11.What??

11 3 0
                                    

Pagi ini rissa tidak masuk sekolah , karna dapat izin dari sekolah perihal kemalangan yg ia alami kemarin.

"Riss, mau kemana?" Tanya fano yg bertepatan mau pergi sekolah. Fano sengaja lewat dari depan rumah rissa.

"Mau ke rumah sakit , mau jenguk papa." Ucap rissa.

"Aku antar iya riss." Ucap fano.

"Eh .. sejak kapan pake aku kamu?" Tanya rissa .

"Aku kan pacar mu jadi harus pake aku kamu dong sayang ku." Ucap fano sambil mencubit hidung rissa.

"Ishh.. bodo ah. Gk urus." Ucap rissa dengan pura-pura judes.

"Itu pipi kamu kenapa sayang?" Ucap fano yg panik.

"Pipi aku emang kenapa fan?" Rissa ikut panik.

"Hahaha... Gapapa kok cuman merah aja kelebihan pake blash on iya?" Goda fano.

"Au ah bodo!." Rissa menghentakkan kaki nya.

"Kak.. ayok tempat papa." Ajak putri yg berlari ke arah rissa.

"Hai put." Sapa fano.

"Hai kak." Sapa putri dengan senyum manis nya.

"Kalian naik apa?" Tanya fano

"Naik mobil kak, kak rissa yg bawa." Ucap putri

Fano langsung memarkirkan motor nya di halaman rumah rissa. Dan langsung merampas kunci mobil dari tangan rissa.

"Eh lo mau-" ucap rissa yg terpotong.

"Naik!" Tegas fano.

"Tapi kan lo harus sek-" ucap rissa di potong lagi sama fano.

"Mau gue gendong apa masuk sendiri?!" Ucap fano .

Rissa langsung masuk ke mobil, putri hanya cengengesan di belakang melihat fano dan rissa .

"Kamu gk boleh bawa mobil sendirian!" Ucap fano sambil melajukan mobil rissa.

"Tapi kan lo harus sekolah." Ucap rissa.

"Kamu aku ris. Bukan lo atau pun gue." Ucap fano.

"Iya deh serahh." Nyerah rissa.

Fano fokus dengan menyetir mobil. Putri sibuk memainkan game di tab nya. Rissa? Dia masih cemberut melihat jalanan yg ramai.
Fano berinisiatif berhenti di sebuah Alfamart.

"Tunggu bentar.!" Ucap fano ke rissa.

Fano turun dari mobil dan memasuki Alfamart.

'ngapain sih tuh anak!' batin rissa

Fano datang dengan membawa kantong kresek yg berisi cemilan.

"Kamu beli apasih fan?" Tanya rissa.

"Beli ini lah." Ucap fano sambil menunjukkan kantong kresek nya.

"Nih buat putri eskrim nya." Fano memberi eskrim ke putri.

"Yeayyy.. makasih kak fano." Ucap putri yg kegirangan.

"Nah eskrim , biar gk cemberut." Ucap fano .

Rissa kembali senyum lagi.

"Senyum gitu kan enak di lihat cantik" ucal fano.

"Kok kamu bolos sekolah sih?! Nanti kalo bunda kamu tau nanti kamu di marahin fan!" Ucap rissa yg bawel.

"Santuy aelah yang. Kaya punya siapa aja tuh sekolah." Ucap fano dengan enteng.

"Emang sekolah nya punya kamu? Kan enggak fan!" Ucap rissa.

"Iyalah itu sekolah punya keluarga aku rissa." Ucap fano.

"Bacot!" Ucap rissa.

"Yaudah kalo gk percaya." Ucap fano.

Mereka udah sampai di rumah sakit. Mereka bertiga masuk secara bersamaan. Putri berjalan di antara fano dan rissa.

"Selamat pagi tuan fano" sapa seorang suster di rumah sakit.

"Iya pagi sus." Ucap fano dengan sopan.

"Sok ganteng" ucap rissa yg hampir tak terdengar .

"Emang ganteng." Ucap fano dengan enteng.

"Selamat pagi fano. Tumben kesini? Siapa yg sakit?" Ucap seorang dokter sp.bedah

"Pagi dok. Papanya teman saya yg sakit." Ucap fano.

"Oh mari fan, saya diluan." Ucap dokter sp.bedah itu.

"Kok orang-orang di rumah sakit ini kenal sama mu fan?" Tanya rissa.

"Dah di bilang namanya juga orang ganteng." Ucap fano dengan sombong.

"Idih!" Ucap rissa sambil memutar bola mata nya dengan malas.

"Serius fan?!" Ucap rissa .

Namun fano hanya diam aja dengan senyum licik. Fano langsung menggendong putri untuk lari dari rissa . Dan di tertawai oleh putri.

"Papa!!" Teriak putri dengan senang melihat papanya yg sudah membaik.

"Hai nak. Mana kakak kamu?" Tanya papa sambil mencium putri.

"Itu pah" tunjuk putri di pintu.

"Papa.. gimana pa? Udah mendingan?" Tanya rissa sambil memeluk papanya.

"Sudah kok nak. Papa udah mendingan." Jawab papa.

"Kamu fano anak nya sri dan daniel kan? Yg tetanggaan itu kita?" Tanya papa rissa

"Iya om." Jawab fano dengan sopan.

"Kok kamu bisa kenal fano ris?" Tanya papa rissa.

"Fano kak kelas ku pa. Teman tetangga kita juga." Jawab rissa.

"Ralat pa, kak rissa sama kak fano pacaran." Ucap putri dengan tertawa.
Rissa memicingkan mata nya ke putri dan putri lari ke arah papa untuk berlindung.

"Betul begitu?" Tanya papa ke fano dan rissa.

"Engg-" ucap rissa dan di potong fano.

"Iya om kita pacaran. Sekalian buat menjaga rissa selama di sekolah." Ucap fano.

Rissa hanya cemberut malu.

"Btw, papa kok bisa kenal sama fano sih?" Tanya rissa.

"Papa fano itu teman papa sayang. Papa nya fano itu orang pengusaha besar punya sekolah dan rumah sakit. Kamu sengaja papa sekolahkan di sekolah milik keluarga fano. Dan rumah sakit ini juga punya keluarga fano sayang." Jelas papa rissa.

"Whatt??" Ucap rissa

Rissa tak menyangka bahwa iya pacaran sama cowo yg bisa di bilang sempurna.















Gimana part yg ini?
Komen dan vote nya iya teman🙏✨

Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang