Di perpustakaan kampus yang besar dan megah, terlihat 3 laki-laki yang sedang mencari buku. Ya, mereka adalah Riku, Iori dan Touma. Touma mengajak Riku untuk menemani nya ke perpustakaan, ia ingin meminta rekomendasi nya untuk memilih buku mana yang bagus untuk persiapan skripsi nya.
Namun Iori sang 'kekasih sementara' Riku bersikeras untuk ikut dengan mereka juga karena Iori masih curiga dengan si Senpai yang satu ini.
"Ah, kalau mengenai musik klasik seperti ini mungkin lebih bagus kalau senpai mencari buku yang di tulis oleh komposer nya sendiri. Benar 'kan?" Usul Riku yang sedang memilih-milih buku.
"Hm? Benarkah? Mungkin kau benar, tapi kalau buku yang di tulis oleh komposer nya langsung itu pasti merupakan buku lama. Jarang ada buku lama yang di tulis ulang dan di terbitkan lagi. Apa kita harus mencarinya di perpustakaan terlengkap?" ujar Touma.
"Iya juga sih.. Ah, Iori. Kau tidak ingin merekomendasikan apa-apa?" tanya Riku pada Iori yang hanya berdiri diam di dekat mereka.
"Untuk apa? Nanti juga ketemu sendiri." ketus Iori.
"O-oi.. Iori. Biasanya kau tidak seperti itu 'kan?" gumam Riku merasa tidak enak dengan Touma atas kecuekan Iori padanya.
"Tidak apa-apa, mungkin dia sedikit lelah." Ucap Touma dengan baik hati. Namun tanpa Riku sadari, Touma menatap tajam Iori karena ia 'tidak suka' padanya.
"Haha.."
Tak lama setelah itu, pemuda bersurai permen karet dengan wajah berseri-seri muncul di sekitar situ. Benar, siapa lagi kalau bukan Tenn?
"Ah, Inumaru Touma-senpai!" Seru Tenn dari ujung rak buku. Riku dengan wajah berseri nya langsung menyapa Tenn.
"Oh! Tenn-n -eh yaa.. Hai Tenn."
"Hai." Respon Tenn.
Riku hampir keceplosan mengucapkan sufiks '-nii' yang biasanya ia pakai. Kenapa tiba-tiba ia tidak mau menggunakan akhiran itu lagi?
Flashback
"Kujo..?"
Riku tidak percaya bercampur bingung, dia tidak mengerti apa yang Iori katakan. Apakah yang Iori katakan ini benar ataukah Iori hanya salah bicara saja.
"Kau bilang apa Izumi Iori? Aku dan Riku adalah saudara kembar, sudah jelas kalau namaku Nanase Tenn." Ucap Tenn yang berusaha tenang.
"Begitu ya? Karena di hari pertama mu masuk, kelompok ku membicarakan mu. Mereka bilang kau pindahan dari amerika yang keren dan mereka juga menyebut namamu seperti itu. Saat ku tanyakan siapa, mereka menunjuk mu yang kebetulan sedang berjalan ke arah gedung latihan. Bahkan saat itu aku juga berbicara denganmu." Jelas Iori panjang lebar.
"Hah?"
"Kau ingat tidak orang yang melempar mu bola saat kau sedang minum sambil berdiri?" ucap Iori. Tenn mulai mengingat-ingat dan akhirnya ia mengingat nya.
"Oh.. itu.. Ya, aku ingat." Ungkap Tenn.
"WAAA! Apa?! Kau juga melempar bola ke Tenn-nii karena dia minum sambil berdiri?!" kejut Riku.
"Bukan hanya sambil berdiri, bahkan sambil berjalan juga." ucap Iori santai.
"Hahaha, kaos ku sampai basah dan aku harus mengganti nya di gedung latihan." Ungkap Tenn lagi.
"Iori, kenapa kau unik sekali? Kenapa kau menegur orang dengan cara melempar bola?"
"Itu lebih instan. Oh iya, orang yang pertama aku lempar di hari itu memanglah Kakak mu ini. Lalu saat aku ingin bermain bola sambil jalan-jalan, aku melihat mu di dekat mesin otomatis dan minum sambil berdiri juga. Jadi aku lempar saja deh." Lagi-lagi Iori berbicara dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, Riku - [IDOLiSH7 Fanfiction]
FanfictionTernyata hari itu adalah hari terakhir dia melihat nya, melihat nya berada di samping nya. . "Kita akan selalu bertemu lagi dan lagi." - Tenn "Aku tidak percaya. Tapi aku ingin percaya." - Riku "Nanase-san.. Jangan berpaling dariku." - Iori "Cinta n...