Ucapan Johanson masih terngiang ngiang di telinga Relon, Relon bingung kenapa pamannya menyuruh Gelora dijadikan pacarnya bukanya waktu itu dia sempat bilang bahwa dalam misi ini 'Jangan melibatkan perasaan apapun' lalu sekarang Johanson menyuruh Relon menjadikan kekasihnya. Relon nggak ngerti sama jalan pikiran Johanson. Ketika sedang memikirkan jalan pikiran Johanson kemana, pintu apartementnya terbuka dan namapaklah Johanson yang menggunakan pakaian santai. Johanson mendekati Relon dan duduk disampin Relon.
"Apa yang sedang kau pikirkan anak muda?" Ucap Johanson santai
"Dia bilang apa? apa yang sedang gue pikirin?Emang jalan pikiran Johanson Stev nggak ada yang tahu" Ucap Relon dalam hati
"Ucapan paman saat rapat, bukannya paman pernah bilang ke Shen kalo dalam misi ini Jangan pernah melibatkat perasaan apapun.Tapi sekarang paman menyuruh Shen untuk menjadikan Gelora kekasih Shen" Ucap Relon menatap lurus kearah televisi
"Ya kau benar Shen, paman pernah bilang ke kamu kalo dalam misi ini Jangan pernah melibatkan perasaan apapun,tapi sekarang keadaan mendesak,cuma cara ini yang bisa kamu lakukan.Misalnya gini kamu dan Gelora selalu bersama, kamu bisa mantau dia, ada juga cara lain selain menjadikan Gelora kekasihmu. Yaitu dengan kamu tinggal di rumah Nikolai? kamu mau?."Ucap Johanson
"bukannya kamu baru ketemu Nikolai sekali, itu yang Gelora tau, jika nanti kamu tiba tiba tinggal di rumah Nikolai dan Gelora pasti curiga.Walaupun Gelora pendiam, mesti dia menaruh kecurigaan pada seseorang." Lanjut Johanson
"Tapi paman, Sama saja kita mempermainkan hatinya Gelora" Ucap Relon membalik tubuhnya menatap Johanson
"Bisa jadi iya, bisa jadi tidak"Jawab Johanson seenaknya
"Tapi apa paman yakin kalo Gelora bakal mau kalo Shen jadiin dia kekasih Shen?"Tanya Relon. Pasalnya Relon juga takut kalo Gelora menolaknya.Itu artinya Relon gagal mengambil keputusan
"Kau ini banyak tapi tapi mulu" Ucap Johanson Kesal.
"Coba saja yang menjadi target si Casse, kamu tidak banyak Tapi. pasti langsung bergerak cepat." Lanjut Johanson kesal. Johanson tahu antara Relon dan Racha masih menyimpan harapan yang sama. Setelah mengucapkan itu Johanson meninggalkan Relon sendirian.
🔫🔫🔫
Pagi ini Relon berangkat seperti biasa, dengan motor ninja kesayangannya dan gaya rambut jambul yang badai.Relon sudah menyiapkan nyali untuk menjadikan Gelora kekasihnya, walaupun hanya pura pura.
Setelah sampai di parkiran, Relon langsung melangkahkan kakinya ke kelasnya, kelas cukup ramai dan Relon sudah melihat Gelora duduk manis di bangkunya sambil membaca novel. Kemudian Relon melirik bangku Racha di sana dia melihat Racha sedang mengobrol dengan Sasa. Relon melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya.
"Pagi Re" Ucap Gelora tersenyum saat Relon sampai di bangkunya. Relon tidak menjawab sapaan Gelora dia hanya menatap datar wajah Gelora. Akhir akhir ini sikap Gelora kepadanya aga sedikit berbeda, tidak kaku seperti waktu pertama kali, padahal Relon baru 1 bulan di sini.
Gelora memperhatikan wajah Relon yang hanya menatap datar dirinya, Gelora bingung kenapa Relon menatapnya seperti itu, kemudian Relon menarik tangan Gelora menuju Taman belakang Sekolah
"Loh Re, ngapain kita kesini? mau apa sih?" Ucap Gelora takut.
"Gue nggak bakal ngapa ngapain lo ko, gue cuma mau bilang ke lo kalo gue..." Ucap Relon menggantungkan omongannya
"Kalo kamu apa Re?" Jawab Gelora penasaran
"Kalo gue suka sama lo" Ucap Relon dengan serius sambil menatap wajah cantik Gelora, Relon suka mata Gelora.Bagi Relon mata Gelora menyiratkan kesejukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agent Of Love
RandomBagaimana jika dua insan manusia yang merupakan anggota agent rahasia pernah sama sama mencintai dimasa lalu tapi sekarang dipertemukan dan dipersatukan kembali oleh misi mereka sebagai agent rahasia? semua rencana move on pun gagal. sedangkan misi...