tiga

24 12 1
                                    




'ma Rachel pulang'

Tante Kasya membukakan pintu untuk Rachel, sedangkan aku dan kak Johnny masih bersembunyi di semak-semak dedaunan.

Aku dan kak Johnny yang sudah tidak sabar menjumpai tante Kasya pun menyamperinnya.
'TANTEEE KASYAAAAAA' teriak kak Johnny yang sungguh kangen dengan tante Kasya.

'yaa ampun Johnny Jinnie, kalian kapan baliknya?' tanyanya sambil memeluk diriku dan kak Johnny.

'tiga hari yang lalu tante' jawabku.

'yaudah masuk yok' ajak Rachel.

Kita semua pun masuk, tidak ada satu orang pun yang masih berdiri didepan halaman rumah tante Kasya.

Kita ngobrol bersama tante Kasya sambil bercanda, tante Kasya terlihat sangat senang begitupun kak Johnny.

'gimana sekolahnya Jin' tanyanya.

'hmm lancar kok tan'

'ohiya tante sama Rachel balik ke sini kapan?'

'dua minggu yang lalu Jin'

'oh gitu tan'

Kita berbincang tentang masa lalu dan bercanda-canda, kata tante Kasya muka kak Johnnya gak berubah dari dulu, tetep ganteng katanya.

Tante Kasya adalah tante yang sangat asik di ajak ngobrol bareng, bisa di ajak cerita gitu. Uda kita anggap kayak mama sendiri.

Setelah berbincang, aku dan kak Johnny pun berpamitan untuk pulang tapi sebelum itu tante Kasya mengajak kita untuk makan malam.

Tentu aku dan kak Johnny menyetujuinya karena kita sudah lama ingin makan makanan tante Kasya. Makanan tante Kasya adalah favorit kita setelah masakan mama.



.
Setelah sampai di apart, aku dan kak Johnny memilih untuk beristirahat sebentar lalu setelah itu kita harus bersiap-siap untuk makan malam.

Padahal sudah dua hari yang lalu, tetapi kenapa aku terus memikirkan penjaga kasir itu, iya itu yang memiliki memar ditangannya.

'siapa si dia? kenapa dia terus membuat pikiranku terus memikirkannya?' pikirku.

Memang aku tidak pernah berpacaran, tetapi bukan begini juga jika aku jatuh cinta pada sesosok lelaki. Tidak, bagaimana aku bisa jatuh cinta dengan sosok lelaki yang bahkan wajahnya tidak kuketahui.

Aku harus fokus belajar tidak boleh memikirkan sosok lelaki itu lagi.


.
Sekarang sudah pukul 07.00 saatnya aku dan kak Johnny menuju ke rumah tante Kasya.

Selama perjalanan, aku tidak mengajak kak Johnny untuk berngobrol aku mau ia fokus menyetir.

Tepat 20 menit kita pun akhirnya sampai di depan rumah tante Kasya.

'makan yang banyak yaa' kata tante Kasya.

'jalmuksesumneda' kataku bersamaan dengan kak Johnny.

Ohiya bagi kalian yang tidak tahu arti dari kata 'jalmuksesumneda' itu adalah suatu ungkapan 'saya akan makan dengan baik' sebagai bentuk hormat kepada Sang Pemberi ataupun orang yang memasak makanan tersebut.

Aku, kak Johnny, Rachel dan tante Kasya sangat menikmatinya. Tidak lupa kita juga sambil mengobrol dan bercanda ringan.

Ngomong-ngomong tante Kasya adalah siswa tamatan dari SIHS yaitu sekolahku dan Rachel sekarang.

Jadi tante Kasya ada sedikit cerita kepada kami kondisi sekolahnya bagaimana.


.
Karena sudah mulai malam, aku dan Kak Johnny memutuskan untuk pulang dan istirahat, padahal kita masih ingin sekali stay di rumah tante Kasya, tapi gimana besok aku harus sekolah.

Kita sampai di rumah dengan selamat dan langsung membersihkan badan dan tidur.

.

'apakah kak Johnny akan selalu mengantarku ke sekolah?' tanyaku.

'karena kakak belum dapat kerjaan, sementara ini kakak yang akan mengantarmu ke sekolah'

'baiklah'

Sebenarnya aku ingin sekali pergi ke sekolah sendiri dengan mengendarai sepeda, aku sudah besar aku harus mandiri. Dan juga aku kasihan dengan kak Johnny yang harus selalu mengantarku sekolah, aku tau itu adalah kewajibannya sebagai kakak tapi yasudahlah.

.
Hari ini kita semua anak SIHS uda memulai pelajaran seperti biasanya, bahkan kelasku 11 ipa 5 sudah diberikan tugas kelompok.

Jadi mungkin hari ini aku tidak akan menjumpai Rachel karena aku harus mencari buku-buku di perpustakaan.

Padahal aku sangat ingin menemuinya karena sampai sekarang aku masih belum memiliki teman dikelas. Ada sih, tapi cuman teman sekelompok yang ku kenal, yaitu Jisung Jaemin, Felix dan Hyunjin. Memang sial sekali diriku diberi kelompok bersama laki-laki yang bermalas-malasan. Jadinya aku harus mencarinya sendiri.

Aku tidak bisa menggambarkan perpustakaan ini, tapi pastinya perpustakaan ini sangat luas dan bersih dan tentunya banyak sekali buku-buku yang di pajang.

Setelah keliling-keliling, akhirnya aku menemukan buku-buku yang ingin ku cari.

'sebanyak inikah buku yang diperlukan?' pikirku. Sungguh buku yang ku pilih itu lumayan banyak sampai menutupi penglihatanku. Dan aku juga memiliki tinggi badan yang hanya bisa dibilang 158cm? , sungguh munggil.

Aku berusaha mengangkatnya, tetapi..





___________________________
🍂
i hope you guys can appreciate my works
so, don't forget to leave some comments and vote . god bless u 🙌🏻

[ END ] 𝐈𝐧𝐭𝐫𝐨𝐯𝐞𝐫𝐭 | 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang