SINCE 6 || PENAKUT

20 2 4
                                    

"Ohh jadi loh kemaren sama Rama, sampe-sampe buat gue panik nyari loh?" Nadia menghela napas panjang kesal dengan Salsa.

"Ihh gitu aja marah, sorry gue salah nggak ngabarin loh. Gue juga nggak sadar kemaren ternyata Rama udah ada di samping gue kemaren. Dia minta maaf ke gue terus ngajakin gue ke rumahnya deh kemaren hehehe." Kata Salsa meneguk orang juice pesananya.

"Nad loh mau pesen sticknya lagi? " Tanya Salsa setelah selesai menyantap seluruh makanan pesanannya.

"Ahh nggak gue udah kenyang, emang loh masih lapar?" Nadia mengelus-ngelus perutnya yang banyak terisi dengan makanan.

"Gue masih laper nih. Gue pesen lagi yah. Loh nungguin gue sampe selesai makan." Salsa berdiri dari duduknya dan menuju meja Bu Kantin.

"Bu pesen sticknya lagi satu paket."

"Oke siap, sebentar yah. " Balas Bu Kantin.

"Gila si Aldi fitnah Rama, gue nggak tega liatnya kasihan si Rama nggak ada nilai ujian harian dari Bu Nina. " kata seorang siswi ke temannya, mereka berdua sedang menunggu pesanan mereka.

Salsa menoleh ke arah suara yang barusan didengar.

"Bodoh amat, salahnya Rama juga ngasih lebar jawabannya ke Aldi udah tahu gimana sifat Aldi. Rama sih nggak ngelawan pas difitnah jadinya dia yang nggak ada nilai" balas temannya yang bersikap bodoh amat.

Salsa lamgsung berlari keluar kantin tak memperdulikan pesanannya.

"Loh nak? Ini pesanannya" Bu Kantin bingung karena Salsa langsung pergi begitu saja.

"Salsa!" teriak Nadia.

"Bu maafin teman saya yah. Pesenannya emmm nggak jadi bu. Sekali lagi maafin teman saya." Kata Nadia ke Bu Kantin dan langsung lari mengejar Salsa.

Salsa kini berdiri di depan kelas IPA 2, dia bingung sekarang harus berbuat apa.

Kalo gue tanya langsung ke Rama, pasti dia bilang kejahatan nggak usah dibalas dengan kejahatan stay dia malah belaiin si Aldi brengsek itu. Emmmm kalo gue langsung bilang ke Aldi entar ribut lagi panjang urusannya. Batin Salsa bingung.

Salsa melihat ke dalam kelas.

Ohh Rama nggak ada di dalem, batin Salsa.

Salsa menengok lagi ke dalam.

Aldi juga nggak ada. Gimana nih?. Batinnya.

"Rayhan, Ray." Salsa memanggil Rayhan yang sedang berada di depan kelas dengan tiga orang temannya yang lain.

"Jangan curang loh" kata Rayhan ke teman di sampingnya dan menuju keluar kelas.

"Ada apa yah? " Kata Rayhan bingung dan kaget dengan kedatangan Salsa.

"Maaf gue cuma mau nanya tadi bener Rama nggak dapet nilai ujian karena ngasih lembar kerjaannya ke Aldi?" Salsa mencoba berbicara dengan pelan takut orang lain memdengar pembicaraan mereka.

"Emm sebenarnya... " Rayhan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Loh jujur aja sama gue"

"Jadi sebenarnya itu Bos Aldi yang ngerampas pekerjaan Rama, pas Bu Nina jalan ke arah Aldi kedapatan lembar kerja Rama ada di Aldi."
Rayhan memberhentikan penjelasannya Karena Dia mulai takut kalo tiba-tiba Aldi datang.

"Terus apa?" Salsa mulai geram dan penasaran.

"Tapi loh jangan bilang ke Aldi gue yang udah ngasih tahu loh."

"Iya, iya gue janji nggak bilang."

"Terus pas Bu Nina nanya kebenarannya bos malah memfitnah Rama katanya Rama yang udah ngasih sendiri lembar kerjaannya ke satu kelas, terus katanya Rama itu pandang enteng sama Bu Nina, kata Rama Bu Nina ngajarnya nggak pinter." Rayhan membisikkan semuanya ke telinga Salsa.

Rayhan tertunduk dan mengangguk.

"Oke kalo gitu makasi loh udah mau ngungkapin kebenarannya. Gue pastiin Aldi nggak bakal tahu kalo loh yang udah ceritain ini ke gue." balas Salsa dengan senyuman tipis dan langsung pergi menuju ruang guru.

*******

"Permisi bu, maaf ganggu waktu ibu. " Salsa menyapa Bu Nina di tempat duduknya.

"Iya Salsa ada apa? " Tanya Bu Nina melepaskan handphone miliknya di atas buku-buku.

"Jadi gini bu saya mau menjelaskan kebenaran soal ujian harian pelajaran ibu di kelas IPA 2 tadi." Salsa mulai menjelaskan mencari kata-kata yang tepat.

"Bukannya kamu kelas IPA 1?"

"Iya bu, saya memang kelas IPA 1 tapi ini nasib teman saya yang menjadi korban kenakalan Aldi di kelas IPA 2"

Bu Nina mengangguk paham.

"Jadi sebenarnya bu Rama nggak salah Aldi yang sudah memfitnah Rama. Ternyata Aldi yang ngerampas lembar kerja Rama, dan Rama juga nggak pernah nyebarin kertas kerjaannya ke satu kelas, apalagi ngata-ngatain pelajaraan ibu gampanglah. " Salsa mulai kesal.

Bu Nina membuang napas panjang.

"Maafin ibu yah udah salah paham dengan Rama, sebagai pemohonan maaf ibu, ibu akan memberikan Rama nilai sesuai dengan Kawabata dia di lembar kerjannya. Ini." Bu Nina menunjukkan lebar kerja Rama yang ada di dalam buku guru miliknya.

"Untung aja ibu belum buang."

"Cuma gitu bu? Ibu nggak ngurus si Aldi? Atau bilangin ke ayahnya yang punya sekolah ini?" Salsa mulai emosi karena tenggapan Bu Nina hanya segitu.

"Maaf yah Salsa ibu tidak bisa sampe ngehukum atau2 bahkan memberitahu sikap Aldi ke ayahnya." Bu Nina tertunduk.

"Bu nggak bisalah kek gitu, namanya siswa udah buat kejahatan di sekolah gurunya harus menindakki dia. Ngasih hukuman kalo perlu dikeluarin bu. " Salsa mengerutkan dahinya.

"Ibu benar-benar minta maaf Sal, tindakkan kamu udah bener kamu juga udah mengungkapkan kebenarannya. Tapi untuk hal yang kamu minta ini tidak bisa ibu patuhi sekalipun ini kejahatan di sekolah. "

Salsa berdecak kesal ternyata tindakkannya tidak membuahkan hasil.

"Bu.... " Salsa membujuk.

Bu Nina mengelus rambut Salsa.

"Kamu juga liat kan kemaren ibu nggak bisa seenakknya menghukum anak Pak Wiguna, sebentar ibu juga yang kena. Kepala sekolah juga gitu Sal sama sekali nggak berani, kami semua takut. Jadi ibu minta kamu tolong maklumin keadaan ini yah. " Bu Nina tampak bersalah.

"Bu, gimana saya mau memaklumkan tindakkan yang sudah merugikan banyak pihak di sini. Jangan karena dia anak pemilik sekolah terus dia bisa melakukan tindakkan apart saja yang dia suka.
Kenapa Bu Nina takut jangan sampe ibu dikeluarin dari sekolah ini karena membela seorang siswa biasa, sedangkan anak pemilik sekolah tidak ibu bela? " Mata Salsa mulai berkaca-kaca.

"Sal ibu minta maaf."

Guru-guru lain yang berada di ruang guru mulai heran dengan apa yang terjadi.

"Sal, yuk kita ke luar." Tangan Rama memegang tangan Salsa dan mencoba menenangkan Salsa membawanya ke luar.

"Sal, gue nggak apa-apa kok kalo dilakuin gitu sama Aldi. Mungkin kita hanya perlu doain Aldi supaya dia berubah yah. Yang terpenting gue ada nilai ujian, itu udah lebih dari cukup."

Gimana Part 6 kali ini? :))
Suka nggak kalo kalian suka berikan vote dan juga komen kalian supaya aku semangat nulis yah ^.^

See you next part 😁

Salam Author,
Sindhy Meisita Mantiri
Manado, 2 Juni 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SINCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang