Bumi

44 9 8
                                    

Tepat hari ini status kami telah 'berpacaran'
semenjak status kami berubah,
kami lebih sering menghabiskan waktu bersama,
Mulai dari saling bantu membersihkan rumah nonton Film Horror, Comedy, Drakor kesukaannya (walau sejujurnya aku membenci drama Korea)
melakukan aktivitas yang membosankan menurut kebanyakan orang namun tidak untukku,
Setiap Detik yang kujalani dengan "Senja" terasa menyenangkan,

kami habiskan hari" kami dengan kebahagiaan,

Makan cilok di depan SD,
Melihat anak" kecil bermain layang layang,
Memancing ikan di pinggiran rawa,
Membaca novel ditengah Padang rumput,
ya Hal" Bodoh menurut orang namun kami mengklaim itu semua "Romantis"

sampai di bulan ke 7 tepatnya bulan DESEMBER kami menjalin hubungan semua masih sama saja hanya SENYUMAN dan KEBAHAGIAAN yang kami rasakan,
pertengkaran seakan enggan mendekati kami,
ia adalah nafasku Senja gadis keturunan Jawa sunda nan ayu yang ku harapkan menjadi IBU DARI ANAK ANAK KU nanti,

Weekend adalah waktunya kami pergi ke tempat wisata untuk membaca Novel,
kami lakukan itu setiap Weekend, perihal biaya kami selalu Patungan, walau terkadang Senja lebih sering mentraktir ku,
ohh iya kami pun sudah diterima kembali disalah satu pabrik di sekitaran kawasan tempat kami tinggal,
itulah alasannya kami selalu menghabiskan weekend bersama,

"Raga" sapa nya

"ya Senja" kupalingkan wajahku yang sedang sibuk membaca salah satu Novel dari penulis Favorit ku,

"Jika aku tak ada, apa yang akan kau perbuat" tanyanya,
membuat serangan jantung seakan siap siap menerkam ku

ku pandang wajahnya,
bagaimana bisa aku menjawabnya ini terlalu sulit,

"Apa maksud dari pertanyaan ini Senja"
Ku beranikan diri untuk menjawab pertanyaan nya,

"Ia menggelengkan kepalanya, aku bertanya padamu Raga, kau tinggal menjawabnya" suaranya tenang halus dan selalu dibalut dengan senyuman,,,

"Aku akan mencarimu, sampai kutemukan dirimu kembali" jawabku sambil menggenggam tangannya

Tanpa mengabaikan jawabanku
ia tersenyum lalu memelukku,
erattt sangat erattttt

aku pun membalas pelukannya,
Bahuku tiba" terasa basah,

"Senja kau menangis ?" Tanyaku hati hati

"Aku mencintaimu Raga, Aku mencintaimu" hanya itu kata kata yang keluar dari mulutnya,

Kubiarkan ia bermain" dengan ego nya,
Entahlah akupun tak mengerti situasi ini,
apakah ini ? tangisan bahagia ? atau ada sebuah Luka yang tak pernah kulihat sebelumnya ?

ditengah padang rumput salah satu tempat wisata di daerah cibubur semua pun terungkap,

"Kau harus mencari pengganti ku Raga" seketika ia melepaskan pelukannya

Aku hanya membisu.
Apa ini ?
Jika ini adalah awal dari pertengkaran kami ku mohon jangan menjadikan ini sebagai awal kerenggangan hubungan kami,
Jika memang ini adalah mimpi ku mohon siapapun bangunkan aku,
Aku mencintai nya dan selalu mencintai nya,

"Ada apa Senja ?" Tanyaku sambil membenarkan kaca mata nya yang sedikit turun,

"Kau pasti bisa bahagia dengan wanita lain Raga, aku tak bisa membahagiakan mu sampai kapanpun tak akan bisa"
ia menutup wajahnya dan tangisan itu semakin menjadi,

ku sediakan bahu untuknya
ia pun memeluk ku,
"Aku mencintaimu Raga SUNGGUH aku sangat Mencintaimu" dan setiap kata yang ia ucapkan malah menjadikan hati ku semakin sakit,

"tenangkan dirimu, bicaralah apa yang sebenarnya terjadi" kata ku

perlahan ia melepaskan pelukannya,

ia tak menatapku, sambil mencabuti beberapa rumput dan ilalang yang sedang kami duduki ia mulai terlihat gusar,
jangan tanyakan padaku apa yang sebenarnya terjadi pada Senja aku pun tak mengerti apa yang sedang ia rasakan,

Aku masih menunggu penjelasan darinya atas pertanyaan nya tadi,

"Senja" panggilku berusaha untuk menenangkan,
sambil ku elus pasmina cokelat yang membuatnya terlihat semakin ayu itu,

"Ayah, memintaku untuk menerima pinangan Bumi Raga" ia memeluk ku lebih erat dari sebelumnya,,,
tangisannya pecah dan semakin menjadi,,,

"Bumi ?"
siapa dia ?
apakah dia lelaki yang pernah menjemput mu kala itu ?
apakah dia yang memelukmu disore itu ?
apakah dia yang ayah ibumu bilang adalah sahabat dekatmu dari kecil ?

Senja ku

Bila dengannya kau lebih merasa utuh
Pergilah,
Aku ikhlas kehilanganmu

Bukan tak ingin mempertahankan.
Memeluk raga yang hatinya sudah tidak lagi ada
Hanya akan semakin luka

Bersama namun terasa sepi,
Dekat namun terasa jauh,
Saling namun terasa asing,

Mungkin sudah saatnya perpisahan memainkan perannya,,,

Jika kedua orang tua mu menginginkan itu,
Dan dengan nya kau merasa bahagia,
Pergilah temukan bahagiamu,,,

Namun percayalah,
Jika hanya kebahagiaanmu yang mereka prioritaskan,
Aku pun selalu berjuang untuk itu,

_Cileungsi 12 DESEMBER 2016_

FANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang