"Kali ini bukan Zelda, tapi adikku sendiri yang memintanya."
***
Cafe Rahasia...
Andriana duduk di bangku sambil memainkan sedotan minumannya. Saat ini dia tengah menunggu teman kencannya. Andriana memilih menuruti keinginan Reza untuk bertemu pria yang dia carikan.
Tidak lama, seorang pria dengan setelan jas berwarna biru tua dan celana yang senada datang menghampiri meja Andriana.
"Andriana?" Tanya pria itu.
Andriana bangkit dan mengangguk.
Andriana mempersilahkan pria itu duduk di bangku yang ada di depannya lalu kembali duduk.Andriana gugup karena sudah lama tidak melakukan kencan buta seperti ini. Andriana diam-diam melirik pria itu dan memperhatikannya.
'Lumayan' batin Andriana.
"Uhm, perkenalkan saya Hendra, 32 Tahun. Saya karyawan di Perusahaan T ." Ucap pria itu, Hendra, memperkenalkan diri.
Hendra mengulurkan tangan dan Andriana membalas uluran tangan itu sambil tersenyum ramah.
"Andriana, 30 tahun. Karyawan Perusahaan N." Balas Andriana.
Mereka melepaskan uluran tangan itu setelah memperkenalkan diri.
"Aku tidak menyangka kau lebih manis daripada di foto." Puji Hendra
"Uhm, terimakasih." Balas Andriana.
Hendra mengajak Andriana berbincang terkait pekerjaan atau hobi masing-masing. Andriana cukup merasa nyaman dengan Hendra karena Hendra tipe orang yang mudah bergaul sementara Andriana sedikit tertutup.
Sudah beberapa jam mereka mengobrol dan mereka mengakhiri pertemuan mereka hari ini.
Mereka keluar dari Cafe itu."Mau ke suatu tempat?" Tawar Hendra.
Andriana awalnya ragu lalu akhirnya memutuskan setuju.
Andriana terkejut ketika mobil Hendra berhenti di sebuah gedung apartemen."Mau mampir sebentar?" Ajak Hendra.
"Uhm, tidak perlu. Sebaiknya kita ke tempat lain saja," gugup Andriana.
Andriana mulai merasakan perasaan tidak nyaman dengan pria ini.
"Ayolah. Kita masuk saja. Di atas sana lebih baik daripada disini." Hendra mencengkeram pergelangan tangan Andriana.
Andriana panik lalu menepis tangan itu dan segera keluar dari mobil. Dia pergi berlari meninggalkan tempat itu dengan ketakutan, menghentikan taksi yang lewat dan segera masuk.
***
#Rumah.
Plakk...
Andriana menampar pipi Reza penuh amarah.
"Kakak apa-apaan?!" Reza terkejut memegang pipinya.
Sebelumnya dia hanya melihat Andriana pulang dan bertanya bagaimana dengan kencan mereka.
Mata Andriana memerah.
"Kamu jahat. Mulai sekarang kakak gak mau lagi kencan sama pria apapun termasuk pilihanmu." Teriak Andriana.
Andriana berlari ke kamar dan mengunci pintu.
Reza bingung menatap kepergian Andriana. "Apa yang terjadi?"
Reza segera menghubungi Brando temannya itu.
"Do, gawat. Sepertinya pria yang lo cari itu tidak sesuai dengan kakak gue." Ucap Reza.
![](https://img.wattpad.com/cover/227339694-288-k633135.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story✓ - Tahap Revisi
FanfictionCinta itu mendebarkan. Kita semua pernah mengalaminya bukan? Semua orang punya cerita dan ini tentang cinta. Di Sekolah, Dunia Kerja, dan Dunia Khayalan, dimana-mana akan sangat indah adanya cinta. Ini kumpulan cerita seputar cinta yang bisa kamu ra...