.
.
.
.
.Assalamu'alaikum, kalian rindu aku ngak? Nggak mau nggak suka gelayyyy xixixixixixxixii. Yeyyyyy, setelah 1 tahun ocha hiatus akhirnya ocha up lagi Goede Ziel😭😭 huwaaa ocha kangen banget up ini cerita, tapi apalah daya seorang ocha yang moodyan :(.
Oh yaaa, ocha boleh minta 10 like dari kalian? Biar ocha semangat up, janji deh kali ini kalau dapet 10 like double up, nahh gimna?
Selamat menikmati cerita ocha lagi yawwwww, iluvyuuuuu, mwahhhh😘💞💞
Oh iya, ocha juga mau kasih tau kalau kalian nemuin typo tolong di komentari di paragraf nya yachhhh, biar author bisa nggak nyari bolak balik eheheh. Maacih yawwwww, mwahhh💕💕
Kalau aku boleh minta satu hal dari kamu,aku ingin jangan ada orang lain selain aku yang menentukan kebahagiaan mu. Karena aku,bakal lakuin apapun asal bisa bahagiain kamu dan aku nggak mau usahaku hancur gara-gara kehadiran orang lain.
~Archelaus Diaz Aert Valeri——————————————————
Setelah mengantarkan Nendra ke depan gerbang,Arche masuk ke kamar Missha untuk memastikan dia masih tidur atau sudah bangun.
Berjalan menuju tangga lantai dua,lalu masuk ke dalam kamar Missha tanpa mengetuk terlebih dahulu.
Salah satu hal yang tak bisa Arche rubah adalah mengetuk pintu kamar Missha sebelum masuk,mungkin Arche tidak berpikir apa? Kalau Missha sedang ganti baju atau memakai handuk gimana?
Tapi sudahlah,intinya Missha tak pernah melakukan itu. Toh dia selalu membawa pakaiannya sebelum kamar mandi, takut-takut ada teman atau keluarga yang masuk ke kamarnya tiba-tiba.
Melihat sekeliling kamar hingga menemukan sosok Missha di balkon kamar,berjalan menghampiri nya. Kok udah bangun? Batin Arche.
"Kenapa?" Suara Arche memecah hening malam Missha.
"Nggak, kok abang belum tidur?" Tanyanya.
Helaan napas Arche hembuskan dan tak luput dari pendengaran Missha. Merasa sudah membohongi sang Abang, Missha menatap dalam Arche. Merasa ada yang ingin Missha katakan,Arche membawa Missha masuk ke dalam. Tak lupa menutup dan mengunci pintu balkon kamar Missha,lalu membawa Missha duduk di kasur Queen size miliknya.
"Habis darimana?" Tanyanya memulai percakapan.
"Shaa?" Panggilnya lagi ketika Missha tak merespon pertanyaan tadi.
"Ekhemm"
"Eh iya,kenapa bang?" Tanyanya.
"Kamu yang kenapa?"
"Aku? Nggak, aku nggak papa kok. Cuman kurang enak badan aja." senyum pun terbit dari bibir tipis itu. Tapi bukan senyum tulus yang terlihat,melainkan senyuman terpaksa.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan adiknya ini? Apakah ini berhubungan dengan dia? Apa Missha sudah mengingat dia lagi? Apa Missha tadi pingsan? Apa.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Goede Ziel (On Going)
Teen FictionI'm sailing,cross the sea to be near you,to be free,especially free to love you ANASTHASYA ZHEANNE MISSHA AERT VALERI Anak dari seorang pelaut tangguh serta terkenal ketiga se-dunia,Mikael Louis Fernando Aert Valeri. •Cantik •Manis •Imut •Manja •Bod...