Sister Complex

3.7K 135 32
                                    

Namaku Andriana, umur 30th. Jangan kalian pikir, aku sudah menikah atau apapun. Aku masih single dan terkenal dengan wanita gila kerja yang hobi traveling. Aku belum siap menikah, karena aku masih ingin menikmati masa sendiriku. Menikah itu merepotkan, itu menurut ku untuk saat ini.

"Woi, Na.. Reza tadi lagi berduaan sama cewek di perempatan sana tuh!" Seru Zelda teman sepermainanku plus tetanggaku.

Zelda sudah menikah dan saat ini memiliki dua orang anak, yang pertama SD kelas 2 dan yang kedua baru umur 3 tahun.

Oh iya, aku lupa menceritakan bahwa aku adalah sistercomplex akut. Aku begitu terobsesi sama adikku dan itulah sebabnya aku betah melanjang sampai saat ini karena mengawasi dia.
Dia adalah Reza Mahardika. Saudara satu-satunya yang aku miliki. Kami terpaut 7 tahun dan saat ini dia berusia 23 tahun.

Aku segera buru-buru keluar rumah ketika Zelda memberitahu ku bahwa adik kesayangan ku sedang berduaan dengan gadis lain. Aku tidak mau itu terjadi. Kecemasan mulai menghantui pikiranku. Zelda hanya menatap cengo sambil terkekeh melihat sifat overprotektif ku itu.

Aku sudah berdiri di perempatan gang sambil melihat kiri kanan dan aku menemukan Reza adik kesayangan ku itu tengah di rangkul manja oleh gadis sialan yang tidak aku ketahui namanya.

"REZAAAA!!!!" Teriakku.

Reza dan gadis itu terkejut lalu melepaskan tautan mereka.

"Tuh kan. Cepat sana pergi, sebelum di amuk kakakku." Bisik Reza yang dapat terdengar olehku.

Aku menghampiri mereka dengan langkah cepat namun gadis itu keburu kabur dengan motornya sambil memberikan kiss bye pada adik kesayangan ku Reza.

"Sialan! Mau digeplak kepala tuh bocah." Aku marah hendak mengejar namun segera di tahan oleh Reza.

"Ets, tenang kak." Reza menarikku dalam rangkulannya lalu menyeret ku pulang.

Aku meronta-ronta tidak terima karena di kukung di antara lengannya.
Tubuhku lebih pendek darinya, hanya sebatas bahu padahal dulu dia sangat kecil dan bagaimana bisa dia berubah secepat itu bahkan mengalahkan tinggiku.

-Flashback-

"Mama, mama. Lihat dedek cantik, kan?" Ucap Andriana kecil.

Andriana berumur 10 tahun dan Reza berumur 3 tahun.

Andriana kecil senang melihat jepitan rambut berbentuk stoberi dia pasang ke rambut tipis Reza.
Reza hanya diam sambil senyum-senyum melihat pantulannya di cermin.

"Andriana, Reza itu laki-laki kenapa di pakaikan jepitan. Sini mama lepas." ucap mama lembut.

Ketika mama hendak mengambil jepitan itu Andriana kecil menangis.

"Gak mau, pokoknya dedek harus pakai itu. Gak boleh.." Rengek Andriana kecil.

Reza menatap datar Andriana lalu tertawa karena Andriana di marahi mama.
Andriana kecil menoleh melihat Reza tertawa, tangisnya terhenti ketika melihat wajah Reza yang bertambah manis.
Andriana segera memeluk Reza erat.

"Ma, pokoknya kalau udah besar. Andriana mau menikah sama dedek dan bersama selamanya." Andriana mengucapkan itu penuh semangat.

Mama hanya terkekeh melihat tingkah putrinya sambil mengacak-acak rambut Andriana gemas.

-End Flashback-

Aku menepuk tangan Reza yang masih bertengger di bahuku karena saat ini kami sudah berada di rumah.
Reza terkekeh lalu melepaskan rangkulan itu.

Short Story✓ - Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang