Pelangi

62 4 7
                                    

langkahnya tak sedikitpun goyah,
tatapannya lurus, senyum selalu mengembang dan memberikan kesan Manis,
iya masih beberapa langkah lagi untuk menuju ke tempatku berada sekarang,,,
   "Ahh, sial,,, bukankah aku sedang membencinya? bukankah dia yang menghancurkan semangat dan juga harapanku ? bukankah dia yang memberi ku harapan, tapi mengapa iya berada dalam pelukan lelaki lain kala itu"

belum sempat terjawab semua pertanyaan" yang membelit akal sehat ku,
  iya pun sudah tepat berada di depan sepeda motorku,

"ibu bilang kau ingin menjemputku mas ?"
senyumnya :( aku tak bisa mendeskripsikannya,
   aku bagaikan terhipnotis dan keluar dari semesta ini,,,
  semuanya indah hanya ada bunga berwarna warni yang jatuh berguguran,

"Mas raga" sang security melambai-lambaikan tangannya di depan muka ku,

  aku tersadar dan semua hanya tersenyum melihat tingkah konyolku entah konyol atau bodoh dalam pandangan mereka,,,

"Ibu menitipkan mu helm" aku membuka obrolan sambil menyodorkan sebuah helm kepadanya,

"terimakasih mas, maaf bila kau kurang berkenan untuk menjemput ku,,,
seharusnya tadi aku bilang sama ibu aku pulang naik ojek saja"
terlihat wajah kecewa yang tak pernah kulihat sebelumnya,,,

"Bu,, Bu,, ,bukan begitu Senja, maaf akhir-akhir ini aku kurang istirahat aku jadi kurang fokus melakukan sesuatu"
  Aku mulai berkilah agar tak terlihat marah tapi juga tak terkesan aku menunggu momen ini (walaupun kenyataannya iyaa) aku memang sudah lama berandai" bisa berboncengan dengan wanita yang kupuja ini,,,

"iya, sepertinya kau kurang sehat mas, sudah 2/3 hari aku selalu berkeliling mencari mu dikala istirahat, apa kau tidak masuk akhir-akhir ini ???"
tanyanya dengan nada khawatir,

tanpa menjawab pertanyaan barusan aku putar balik motor ku,
lalu ku tepuk jok belakang motor ku memberi kode untuknya segera naik,

Entahlah
Apa ini ? Rindu ? Cemburu ? Atau awal dari sebuah kisah pilu ?

kupacu sepeda motorku,
  perlahan namun pasti aku sudah melewati antrian yang ingin keluar menuju jalan raya,,,
   1.2.3.4.5 sampai menit ke 7 pun belum ada suara,,,
kami masih sibuk dengan pertanyaan di otak kami masing"

   "Srekkkkkkk"
sebuah tangan melingkar di pinggangku

Yaaaa tuhan apa ini, jantung ku hampir saja lompat dibuatnya
darahku mengalir sampai 265 km/jam
nafasku tiba" tak teratur mendapatkan perlakuan seperti ini

belum sempat aku terbiasa dari perlakuan yang mengejutkan barusan lagi" aku dibuat salah tingkah dibuatnya,
"Boleh kah aku bersandar mas ?" Tanyanya

"Eu, euu. ehhhmmm silahkan jika kau mulai mengantuk beristirahat saja" jawabku gugup dan terbata-bata

Tuhan
jika kau ingin membahagiakan ku
tolonglah tolong tuhan berikan aku sedikit waktu tambahan untuk kali ini,
aku tak ingin masa" indah ini sirna begitu saja,
aku memang tak mengerti ini sebenarnya apa
namun aku dapat merasakan
ditubuh ini
ada benih" kasih sayang yang sulit ku bendung lagi

"Kau sudah makan ?" Tanyaku menyelidik

"Belum, kantin tutup tadi sore bibi penjaga kantin kedatangan tamu" jawabnya lengkap

sesampainya di salah satu pedagang nasi goreng di pinggir jalan
   dengan antusias Senja memilih 2 paket komplit + acar dan 2 teh hangat tawar
tanpa diskusi ? ya inilah salah satu entah kelebihan atau kekurangan dia selalu mengambil keputusan dengan caranya,,,

  seakan terhipnotis oleh Senja aku tak sedikitpun mengingat kejadian itu,
    kami bercanda, saling menggoda, melakukan hal yang sederhana namun aku tak pernah bisa mendapatkan kebahagiaan yang seperti ini sebelumnya,,,
kami berbincang seakan semua sunyi tanpa ada seorangpun disekeliling kami,
Realita yang ada kami berada ditengah kebisingan para pembeli dan gemuruh klakson kontainer yang lalu lalang pada malam itu,

setelah sekian lama kami bercanda 2 s/d 4 pembeli sudah mulai pergi,,,

  seketika senyum ku pun mulai mengembang
ketika ku lihat dia melipat tangannya di atas meja dan menaruh wajah ayu nya itu dia atas tangannya,,
lelah yang mungkin sudah hinggap ditubuh nya kini berubah menjadi dengkuran halus,,
iya terjaga ditengah kebisingan suara knalpot kendaraan yang lalu lalang di jalan raya alternatif Cileungsi malam ini,,,

"Kusentuh hidungnya sambil menatap wajah ayunya,
  tanpa tersadar rasa ini semakin tumbuh,,,
  semakin mencuak rasa ingin memiliki yang tak pernah ku rasakan sebelumnya,
apakah ini ???
                    "  Cinta atau Obsesi "

seharusnya aku tidak usah cemas
bahkan sebatang daun di hutan paling sunyi sekali pun
sudah ditentukan kapan ia harus tumbuh dan kapan ia harus jatuh
perihal rasa ini ?
terbalas atau tidak
setidaknya aku telah berjuang untuk itu,
kalaupun nantinya bahagiamu ternyata bukanlah aku
aku bisa apa,

*Cileungsi 12 Mei 2016*

FANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang