chapter 3

17 12 1
                                    

"oh iya abil dan sierra keruangan saya" perkataan yang sontak membuat ambil cemberut lantaran perutnya yang sudah teriak dan meronta-ronta minta jatah makan siang

Dengan berat hati abil dan sierra menjawab dengan jawaban sejuta mahasiswa " baik pak" walaupun dalam hatinya jengkel dan ingin teriak

Sepeninggalan dosen tampan itu langsung aja abil mencak-mencak "sebener-benernya aku laper banget ra"

"ya makan dong bil" ucapan enteng sierra sambil membereskan tasnya sukses membuat abil menjatuhkan rahangnya, fyi sierra ini walaupun pintar dalam hal pelajaran jangan harap iya pintar dalam kehidupan nyata karna nyatanya sierra ini lodingnya lama.

"semut juga tau, yaudah deh kita langsung aja biar gak lelah batin" dengan sigap abil menarik tangan sierra

Setiba di depan ruang dosen atau lebih tepanya ruang pribadi pak alba, jangan heran ia punya ruang sendiri karena ia cukup punya jabatan dikampus ini, itu sih yang abil dengar dari orang-orang, udahlah ya abil juga gak peduli

"aku yang ketok kamu yang ucapin salam ya bil"

"lanjut lanjut" abil dan sierra hanyalah mahasiswa biasa yang tak luput dari kegiatan ini

Tok..tok..

"assalamualaikum pak"

"waalaikumsalam masuk" langsung mendapat sahutan dari dalam

Siera dan abil langsung masuk keruangan pak alba

"kenapa kami dipanggil kesini ya pak?" tersirat jelas rasa kesal dari abil di pendengaran alba

"saya ingin minta bantuan kalian untuk koreksi tugas anak semester 2, bisakan?"

Ingin sekali abil menjawab dengan lantang " enak aja suruh suruh, lapar tau!!" tapi apalah daya yang keluar dimulut hanyalah "bisa pak" dan langsung duduk lesehan dikarpet padahal ada sofa, jiwa miskin yang tak kunjung hilang, dan dengan polosnya diikuti oleh sierra

" soal yang ini pak?" Tanya sierra akhirnya membuka suara

" ah bukan yang itu, bil ambil kertasnya dilaci belakang kamu" karena makan adalah mood abil ia masih aja cemberut tapi tetap mengerjakan apa yang disuruh oleh dosennya itu

"abil kamu kesel sama saya karena saya suruh koreksi soalnya" ya Karena pak alba yang peka itu sontak dalam hati abil berteriak senang namun terikat realita

" gak kok pak" jawaban yang jelas bohong, alba mengalihkan matanya pada sierra

"bener gitu ya sierra?" dengan nada yang masih kurang percaya

"oh itu abil laper pak makanya kesel" jawaban polos yang sukses membuat abil melotot tak habis fikir dengan kelemotan siera

" aaa..karena itu ternyata, siera bisa kamu belikan makan tidak?" alba bertanya pada sierra

"bisa aja sih pak tapi mana duitnya?"sierra benar-bener polos ternyata

"nah ini" seraya memberikan beberapa lembar uang berwarna merah

"makan apa bil?" Tanya sierra

Abil melihat pak alba sekilas dan langsung beralih kepada sierra "kayak biasa ya ra" sontak senyum terbit dibibir abil seakan ia sudah menemukan tambatan hati.

Sepeninggalan sierra

"cepet banget moodnya berubah"tak ada sahutan dari ambil sontak saja alba langsung melihat abil yang tetap fokus pada soal dan kunci jawaban itu, karena merasa di perhatikan abil langsung menoleh

"bapak ngomong sama saya?" pertanyaan yang sudah jelas jawabanya dan membuat alba menaikan sebelah alisnya

"heheh maap pak maap lagi focus soalnya" abil cengengesan

DOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang