Cuma BL ringan ku bikin warning dong 😂
Peringatan aja sih, karena fakta nya ada beberapa readers yg ternyata bukan fujo 😁 (aku menemukan mereka soalnya~)Happy reading
••••••••••••••••••••••••••
Pagi itu adalah hari dimana sosok pemuda bersurai merah cerah itu keluar dari rumah sakit, ia telah di perbolehkan untuk pulang dari sana namun ia tidaklah benar-benar pulang, ia justru langsung mampir ke rumah adik kelas nya yang kini berstatus sebagai Kareshi-nya.
Dia sendiri tidak mengerti, kenapa dirinya sebegitu tidak ingin nya pulang ke rumah nya sendiri. Ia merasa sesuatu akan menusuk hatinya lagi, membungkam mulut nya lagi, memusingkan kepalanya lagi, mengosongkan perasaan nya lagi, jika ia pulang ke rumah nya sendiri.
Benar, ia mulai merasa kesepian lagi.
Di kamar itu, Riku terlihat aneh. Dia terus-terusan menyerang si pemilik rumah alias pacar nya itu tanpa henti, tentu saja membuat yang pria yang di serang ini merasa bingung dan tidak mengerti apa maksudnya. Iya, Iori yang bingung.
Pemuda berambut Raven itu duduk di atas kasurnya dengan kaki lurus ke depan menerima ciuman dalam dari Riku yang tengah duduk di atasnya, kali ini Riku yang aktif bermain, ia terlihat tidak ingin melepaskan Iori dan terus melumat bibir nya tanpa henti sambil memegang kedua pipi hingga telinga nya. Yah, yang di cium hanya menikmati nya saja sambil melingkarkan tangan nya ke pinggang sosok di depan nya walaupun di dalam otak nya sendiri dia masih tidak mengerti kenapa Riku bisa se-agresif ini padanya -secara tiba-tiba.
Kini yang lebih membuatnya tertegun adalah, tangan Riku perlahan-lahan mulai membuka kancing atas kemeja nya. Ya, kemeja Iori tentunya. Karena kaget akibat Riku yang tiba-tiba membuka kancing kemeja nya, Iori langsung menangkap telapak tangan Riku untuk menghentikan nya. Gara-gara itu acara ciuman mereka ikut terhenti.
Riku bingung dan menatap Iori Innocent, "Kenapa? Kau tidak mau?"
"Tu-tunggu, tunggu dulu. Seharusnya aku yang bertanya, kau kenapa? Tidak biasanya kau bersikap seperti ini." tanya pemilik mata Onyx ini rada gugup, walaupun hal terbesar yang ia rasakan sekarang adalah kebingungan.
Riku malah tersenyum aneh dan semakin mendekatkan tubuhnya pada Iori yang masih tidak mengerti dengan situasi nya, Riku juga menyentuh pipi Iori menggunakan jari telunjuk nya dan menggerakkan nya dengan lentik seakan ia sedang menulis atau menggambar sesuatu di pipi halus nya.
"Hmm..? Kenapa kau malah bertanya? Dengar ya, Iori. Pacar mu sedang sedih dan merasa kesepian, apa kau tidak memiliki niat untuk menghibur ku?" ujar nya dengan tatapan menggoda, apa maksudnya itu? Ini sangatlah langka.
Sosok bersurai merah ini pun kembali ingin menyerang Iori setelah menyelesaikan kalimat nya, namun Iori justru menggenggam tangan Riku yang asyik menyentuh pipi nya itu hingga akhirnya niatan Riku untuk mencium nya lagi jadi terurungkan. Ia menatap Riku dengan serius dan sedikit khawatir padanya. Apa yang terjadi dengan nya hingga ia bisa seberani ini sekarang?
Gila?
Bukan, itu terlalu cepat dan tidak mungkin terjadi begitu saja. Lalu apa yang terjadi padanya? Satu hal yang bisa menjawab nya, yaitu bertanya langsung.
"Ada masalah apa? Nanase-san?" tanya Iori.
Pertanyaan nya itu justru membuat Riku kesal hingga ia menggembungkan pipi nya -marah, ya marah karena kecewa di tolak mentah-mentah dan malah di 'Interogasi' begitu.
"Jahat sekali menolak ku begitu, memang nya kau tidak merindukan ku? Aku berada di rumah sakit lebih dari 2 Minggu tahu. Padahal biasanya kau yang suka menyerang ku tiba-tiba, bertukar tempat sesekali memang nya tidak boleh? Hah.. dan juga, padahal aku langsung datang kesini agar bisa bertemu dengan mu tahu." gerutu nya dan mengembung kan pipi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, Riku - [IDOLiSH7 Fanfiction]
FanfictionTernyata hari itu adalah hari terakhir dia melihat nya, melihat nya berada di samping nya. . "Kita akan selalu bertemu lagi dan lagi." - Tenn "Aku tidak percaya. Tapi aku ingin percaya." - Riku "Nanase-san.. Jangan berpaling dariku." - Iori "Cinta n...