ABOUT HIM
Namanya Javier Mackenzie. Ibunya berkebangsaan korea, sedangkan ayahnya berkebangsaan Amerika. Percampuran gen tersebut membuatnya menjadi sosok pria yang benar-benar menarik, bahkan digilai wanita. Seperti keturunan asia pada umumnya, Javier berambut hitam dengan sepasang mata gelap yang tajam. Ia memiliki rahang yang tegas dan bibir sensual yang menarik. Tingginya yang lebih dari 180 sentimeter sering menjadi pusat perhatian wanita disekelilingnya. Javier memiliki tatto di sepanjang lengan dan dadanya, ia suka berekspresi dengan tatto yang dimilikinya.
Kehidupannya berkelimpahan. Ia lahir di tengah-tengah keluarga yang sangat kaya raya. Ayahnya adalah billionaire property sukses di Amerika. Javier merupakan anak satu-satunya, pewaris tunggal dari seluruh harta milik ayahnya.
Kehidupannya normal, ia berkuliah di kampus ternama Amerika. Semua bukan semata-mata hanya karena koneksi dan uang ayahnya yang melimpah, tapi juga karena kepintaran dan pola pikir Javier yang cemerlang. Hidupnya benar-benar terjamin, keluarga terpandang dan kekayaan melimpah membuatnya tidak perlu khawatir akan masa depannya.
Semua berubah ketika ayahnya terlibat dalam suatu skandal perselingkuhan. Ayahnya berubah menjadi sosok yang berbeda, kasar dan tidak terkendali. Sedangkan ibunya menjadi kacau karena tidak dapat menerima keadaan dan sakit keras. Javier benar-benar kecewa dengan apa yang terjadi dalam keluarganya. Ia merasa ayahnya lah yang bertanggung jawab atas segala kehancuran keluarga yang dialaminya.
Bagian paling buruknya adalah kehilangan ibunya pada usianya yang ke sembilan belas tahun. Ia hancur dan benar-benar tidak siap untuk kehilangan sosok yang paling ia sayangi dalam hidupnya. Ditambah dengan ayahnya yang memutuskan untuk menikah lagi dengan selingkuhannya, membuat Javier sangat kecewa dan membenci ayahnya.
Dengan segala pertimbangan, Javier meninggalkan rumahnya. Memutuskan untuk hidup dan berjuang sendiri, tanpa kemewahan dan harta berlimpah milik ayahnya. Dari New York, ia menetapkan hati untuk memulai hidup di Seattle. Memulai segala sesuatu dari dasar, dengan uang yang ia tabung dengan usahanya sendiri.
Dengan apa yang ia miliki, ia merintis usahanya sendiri di pinggir kota. Suatu wilayah yang benar-benar menarik perhatiannya. Dengan kemampuannya yang cemerlang dan juga ide-idenya yang segar, ia mampu membangun bisnis kedai kopi yang sukses. Javier mampu hidup berkecukupan serta menggaji beberapa karyawan untuk bekerja di kedai kopinya.
Ada satu rahasia terdalam Javier yang tidak pernah ia ceritakan seumur hidupnya. Ia adalah seorang penulis dari novel-novel best seller yang beredar di Amerika. Ia memutuskan untuk menjadi penulis anonym dengan nama pena "blue" sebagai penyamarannya. Javier menyukai saat-saat dimana ia dapat mengekspresikan diri dengan bebas lewat tulisan. Menulis membuat pemikiran dan perasaannya tersalurkan ketika ia benar-benar tidak dapat menunjukkan semua itu.
Javier adalah pribadi yang menyenangkan dan ramah, namun semua berubah sejak kehancuran yang ia rasakan. Ia berubah seratus delapan puluh derajat, ia menjadi sosok yang dingin, tak tersentuh, dan pendiam. Senyumnya tidak pernah lagi terlihat, ia lebih sibuk dengan pikirannya sendiri dibanding sekelilingnya. Ia menghabiskan waktunya untuk belajar, bekerja, dan menulis. Dunia percintaan dan pertemanan tidak lagi membuatnya tertarik. Singkatnya ia sulit percaya dengan orang lain, ia tidak ingin membuang waktu dengan orang-orang yang mungkin akan menyakiti dan meninggalkannya kelak.
Javier tidak pernah memprediksikan bahwa tembok kuat yang sudah ia bangun akan hancur begitu saja saat semesta mempertemukannya dengan sosok Callia. Wanita dengan sepasang mata cokelat terang bercahaya yang seakan menghapus luka masa lalunya. Callia sering tersenyum dan tertawa akan hal-hal kecil, pribadi yang ceria dan menyenangkan. Bertolak belakang seratus persen dengan kepribadian Javier yang kaku dan ketus. Namun, wanita itu menggerakkan sesuatu dalam hati Javier, membuatnya penasaran dan juga tertarik secara bersamaan.
Berulang kali Javier memperingatkan Callia untuk menjauh dan pergi, namun nyatanya wanita itu keras kepala. Callia memilih untuk tinggal, berada dekat Javier dan membuat Javier tidak lagi dapat menutupi rasa yang dimilikinya. Ia menginginkan wanita itu dan ia akan memastikan bahwa Callia tidak akan pernah pergi darinya. Ia akan menjadi serakah kalau itu berarti akan menjadikan Callia miliknya untuk selamanya. Javier tidak ingin kehilangan wanita itu, ia tidak lagi dapat membayangkan dirinya tanpa kehadiran Callia dalam hari-harinya.
ABOUT HER
Namanya Callia Guinevere, panggil saja Call. Ia memiliki rambut panjang berwarna cokelat terang yang selalu tergerai indah di balik punggungnya. Callia memiliki kulit pucat, hidung lurus, dan bibir halus yang penuh. Matanya cokelat keemasan dengan bulu mata panjang dan dibingkai alis yang melengkung anggun.
Ia bukan seseorang yang beruntung. Ia lahir tanpa sosok ayah dan ia dibesarkan seorang diri oleh ibunya. Kehidupannya sederhana dan bahagia meski harus bekerja keras ditengah kerasnya kota besar. Bagian paling menyedihkan dalam hidupnya adalah kehilangan ibunya saat ia berusia lima belas tahun. Ia tidak memiliki siapapun dalam hidupnya. Sejak saat itu, ia berjuang untuk hidup. Ia melakukan banyak cara untuk mempertahankan pendidikannya dan memenuhi kebutuhan hidup.
Well, dia wanita yang kuat dan mandiri. Callia tidak pernah mengeluh atas apa yang dilewatinya. Ibunya memang mendidiknya untuk menjadi seorang wanita tangguh, untuk itu ia menunjukkan bahwa ia benar-benar mampu untuk melewati masa-masa sulit tanpa menyerah.
Diusianya yang ke dua puluh satu, ia menjalani hari-hari normalnya di Seattle. Kota terbesar di wilayah timur laut pasifik Amerika Serikat. Ia bekerja di daerah pertokoan pinggir kota. Kawasan itu memiliki gedung pertokoan yang tua namun antik dan menarik. Beberapa bangunan bahkan telah dibangun menjadi lebih modern dan kekinian. Tempatnya bekerja adalah toko buku kecil antik yang dimiliki oleh seorang wanita paruh baya keras kepala yang mempertahankan toko yang terlihat tua itu.
Membaca adalah bagian dari hidup Callia, ia menyukai saat-saat dimana buku membuatnya terhanyut dalam imajinasi dan emosi. Baginya, bekerja di toko buku kecil itu dapat menghemat pengeluaran hidupnya. Ia mendapatkan gaji yang cukup untuk kesehariannya dan sekaligus memiliki kesempatan untuk membaca banyak buku dari toko tersebut. Lagi pula Mrs. Moore, pemilik dari toko buku itu menyukai Callia dan bahkan menganggapnya sebagai anak perempuannya.
Hidupnya datar, tidak ada sesuatu yang menarik yang dapat ia ceritakan. Pergi pagi untuk bekerja dan pulang di sore hari ketika matahari terbenam. Semuanya berjalan seperti itu setiap hari. Tidak, ia tidak pernah mengeluh dengan apa yang dihadapinya. Ia bahagia dan bersyukur dengan apa yang dimilikinya. Namun, bukan berarti ia tidak pernah berimajinasi untuk memiliki hidup yang berbeda. Melalui buku-buku yang dibacanya, ia memiliki harapan untuk dapat merasakan sedikit kejutan dalam hidup. Dimana hari-harinya bukan hanya sekedar rutinitas membosankan, tapi hal-hal baru yang menarik dan juga berwarna.
Callia tidak pernah menyangka bahwa semesta mempertemukannya dengan sosok Javier. Laki-laki yang tidak pernah berani ia bayangkan akan menjadi bagian penting dalam hidupnya. Javier merupakan kejutan yang ia cari, kejutan yang membuat hari-harinya menarik dan juga berwarna. Seperti layaknya tokoh laki-laki utama dalam novel, Javier membuatnya berdebar, penasaran, dan juga terjebak dalam perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Laki-laki itu dingin, bertolak belakang dengan Callia. Laki-laki itu memiliki teka-teki yang sulit ditebak, selalu membuat Callia bertanya-tanya. Namun Callia ingin memeluk Javier erat, menyembuhkan luka yang sepertinya dimiliki oleh laki-laki tersebut. Callia ingin Javier menatapnya, seperti dirinya menatap laki-laki itu dengan kesungguhan. Untuk pertama kalinya Callia merasa menjadi begitu serakah karena ia menginginkan Javier. Callia tidak ingin kehilangan laki-laki itu, ia tidak lagi dapat membayangkan dirinya kembali dalam dunianya yang sempit dan rutinitasnya yang tidak berwarna.
_____
Please be kind to share your votes and comments guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
One and Only
RomanceC a l l i a G u i n e v e r e Sikapnya dingin, bertolak belakang dengan kopi hitam hangat yang selalu menemani paginya. Dia selalu berkata-kata dengan tenang, berbeda dengan laut yang menjadi kesukaannya. Javier Mackenzie, laki-laki itu berhasil m...