D U A P U L U H S A T U ||

1.1K 34 4
                                    

                       Voment yww
                        Happy reading😚

              ☘️☘️☘️

Rafa menggeliat,tangan nya beraba merasakan samping tempat tidur nya.

Terasa kosong dan dingin,

Ia membuka matanya perlahan dan ia tak melihat ara disampingnya.

Rafa mendengar isak tangisan dari dalam kamar mandi,rafa melihat tubuh nya yang tidak memakai sehelai pakaian pun.

Apa yang ia lakukan semalam pada ara,oh shitt rafa kecolongan.

Ia mencoba mengingat ngingat kejadian semalam sambil memijat pelipisnya,semalam rafa minum tetapi sedikit kenapa berubahnya banyak.

Rafa pun turun dari kasur dan melihat pakaian ara yang berserekan di lantai dengan sobekan,rafa pun memungutnya serta pakaian ia juga.

Ia mengambil pakaian dari lemari,lalu ia kenakanan.

"ra"panggil rafa

tok..tokk..

"ara,kamu ngapain di dalam"

"ra aku minta maaf"

"ra buka pintu nya,nanti kamu masuk angin"

"ara"teriak rafa

Rafa pun tanpa menunggu jawaban dari ara ia langsung saja mendobrak pintu kamar mandi.hingga engsel pintu pun hampir lepas semua,untuk hanya sebagian

Rafa melihat ara yang terduduk lesu melikuk sambil menangis tanpa pakaian di tubuhnya,hati rafa pun seperti teriris apa ia baru saja merusak ara.

Rafa mendekat ke ara "ra"lirih rafa

Ara pun tak ada niatan ingin menjawab,rasanya ia sangat benci pada rafa

"keluar dari sini!"ketus ara

"hikss...hikss"

Bahu ara menggetar dan isakan tangis yang semakin membuat rafa merasa sangat sangat bersalah.

"ra,aku minta maaf"

"kamu bisa masuk angin ra"

"hikss...hikss"

rafa pun lalu mengambil handuk dan memakainya ke ara,lalu rafa pun mengendong ara keluar dari kamar mandi,ara pun hanya diam tak menolak.

Rafa mendudukan ara di kasur,ia melihat bekas cumbuan rafa yang memerah dileher ara serta dekat dada ara.

tubuh ara memerah semua akibat ulah bejat rafa semalam,

Apa rafa semalam seganas itu,

"ra,maafin aku.Aku kelepasan,aku gak sadar ra"

rafa pun lalu berdiri mengambil baju ara dilemari dan memakainya nya.

Setelah selesai memakaikan ara baju ara pun sampai sekarang ia belum berbicara hanya menunduk dan terlihat wajah nya pun sangat pucat.

Rafa pun mendekap ara,meskipun rafa merasakan ada penolakan.

Namun rafa tak mengubrisnya, ia mengelus puncak kepala ara

"maafin aku ra,entah harus berapa kali aku minta maaf supaya kamu bisa maafin aku"

"kamu bisa pukul atau tampar aku ra,asal kamu jangan diemin aku gini"

"aku mau sendiri"

ara mendorong dada rafa kuat hingga rafa pun melepaskan pelukanya

"ra-"

Dia Suamiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang