empat

27 10 4
                                    





Brukkk..

'ANJIR LO JALAN PAKE MATA DONG' teriak seorang laki-laki yang baru saja bertabrakan denganku.

'm-maaf'

Dia tidak membalas permintaan maaf itu dan pergi meninggalkanku, bahkan ia tidak membantuku mengambil buku-bukuku yang telah jatuh di lantai.

Sudah ku bilang laki-laki disini semua tidak mempunyai sopan santun.

Tapi tidak semua kok, hanya dia.
Ia dia ini yang sedang membantuku mengambil buku-buku ku yang terjatuh.

Tapi sedikit aneh..

Lagi-lagi mataku melintas pada tangan menar itu, 'm-maka—-' dia pergi meninggalkanku bahkan tidak mengucapkan satu katapun dan lagi-lagi aku tidak melihat wajah pemilik tangan memar itu.


Lagipula untuk apa aku harus tahu muka pemilik tangan memar itu, bahkan aku tidak mengenalnya dan ia juga tidak mengenalku.

Saatnya aku harus segera balik ke kelas dan mendiskusinya bersama mereka.





Saat aku keluar dari perpustakaan, ada seseorang yang memanggil ku dengan memegang bahuku. Karena aku merasa ada yang memegang bahuku sontak aku membalikkan tubuhku pelan.

'ada apa?' tanyaku.

'maaf' katanya. Aku melihat ke arah name tagnya 'Zhong Chenle'

'memangnya kamu salah apa?'

Chenle adalah laki-laki tadi yang menabrakku, tetapi aku tidak menyadarinya karena aku tidak melihat mukanya tadi. Tapi kenapa dia berubah? Maksudku kenapa tadinya dia kasar dan sekarang lembut kepadaku?

'tadi aku udah kasar sama kamu' jawabnya pelan sambil menundukkan kepalanya.

Dengan dia menundukkan kepalanya itu, membuatku merasa tidak nyaman, apalagi di lihat banyak orang, sekarang aku dan dia sedang berdiri di tengah-tengah sekolah, sungguh aku sangat malu.

Aku tersenyum dan berkata, 'tidak apa-apa'.

Lalu ia pun perlahan mengangkat kepalanya yang sedaritadi ia tundukkan.

'nama ku Zhong Chenle, kita satu kelas'

Hah? Bahkan aku baru menyadarinya bahwa ia satu kelas denganku.

'oh, aku Jinnie' balasku singkat.

Sungguh aku ingin sekali meninggalkan tempat ini, bukan karena dilihatin banyak orang tapi buku ini terlalu berat.

Tangannya meraih beberapa buku yang ada di tanganku 'sini aku bantu bawain' katanya.

Karena ini sudah terlalu berat sampai tanganku luka, jadi aku hanya menganggukkannya.

Aku dan Chenle pun akhirnya balik ke kelas.

Sudah jelas, ke empat dari mereka tidak ada yang tinggal di kelas. Aku sedikit kesal tapi tidak apa, aku bisa melalukannya sendiri.

[ END ] 𝐈𝐧𝐭𝐫𝐨𝐯𝐞𝐫𝐭 | 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang