.
.
.
.
."bapak naksir saya ya?" hampir saja abil melontarkan pertanyaan yang gak berbobot itu, demi melampiaskan rasa kesalnya agar dosen ini gak selalu menyuruhnya ini dan itu padanya.
Tapi apalah daya saat ini abil sedang menusuk-nusuk baksonya sambil memandang tajam kearah orang yang ada di depanya siapa lagi kalau bukan dosen tampan di tambah lagi sipenghianat sierra juga ikut bergabung
"ngapain lo ikutan makan dimari?" tatapan tajam abil diarahkan kepada sierra yang sudah mengkhianatinya kemarin
"ya emang kantin ini punya kamu?huu" ingin sekali abil melemparkan bakso ini kemulut lemesnya sierra, punya temen kok gini amat ya lord
"bapak lagi, tumben-tumbenan bapak makan di kantin"
"emang ini kantin kamu" sambil tersenyum jahil pak alba melontarkan jawabanya yang membuat kekesanlan abil naik sampai keubun-ubun
"mana kamera, mana?"gerah abil menghadapi duo maut sierra dan pak alba
"emang ada kamera bil?" pertanyaan polos sierra menambah beban tersendiri bagi abil
"aku nyerah"
Menghadapi dua orang nyebelin yang ada di depan dan disampingnya saat ini hanya membuat kadar stress abil makin menjadi jadi.
"pak pokoknya abil gak mau lagi ngoreksi soal ya pak, kan ada komting atau yang lebih pintar gitu kenapa harus saya yang biasa-biasa aja sih?" unek-unek yang selama ini terpendam tersampaikan juga
"saya gak mau orang lain kan saya gak kenal, ntar saya grogi" alasan macam apa itu, kalau bukan dosen udah abil pitak kepala dosen yang satu ini
"y-ya setidaknya asisten bapaklah bukan abil"
"kamu kan asisten saya" jawab dosen itu lugas
"enak aja, kapan saya jadi asisten bapak?" ucap abil sambil berdiri,amarah abil sudah di ubun ubun
"mulai hari ini, kenapa? Mau gak lulus semester ini?" kalau udah kalimat ini yang keluar abil melambaikan tangan kekamera
"nyerah saya pak debat sama bapak" abil kembali duduk dan mulai memakan baksonya
"bil dimana-mana orang kalo habis debat dan udah nyerah ninggalin meja, kok lu masih makan baksonya sih?"
"bakso gak salah apa apa makanya kesian kalau di tinggal"
"hahahaha" tawa pak alba mengambil alih semua perhatian kantin, dengan kompak semua melihat kearah pak alba dengan tatapan bingung.
........
Kamis ini seperti surga bagi abil kerena dosenya yang mengajar hari ini mendadak mengundurkan jadwal kuliah dan abil auto libur sebelum ia beranjak mandi dan bersiap-siap kekampus. Sontak bayangan tidur seharian membuat abil bahagia, iya bahagia sebelum nomor tak dikenal mengubunginya, karena penasaran ia mengangkat telpon tersebut, tapi kemudian ia menyesal.
Bagai mana tidak ia harus merelakan bermesraan dengan kasur dan sekarang ia berada sangat jauh dengan kasurnya, dufan.
"dasar dosen kurang kerjaan, mau nolak gak enak, ini taruhanya nilai coy" botol aqua gelas yang ditangan abil menjadi sasaran kemarahan abil saat ini
Flashback
"hallo"
"hallo ini abil kan?" abil hapal betul suara ini
"bukan maaf anda salah sambung"
"masa saya salah sambung, saya dapet nomer kamu sama sierra loh" adakah teman yang paling menyebalkan selain sierra?
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN
RomansaAku mencintainya sesederhana menatap langit tapi dilakukan disetiap hari, ya begitulah aku ~ABILA INSHIRA ~