Ngomong-ngomong sekarang kita sedang duduk di taman sekolah.
'Rain?' tanyanya balik.
'Iya,bolehkah?'
'Kenapa rain?'
'Karena kita di pertemukan di bawah hujan'
Renjun tersenyum manis.
'Kamu itu anugrah dari Tuhan yang paling sempurna setelah hujan' lanjutku.
Renjun menaikkan alisnya, 'harusnya aku yang mengatakan itu kepadamu' katanya.
'ah tidak lah'
Ngomong-ngomong sekarang kita sudah kelas 12 dan sekarang Renjun sudah pindah ke kelasku jadi lebih sering kita bertemu.
Selama kelas 12 kita sangat sibuk untuk menyelesaikan tugas-tugas kami dan menjalankan banyak ujian, jadi kita tidak begitu banyak waktu bersama lagi.
Kadang kita hanya chat satu sama lain untuk menanyakan kabar, kadang juga kita belajar bersama dan mengerjakan tugas bersama di apartku.
Kak Johnny juga sudah menganggap Renjun seperti adiknya sendiri. Hubungan mereka sudah akrab sekali.
Sekarang Renjun dan aku sedang belajar bersama di apart, 'kakak buatin kalian teh ya' tawar kak Johnny.
'makasi kak' kata kita bersamaan.
Setelah menyelesaikannya, Renjun pun berpamitan denganku dan kak Johnny.
. Ngomong-ngomong aku sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan Chenle, karena hari itu dia sempat membuatku kecewa. Bagaimana tidak kecewa? ia berteman denganku hanya karena fisik, karena muka cantikku.
'Chenle, kamu suka dengan Jinnie?' tanya Haechan, teman baiknya Chenle.
'Suka? Ya enggak lah'
'Jadi kenapa kamu mendekatinya'
'aku mendekatinya hanya karena ia cantik' kata Chenle dengan begitu santainya.
Itulah yang ku dengar saat keluar dari perpustakaan. Chenle dan Haechan sedang berbicara di depan pintu perpustakaan.
Sungguh aku sangat kecewa, padahal aku sudah lumayan dekat dengannya. Setelah kejadian aku sudah tidak bergobrol dengannya.
.
Masa-masa kelas 12 ku sungguh membosankan, yang kulakukan hanya belajar belajar dan belajar, jadi tidak ada yang menarik.
Tidak ada yang harus di ceritakan untuk kalian.
Setelah tamat nanti, mungkin aku dan kak Johnny balik ke Chicago. Aku akan melanjutkan kuliahku di sana nanti.
Sedangkan Renjun, ia tetap berada disini melanjutkan kuliahnya.
Sedikit sedih karena kita berpisah, tapi tidak apa. Ini sudah pernah kita omongin bersama.
'kalau kita pisah nanti, apa kita bisa tetap saling mengenal dan tetap menjadi teman baik?' tanyaku.
'tentu, aku akan selalu mengingatmu Jin. Aku janji'. jawabnya.
Ku keluarkan tanganku dari saku,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.