PART 12: Perhatian

1.2K 45 2
                                        

Hari ini Jimin berangkat sekolah. Y/n juga tadinya ingin sekolah dikarenakan sebentar lagi ujian, ia tidak mau ketinggalan pelajaran. Tapi Jimin tidak memperbolehkan nya. Akhirnya y/n dirumah.

Tiba di sekolah, Jimin segera masuk kedalam kelas dan menunggu Suga. Bel sudah masuk tapi Suga juga belum datang. Jimin bertanya kepada Jhope, Jhope pun tidak tau kemana Suga.

Hingga jam pelajaran dimulai, Jimin juga tidak menemukan Suga. Ia memutuskan untuk membicarakan masalah ini besok saja saat Suga sudah masuk.

***

Bel pulang sekolah, Jimin segera melajukan motornya untuk pulang. Ia tidak sabar ingin bertemu dengan y/n. Di perjalanan, ia memberhentikan motornya sebentar di depan cafe. Ia melihat ada orang seperti mirip Suga sedang mengobrol dengan perempuan.

Jimin memutuskan masuk kedalam cafe dan duduk tidak jauh dari tempat Suga. Ia menutupi muka nya dengan buku menu yang ada diatas meja.

"Iya sayang. Aku bakalan nurutin semua permintaan kamu. Abis lulusan nanti, aku bakalan langsung lamar kamu kok" kata Suga sambil membelai dagu perempuan di hadapan nya.

"Janji ya?" Kata perempuan itu.

"Iya sayang" kata Suga sambil mencubit gemas hidung perempuan tersebut.

"Brengsek" batin Jimin dalam hati. Ia kemudian memilih untuk mengikuti keduanya.

Jimin lebih baik menunggu di luar sampai keduanya pulang. Ia memutuskan untuk menghubungi y/n dulu.

"Halo?" Kata Jimin.

"Hm" saut y/n dari telepon.

"Gue balik telat ya. Ada urusan sebentar"

"Hm"

"Lo kenapa sih? Hm hm mulu. Ngomong kek iya, hati hati atau apa gitu" kata Jimin kesal.

"Huweekkk" dari seberang telepon, Jimin sangat jelas mendengar suara y/n sedang muntah. Jimin langsung khawatir dan ia memilih untuk melakukan video call.

Terlihat disana muka y/n yang sangat pucat. Bibirnya putih. "Lo sakit? Gue anter ke dokter ya? Atau gue pulang sekarang?" Kata Jimin khawatir.

Y/n hanya menggeleng lemas. Sedikit saja ia berbicara, maka ia akan mual dan langsung muntah.

"Yaudah tunggu gue satu jam lagi pulang. Kalo ada apa-apa langsung telfon gue ya?" Kata Jimin.

Y/n hanya menganggukan kepala nya lemas kemudian telepon tertutup.

"Ah lama banget sih gak keluar-keluar" kata Jimin mulai kesal. Ia melihat dari jendela, Suga dan perempuan itu sudah bangun dari duduknya.

Jimin langsung memakai helm nya dan menyalakan mesin motornya sambil menunggu Suga jalan.

***

"Yaudah aku pulang dulu ya" kata Suga sambil mengacak-acak rambut y/n.

Jimin masih diam di motornya. Kemudian Suga menaiki motornya dan melajukan jauh dari rumah tersebut.

Jimin langsung membalap motor Suga dan berhenti di depan nya.

Ciiittt

Bunyi rem yang beradu dengan aspal sampai menimbulkan bunyi. Suga langsung membuka kaca helm nya "WOI SIAPA SIH LO?! GAK PUNYA MATA?!" Bentak Suga.

Jimin langsung membuka helm nya dan turun dari motornya lalu menghampiri Suga. Ia langsung menarik kerah baju Suga dan menonjok nya.

Bugh

Bugh

Bugh

Jimin sangat brutal. Emosi nya sudah tidak bisa di kendalikan lagi. Ia sangat emosi mengingat Suga yang berani-berani nya sudah menghamili calon istri nya tapi masih saja main di belakang nya.

"Anjing apa-apan sih lo?!" Kata Suga berusaha bangun dari tidurnya.

Jimin berhenti memukuli Suga "Lo yang apa-apaan bangsat. Maksud lo apa jalan sama cewe lain sedangkan lo udah hamilin y/n??!!" Teriak Jimin.

Suga tertawa remeh "haha. Dia hamil?" Tanya Suga santai.

Jimin memukul pipi Suga dengan kencang sampai bibir Suga mengeluarkan darah.

"Haha. Dia aja yang murahan. Mau aja gue ajak main" kata Suga.

"BANGSAT. DIA GAK BAKAL NGASIH KALO LO GAK MAKSA ANJING"

Bugh

Pukulan itu mendarat lagi di pipi Suga. Suga sudah lemas tapi ia harus berusaha kuat di depan rival nya ini.

"Yaudah tinggal gugurin aja tuh kandungan. Lagian ya gue juga udah nemu yang lebih dari y/n. Asal lo tau Jim. Gue sama y/n gak ada hubungan apa-apa. Gue gak pernah nembak dia jadi pacar. Jadi lo gak bisa sembarang nuduh gue main belakang." Kata Suga menjelaskan kemudian Suga langsung berjalan menuju motornya dan menaiki nya lalu meninggalkan Jimin yang masih terdiam disana.

"AAKKHH BRENGSEK. Masa gue yang harus urusin tuh anak nya dia sih AAKKHH" teriak Jimin kemudian ia langsung pergi dari tempat nya.

***

Jimin memasuki apartemen nya dan mendapati y/n yang sedang tertidur pulas di sofa. Di satu sisi, Jimin sebenarnya kecewa, bahkan sangat kecewa dengan y/n. Tapi di sisi lain, raca cinta nya lebih besar daripada rasa kecewanya itu.

Jimin berjalan menghampiri y/n yang sedang tertidur. Ia meneliti setiap lekuk wajah nya yang pucat itu. Menyingkirkan helaian rambut yang menghalangi wajah nya.

Jimin langsung mengangkat y/n ara bride style ke kamarnya kemudian menidurkan nya di kasur.

"Gue kecewa sama lo. Tapi rasa cinta gue lebih besar dari kecewa gue. Please janji sama gue ini yang terakhir lo lakuin sama cowok lain" kata Jimin kemudian mengecup lama kening y/n.

Jimin menyelimuti nya dan segera keluar dari kamar y/n. Tanpa Jimin ketahui, y/n mendengar semua ucapan nya. Y/n membuka mata dan meneteskan air matanya "maaf Jim. Maafin gue. Lo terlalu baik buat gue yang jahat Jim" kata y/n kemudian ia memeluk guling nya.

"Gue janji, gue gak bakal kecewain lo. Gue gak bakal ngerepotin lo lagi. Mulai besok gue bakalan pergi dari rumah ini." Kata y/n kemudian ia memejamkan matanya sambil menangis.

***

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang