"AY-AY......" nyaringnya suara dari luar kelas XII MIPA 1 membuat seisi kelas seketika hening. Suara itu mulai terdengar jelas menandakan bahwa sang pemilik suara mulai mendekat.
Terbukti dengan munculnya sosok siswa bertubuh tinggi dan berkulit putih yang tiba-tiba berdiri di depan pintu sambil menyilangkan tangan di depan dada.
Tatapannya mengarah pada satu titik, meja nomor tiga pada barisan kedua dari arah pintu. Senyumnya merekah seketika, mendapati perempuan berambut lurus sepunggung itu masih berada di kelas.Tatapan penghuni kelas mengarah pada laki-laki di depan pintu dengan bet nama bertuliskan M Fauzan Mutamakin, yang semenjak seminggu terakhir selalu muncul di depan pintu ketika bel pulang berbunyi.
"Tu anak siapa si? Pacarnya si Nada ya?"
"Nggak tau gue, kayaknya si gitu"
"Si Nada cantik si, tapi kok mau si sama tu anak, keliatan bandelnya banget"
"Eh tapi kalo diliat-liat tu cowo ganteng juga ya?"
"Hush, cowo lo mau dikemanain?"
Beberapa anak berbisik sambil mengamati cowok bernama Fauzan itu. Pembicaraan sekumpulan siswi pun tak luput dari ketampanan dan kesan cool Fauzan.
"Nad, itu ayang lo dateng" Arina, teman sebangku Nada menyenggol bahu Nada yang sedari tadi masih sibuk menyalin catatan di papan tulis.
Nada mengangkat sebelah alisnya masih tak mengerti.
"Pantesan ni anak nggak denger" Sejurus Arina langsung menarik headset yang ada di kedua telinga Nada.
"Lo bawa aja nih catetan gue, tu liat kasian ayang lo udah nunggu di depan pintu" Arina memasukkan buku catatannya ke dalam tas Nada sehingga membuat teman sebangkunya tersentak kaget. Bukan karena tindakan Arina, melainkan kata-katanya yang mampu membuat mata Nada langsung mengarah ke depan pintu.
"OJANN..." batin Nada
"Ay-ay....." fauzan melambaikan tangan sambil menunjukkan muka sok kegantengannya itu.
Nada membulatkan mata sempurna.
"Bukunya besok aku kembaliin Rin" dengan cepat Nada membereskan alat tulisnya dan mengambil langkah seribu menuju Fauzan lalu menarik cowok itu ke luar kelas.
Dari luar kelas Nada masih bisa mendengar beberapa celoteh teman sekelasnya
"Cie cie..."
"Uhuy...suit suit.."****
Langkah kaki Nada terhenti saat memasuki lorong menuju tempat parkir sekolahnya. Tangan kanannya masih berada pada posisi yang sama sejak beberapa menit yang lalu - menarik lengan kekar Fauzan si bocah rese."Kamu ngapain si pake nyamperin ke kelas aku lagi? Kan bisa telfon atau chat kek. Trus jangan panggil aku ay-ay kalo lagi di sekolah, malu tau, nanti dikira kita-" belum sempat Nada menyelesaikan kalimatnya, Fauzan lebih dulu menarik tangan Nada menuju motor sport miliknya. Memakaikan helm ke kepala Nada.
"Jan, aku belum kelar ngomong tauuu.."
"Udah cepet naik buruan"
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKTU BERKISAH
Casuale"Nad, kenapa si lo nggak pernah pacaran?" tanya seorang gadis berparas cantik bak dewi. "Ini pertanyaan yang keberapa kali sih? bukannya kamu udah tau kan jawabannya?" Nada memutar bola matanya, menjawab pertanyaan itu dengan malas. "Lo Nad, bukan k...