9.Duka

9 3 0
                                    

Saat rissa memasuki rumahnya. Ada perasaan gk enak dirumah nya. Ia tidak tau perasaan apa itu?

"Bi.. bibi... Pada kemana sih?" Teriak rissa sambil menelusuri ruangan rumah yg megah.

"Ada apa non.. " tanya bibi yg tergesa-gesa.

"Kok kaya nya perasaan rissa gk enak gitu iya bi? Saat masuk ke rumah, ditambah rumah sepi gitu. Mama sama papa udah pulang belum bi? Putri mana bi?" Tanya rissa yg panjang.

"Anu non.. non putri di rumah sakit diantar sama sopir non." Ucap bibi.

"Putri sakit bi? Sakit apa bi? Dirumah sakit mana putri bi?" Tanya rissa yg panik.

"A-anu non.. b-bukan non putri yg sakit. Tapi nyonya sama tuan kecelakaan non. Di rumah Sakit Permata Kasih non. " Ucap bibi yg gagu.

Seketika sekujur tubuh rissa lemah mendengar kabar bahwa kedua orang tua nya kecelakaan.

"Rissa kesana bik. Jaga rumah iya bi." Ucap rissa yg menyalamin tangan bibik dan langsung pergi .

"Hati-hati non." Teriak bibi.

"Gue naik apa iya? " Ucap rissa.

Tiba-tiba fano keluar rumah dan melihat rissa yg panik. Fano pun belari menghampiri rissa.

"Lo kenapa? Lo mau kemana?" Tanya fano yg ikut panik melihat rissa.

"Gue mau ke rumah sakit, nyokap bokap gue lagi disana sama adik gue." Ucap rissa yg sambil menangis.

"Tunggu disini bentar." Ucap fano yg langsung buru-buru lari balik kerumah nya.

Gak butuh waktu lama fano datang dengan motor nya .

"Ayok gue antar." Ucap fano sambil memberi helm ke rissa.

Rissa langsung memakai helm dan naik ke motor fano masih dengan menangis.

"Udah jangan nangis gue yakin semua nya baik-baik aja kok." Ucap fano.

Fano melajukan motor nya lumayan cepat. Butuh waktu 20 menit untuk sampai ke rumah sakit nya. Rissa dan fano langsung menuju ruang informasi untuk mencari keberadaan mama papa rissa. Setelag di beri tahu. Mereka langsung berlari cepat. Jelas terlihat adik nya rissa putri menangis sesegukkan.

"Kak , mama sama papaa kak..."ucap putri sambil menangis.

"Udah iya sayang ada kakak kok." Ucap rissa yg juga tak kuasa nahan air mata nya.

Fano ikut terhanyut dalam suasana ia merangkul kedua gadis itu untung menenangkan mereka.

"Udah kalian gk boleh nangis. Harusnya kalian berdoa yg terbaik." Ucap fano .

Dokter keluar dari ruangan UGD dengan wajah kusut dan lemas. Dan memberitahu kenyataan yg pahit.

"Keluarga tuan alex dan nyonya sri?" Tanya dokter.

"Saya dok. Saya anak nya. Gimana keadaan kedua orang tua saya dok? Mereka baik-baik aja kan dok?" Ucap rissa .

"Mohon maaf. Kami sudah melakukan yg terbaik buat nyonya sri. " Ucap dokter yg terputus.

"Mama saya kenapa dok!!" Teriak rissa . Fano merangkul rissa.

"Tuhan berkehendak lain. Kami turun berduka atas meninggalnya nyonya sri. " Ucap dokter

"MAMA!!!! " Teriak rissa yg tak kuasa menahan. Rissa langsung memeluk sang adik yg juga menangis mendengar kematian sang mama.

"Terus tuan alex ? Keadaan nya gimana dok?" Tanya fano.

"Tuan alex mengalami koma . Dan kemungkinan saat tuan alex sadar nanti ia akan mengalami kelumpuhan ." Ucap dokter.

Fano terkejut mendengar semua nya. Fano melihat rissa yg semakin terpuruk.

'gue berjanji untuk selamanya di samping lo riss' batin fano

"Tumpah kan semua kesedihan mu, aku selalu ada buat mu." Ucap fano yg memeluk rissa dan mencium puncak kepala rissa. Tanpa mereka sadari fano manggil aku-kamu.

Jenazah mama nya rissa langsung di urus dan di bawa ke rumah rissa. Fano mengantarkan rissa ke mobil mereka bersama adik nya. Fano pulang naik motor untuk membantu disana. Fano melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi agar ia diluan yg sampai dirumah .

"Bun.. bun...." Teriak fano.

"Apa sih bg? Bunda dengar lho." Ucap Mawar sugianti bunda nya fano

"Mama nya rissa bun. Tetangga kita tante sri istri nya om alex ." Ucap fano yg buru buru.

"Iya kenapa? Pelan-pelan dong ngomong nya." Ucap bunda fano

"Tante sri udah meninggal bun, jenazah udah di jalan. Tolong bilang sama pak RT dan RW iya bun. Fano mau ke rumah rissa mau bantuin." Ucap fano.

"Iya-iya bang. Kamu cepat gih." Ucap bunda fano.

Bunda fano langsung mengambil hp nya untuk mengabarinya ke RT/RW mereka dan mengabari Daniel Sam Wijaya papanya fano.

"Bi.. fano bantu iya." Ucap fano

"Makasih den." Ucap bibi tutik .

Para pelayat udah berdatangan , semua nya udah siap tinggal menunggu jenazah. Tak berapa lama terdengar suara sirine ambulance.

Fano langsung berlari ke gerbang untuk menjemput rissa dan putri. Ia tau kali bahwa kedua perempuan itu masih dalam keadaan shock atad kenyataan.

Semua para pelayat membantu mengangkat jenazah masuk ke dalam rumah.

"Ayok sini gue bantu. Udah jangan sedih gitu dong." Ucap fano yg merangkul rissa .

Fano juga menenangkan putri.

"Put, jangan sedih lagi kasihan mama kan. Mending kita berdoa biar mama di tempat kan yg layak di surga." Ucap fano yg merangkul putri adik rissa.

Fano menghantar mereka berdua ke kamar untuk berganti baju dulu. Setelah itu mereka turun lagi untuk ke bawah berdoa bersama buat sang mama.

"Riss, gue turut berduka iya riss, li yg tabah iya riss." Ucap ratih.

"Yg tabah iya riss." Ucap lita.

"Yg tabah iya riss, kita sama lo ditanggal mama, gue di tinggal papa gue dari kelas 6 SD." Ucap juita.

Lita, juita, ratih mereka di kabari dari gugus 3 oleh fano. Mereka bertiga langsung meluncur ke rumah rissa.

"Makasih iya teman-teman." Ucap rissa.

"Saya mama fano kamu yg sabar iya sayang,, jangan berlarut dalam kesdihan ,kita doa kan yg terbaik buat mama kamu. Papa kamu juga harus di doa kan yg terbaik biar cepat pulih dari koma nya." Ucap bunda fano ke rissa.

"Makasih tante." Ucap rissa yg masih nangis . Risaa di peluk erat oleh bunda fano. Fano masih setia merangkul putri.

'ma, rissa rindu mama rindu di peluk seperti di peluk bunda nya fano ma, rissa udah lama gk di peluk mama, semenjak kejadian itu mama jadi benci ke rissa, tapi rissa selalu sayang sama mama, rissa selalu berdoa yg terbaik buat mama sama papa, tapi tuhan lebih sayang sama mama. Rissa udah maafin semua kesalahan mama, risaa anggap itu sebagai bentuk kasih sayang mama ke rissa. Rissa bakal janji buat jagain papa dan putri ma. Love you ma.' batin rissa .



TAMAT.

































Yakali tamat.

Gimana sih part yg ini?

Sesudah di baca jgn lupa di vote dan kasih saran atau kritik di komentar👍✨🙏

Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang