih.
Iori pun menaikan seluruh kepala nya ke atas air hingga wajah nya terlihat sempuarna, ia ingin berbicara. "Habisnya..."
"Habisnya kenapa?" kekeh Gaku.
"Ha-habis nya..."
"Apa nya yang 'habisnya'?! Ayo sini naik! Nanti demam! Jika tidak, aku akan turun dan menarik mu kesini ya!" gerutu Riku sembari menaikan baju nya, bersedia untuk melompat. Tenn dengan sigap langsung memegang tangan Riku dan menarik Riku kembali pada nya.
"Riku, jangan. Kau tidak bisa terkena dingin, nanti kau bisa kambuh." Ucap Tenn.
"Heeeh?? Tapi aku harus turun, jika tidak Iori nya-"
"Gaku, gantikan Riku. Sekarang." Perintah Tenn, huh?
Gaku menghela napas nya, "Fuuh.. oke-oke akan ku lakukan." Lalu Gaku menatap Iori tajam. "Anak kecil, aku dengan senang hati akan membawamu dari sana."
Iori mendelik.
"Ja-jangan!! Iya-iya aku naik!" panik Iori. Dia sudah bisa membayangkan lebih awal bagaimana jadi nya jika ia akan di seret oleh Gaku dari sana, pasti mengerikan.
"Anak baik." Gumam Gaku yang tidak jadi melompat ke sungai.
Dengan badan yang basah kuyup, Iori duduk meringkuk di ujung sungai sambil meratapi dirinya sendiri.
"A-aku..."
"Heh, anak kecil. Kau kenapa sih? Dari tadi tingkah mu seperti manusia yang tidak punya semangat hidup. Aku tadi hanya bertanya padamu, tapi kau malah melompat ke sungai. Aku tidak mengerti apa jawaban mu jika kau melompat kesana tahu." Gumam Gaku.
"Nanase-san.. Hiks, hiks.. maafkan aku.."
.
.
.
"....."
"APA?!! DIA MENANGIS?!?!?!"
Demi apa Iori yang terkadang ceria dan terkadang datar ini tiba-tiba menangis? Tentu saja hal ini membuat 3 laki-laki kece disana tidak mengerti.
"I-Izumi Iori, k-kenapa kau malah menangis?" tanya Tenn, entah kenapa dia justru panik.
"Hahahaha! Benar-benar seperti anak kecil! Hahahaha!!! Dia menangis?! Hahahaha!!!" Gaku malah tertawa sambil memegang perut nya, tidak sanggup melihat Iori menangis dengan imut seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, Riku - [IDOLiSH7 Fanfiction]
FanfictionTernyata hari itu adalah hari terakhir dia melihat nya, melihat nya berada di samping nya. . "Kita akan selalu bertemu lagi dan lagi." - Tenn "Aku tidak percaya. Tapi aku ingin percaya." - Riku "Nanase-san.. Jangan berpaling dariku." - Iori "Cinta n...