Part 11 "Keputusan Relon"

11 0 0
                                    

Pukul 06.00 Relon sudah siap dengan seragam sekolahnya, setelah selesai dengan seragam sekolahnya dia langsung ke meja makan menyiapkan sarapan, ya Relon hanya tinggal sendiri di apartement.
Setelah selesai sarapan Relon langsung menuju parkiran apartement, kemudian dia langsung melajukan motornya ke Sekolahnya.

Setelah membelah jalanan akhirnya Relon sampai di parkiran, di parkiran belum terlalu banyak motor siswa siswi SHSW.Setelah memarkirkan motornya dia berjalan menuju kelasnya, ketika sampai di koridor banyak bisikan dari siswi siswi

"Relon pipinya kenapa tuh?"

"Sini sini bang biar adek yang obati"

"pasti nyeri tuh"

"Kaya bekas goresan"

Relon tidak ambil pusing, dia tetap melanjutkan langkah kakinya ke kelasnya. Ketika sampai di kelas Relon melirik bangkunya dan di sana sudah ada Gelora, alis Relon terangkat

"Tumben sekali berangkat cepet tuh anak" Ucap Relon dalam hati

kemudian Relon melanjutkan langkah kakinya menuju mejanya dan saat sampai di mejanya Gelora langsung menatap Relon serius

"Re, pi...pi kamu kenapa?"Ucap Gelora sambil berdiri dari duduknya

"Oh ini, cuma luka biasa ko Ra" Ucap Relon sambil memegang lukanya.

"Luka biasa apanya Re? itu tuh kaya bekas goresan" Ucap Gelora memandang luka Relon bergidik ngeri

"Ayo ke UKS biar aku obati" Lanjut Gelora sambil menggandeng tangan Relon ke UKS

                          🔫🔫🔫
Setelah sampai di UKS Gelora mengambil kapas, alkohol, dan obat merah. setelah itu dia menumpahkan alkohol di kapas kemudian langsung menempelkan ke luka Relon

"Aduh...Ra perih" Ringis Relon saat rasa perih menjalar di pipinya. Walaupun sudah biasa luka seperti itu,Relon tidak pernah membersihkan lukanya dengan alkohol dia lebih suka mengoleskan obat merah, padahal Johanson sering menegurnya

"Perihnya cuma sebentar Re" Ucap Gelora masih membersihkan luka Relon dengan Telaten. Relon memandang wajah Gelora yang sedang serius mengobati lukanya

"Cantik"Ucap Relon dalam hati

Relon langsung menepis pikirannya, bagaimana pun juga di hati kecilnya masih tersimpan nama Racha, tapi Relon merasakan kalo akhir akhir ini Relon sering memikirkan Gelora.

"Sudah selesai, besok sembuh Re lukanya" Ucap Gelora sambil tersenyum. Gelora gadis cantik dengan senyum manis, rambut panjang sebahu, bola mata coklat terang, bibir pink alami, kulit putih mulus. Siapa yang bisa menolak pesonanya? selain itu juga dia juara Kelas.

"Lo dukun ya? atau lo cenayang? bisa tahu kalo luka gue besok sembuh" Ucap Relon

"Kan udah di obati Re, pasti nanti bes..." Ucapan Gelora terpotong saat Relon langsung menyela omongannya

"Besok sembuhhh" Ucap Relon malas

"Hihihi, Kamu lucu kalo kaya gitu" Ucap Gelora sambil terkekeh geli. sedangkan Relon menatap jengah Gelora.

"Lagian kamu tuh, udah aku obatin bukannya ngucapin terimakasih malah ngomongin aku dukunlah, cenayang lah" Lanjut Gelora dengan nada kesal. Relon langsung menatap Gelora dengan serius, memperhatikan Gelora yang sedang kesal, sedangkan yang ditatap malah menatap Relon dengan tatap kesalnya. Kemudian Relon menarik pipi Gelora sambil mengucapkan Terimakasih. Setelah itu mereka langsung kembali ke kelas

Setelah sampai di kelas Relon melihat Racha sedang mengobrol dengan Yuta.Tatapan Relon berhenti saat melihat Cardigan melekat di tubuh Relon.Sejenak Racha melirik kearah Relon yang sedang menatapnya dengan tatapan yang khawatir melihat Racha berangkat menggunakan cardigan. Relon tahu Racha menggunakan cardigan agar menutupi perban luka tembaknya.

Agent Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang