PART 13: Bikin lagi?

1.5K 46 1
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 2 malam. Y/n dan Jimin sedang tertidur pulas diatas ranjang sambil berpelukan. Jimin memutuskan untuk tidur dikamar y/n karena ia khwatir dengan kondisinya yang masih belum pulih.

Y/n terbangun dari tidurnya. Perutnya terasa sangat mual. Ia buru-buru menyingkirkan tangan Jimin yang berada diatas perutnya. Ia berlari ke wastafel dan memuntahkan isi perutnya.

"Huweekk huweeekk". Jimin yang sedang tertidur itu terganggu dengan suara y/n. Ia mengucek mata nya dan segera berjalan menuju tempat suara.

Jimin menghampiri y/n yang masih memuntahkan isi perutnya. Jimin memijit tekuk leher y/n dengan lembut.

"Huweekk". Y/n membasuh mulutnya menggunakan air kemudian memegang kepala nya yang pusing.

Jimin segera menuntun y/n untuk ke kamar nya lagi.

"Makin mual ya?" Tanya Jimin lembut. Y/n menganggukan kepala nya "Maaf" ucapnya kemudian menundukkan kepala nya.

Alis Jimin mengkerut "Maaf? Buat apa?" Tanya Jimin. "Udah buat lo repot. Padahal ini bukan anak lo, tapi anak Suga. Tapi malahan lo yang udah repot-repot ngurusin anak ini dan gue" kata y/n meneteskan air matanya.

"Lo berhak dapet yang lebih baik dari gue Jim. Gue murahan. Cowok se baik dan se tulus lo gak pantes dapet cewek murahan kaya gue" kata y/n mulai menangis.

Jimin segera memeluk y/n dan mengelus kepala nya lembut. "Sstt udah ya gak usah nangis. Gue sama sekali gak ngerepotin lo kok. Malahan gue seneng di repotin sama lo" kata Jimin.

"Walaupun gue agak kesel kalo inget anak itu dari hasil si brengsek" kata Jimin.

Y/n melepaskan pelukan nya dan langsung mencium lembut bibir Jimin. Y/n mulai menerobos masuk kedalam mulut Jimin. Jimin yang paham langsung membuka mulutnya agar y/n bisa lebih mudah masuk kedalam.

"Mmpphh mmpphh" erang y/n.

Jimin menggigit bibir bawah y/n dan mulai membaringkan tubuh y/n. Posisi Jimin sekarang berada diatas tubuh y/n.

Mereka melepaskan ciuman nya, mengambil pasokan udara sebentar kemudian melanjutkan ciuman nya lagi. Jimin turun ke leher jenjang milik y/n. Ia membuat tanda disana.

Tangan Jimin meraba punggung mulus y/n dan melepas bra yang menutupi payudara y/n. Ia merobek dengan kasar piyama yang dikenakan y/n.

Jimin mulai menjilati payudara y/n dan menggigit nipple nya.

"Aahh" desah y/n. Jimin menghisap nipple y/n lagi dan menggigitnya. Tangan nya yang satu ia gunakan untuk meremas payudara y/n.

"Aahh jimin aahh" desah y/n.

Tangan Jimin mulai turun ke area Miss V y/n. Ia membuka celana dan dalaman y/n. Kini y/n sudah telanjang.

Jimin segera membuka celana nya, dan menggesekkan Juniornya itu ke Miss V y/n.

"Aahh cepat masukkan Jim" desah y/n sambil menggigit bibir nya.

"Memohon dan panggil lah namaku" kata Jimin. Ia masih menggesekkan Juniornya.

"Aahh Jimin cepat masukkan aahh a-aku sudah tidak tahan aahh" desah y/n.

Tanpa ragu, Jimin segera memasukkan Juniornya. Ia memaju mundurkan nya dengan tempo lambat.

"Aahh aahh cepat lah Jim" desah y/n. Jimin menjujukkan smirk nya "rupanya kamu sudah tidak sabar ya" kata Jimin.

"Memohonlah supaya aku lebih cepat" kata Jimin.

"Jiminn aahh fasterr baby aahh" desah y/n.

Jimin mulai mempercepat tempo nya. Dari atas, terlihat y/n sudah banjir keringat, itu membuat nya terlihat sangat sexy di mata Jimin.

"Akan aku bikin juga anak di dalam sini supaya adil. Aku akan mencoba membuat anak kembar" kata Jimin. Ia mulai mempercepat tempo nya.

"Aahh Jimm aahh" desah y/n. Suara kasur yang membuat bunyi dan desahan y/n membuat Jimin tambah semangat.

Jimin segera melahap bibir y/n.

"Mmpphh mpphh" desah y/n

Y/n melepaskan ciuman nya "aku aahh mau keluarhhh aahhh"

Jimin mengeluarkan Juniornya dan memuncratkan semua cairan putih itu kedalam Miss V y/n.

"Aahh huuhh" desah keduanya bersamaan.

Jimin segera berbaring disamping y/n dan mencium kening y/n kemudian memeluk nya. Jimin menenggelamkan kepala nya diantara payudara y/n.

Jimin menggeleng-gelengkan kepala nya di kedua payudara y/n.

"Hahaha gelii Jimm" tawa y/n.

"Nyaman" kata Jimin sambil tersenyum. Tak lama kemudian keduanya sudah tertidur pulas masih dalam kondisi tidak mengenakan apapun.

***

Sinar matahari pagi masuk kedalam kamar keduanya. Jimin bangun dari tidurnya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 10. Ia bolos hari ini karena lelah akibat olahraga nya dengan y/n semalam.

Y/n mengerjapkan matanya lucu. Jimin menoleh kesamping. "Udah bangun?" Y/n menyipitkan matanya kemudian mengangguk.

Jimin memeluk y/n sayang. "Jangan pernah tinggalin gue ya. Gue gak bisa bayangin hidup gue tanpa lo" kata Jimin mengusap kepala y/n.

"Tapi Jim, harusnya ayah dari anak ini yang bertanggung jawab" kata y/n menatap Jimin.

"Gue semalem udah bikin juga di dalem sana biar adil. Berdoa makanya semoga hasil nya kembar terus di dalem ada tiga deh" kata Jimin tertawa.

Y/n melotot kaget. Bisa-bisa nya ia ngomong se santai itu. "WHAATT?!!! KEMBAR?!!!" Teriak y/n.

"Iyalah. Biar gue bisa buktiin ke lo kalo jagoan gue lebih hebat bikin anak bisa langsung ngehasilin dua daripada punya si brengsek" kata Jimin.

Y/n mengusap wajahnnya kasar. Ia tidak tau lagi di pikiran Jimin apa. Sudah lah bodoamat.

Y/n bangun dari kasurnya memilih untuk membersihkan dirinya. Saat ia ingin bangun, ditahan oleh Jimin.

"Mau kemana?" Tanya Jimin.

"Mandi lah" kata y/n.

"Yaudah yuk bareng" kata Jimin bangun dari kasur.

Plaakk

Y/n memukul Jimin "Belom puas lo semalem??!!" Teriak y/n.

"Kalo sama lo sih mana pernah gue puas HAHA" kata Jimin kemudian berlari menjauh dari y/n dari pada terkena pukulan nya lagi. Y/n hanya memijit pelipisnya, bingung dengan kelakuan Jimin.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang