(5) Bimbang.

1.4K 60 16
                                        

Kini Kay dan keluarganya sedang berkumpul bersama,seperti hari-hari biasanya Kay dan keluarga selalu menyempatkan waktu di hari Minggu untuk berkumpul bersama.

"Bunda,ayah Kay mau bicara serius"semenjak kemarin Kay selalu berpikir bagaimana caranya akan menceritakan tentang Ghifar.Tentu saja hal ini harus di ceritakan pada Bunda dan Ayahnya.

Bunda Kay dan Ayahnya pun sontak mengalihkan pandangannya pada Kay.
Lalu Bunda kay pun mengerti apa yang di maksud Kay dan segera menyuruh Alifah untuk pergi menonton,karena tidak baik jika mendengar urusan orang dewasa,meski Alifah sudah kelas 2 SMA tentu saja ini tidak boleh,karena Kay juga belum siap memberi tahu bahwa Kay akan segera menikah.Ya!meskipun itu hal yang baik,tapi kan jika mendadak takutnya berburuk sangka lagi, terutama Kay tidak pernah dekat dengan lelaki selain Fahri.Itupun karena Fahri sahabat dari kecilnya.

"Alifah kamu nonton TV dulu aja gih,Kak Kay mau bicara serius nih"ujar bundanya.

"Alifah udah dewasa bunda,massa harus pergi dulu sih.Ya kan Kak Kay boleh ya Alifah di sini?"rengek Alifah.Namun,segera di instrupsi oleh suara Ayahnya.

"Alifah"Alifah pun hanya pergi tanpa menjawab,Ayah dan Bundanya pun hanya tersenyum geli.Anaknya yang kedua ini memang sudah besar,tapi sikapnya seperti anak kecil.

"Ada apa Kay?"ucap Ayahnya yang mengawali pembicaraan.

"Mm..gimana yah...Ada yang mau itu,ada yang mau itu Bunda,Ayah"Kay pun gugup,tentu bagaimana tidak? Jika berbicara tentang pernikahan bukanlah hal yang harus di permainkan.

"Cerita aja,Bunda sama Ayah siap kok dengerin Kay"ujar Bundanya yang sedari tadi diam.

Kay pun menceritakan apa adanya, bahwa ada seseorang yang ingin menikahi Kay.Tentu Bunda maupun ayahnya sangat terkejut.Kay juga menceritakan bahwa seseorang itu bernama Ghifar Dosan Kay di Kuliahannya.Kay juga tidak menutupi bahwa dosen itu sudah mempunyai anak tapi anaknya bukan anak kandung melainkan anak kakak kandungnya.
Baik bunda dan ayahnya hanya diam,setelah Kay menceritakan itu semua.Namun satu yang Kay tak ceritakan,bahwa dosen itu tak mencintai nya melainkan membutuhkan dia untuk merubah sikap anaknya.Jika kay menceritakan itu,tentu saja bunda nya akan marah terutama ayahnya.Sebagai orang tua pasti menginginkan anaknya mendapatkan pendamping hidup yang saling mencintai, meskipun ada pepatah "cinta itu datang karena terbiasa".

"Suruh datang saja Kay,Ayah mau lihat seberapa seriusnya dia sama kamu"ujar ayahnya dengan tegas.

Sekujur tubuh Kay sontak kaku.Perkiraan Kay ayahnya akan menolak ghifar,karena jika Kay maupun Alifah sedang berbicara tentang nikah muda,sontak ayahnya melarang keras.Karena menikah bukan hal yang lelucon.Menikah juga membutuhkan mental yang kuat.
Yang di takutkan anak menikah muda karena masa muda itu masih labil,belum bisa menentukan mana yang benar dan yang tidak.

"Bunda juga setuju sama ayah"ujar bundanya,setelah sekian lama terdiam.

Kay pun hanya mengangguk.Sebenarnya bukan ini yang Kay harapkan.Dia menginginkan supaya tidak bersangkutan dengan Ghifar,apapun itu.Kecuali tentang perkuliahan.

Setelah itu pun Kay izin pamit untuk ke kamarnya.

🌹🌹🌹

Kay pun menidurkan badannya di kasur berwarna biru,itu memang kesukaan Kay.Jadi wajar saja kamar kay di penuhi warna biru.
Pikiran Kay pun berkecamuk,apakah ini jalan yang benar?apakah dia akan bahagia?meski tanpa cinta?Lalu bagaimana dengan orang yang selama ini dia tunggu?apakah orang itu akan baik-baik saja?. Banyak sekali pertanyaan yang ada di pikiran Kay.Ah sepertinya kepalanya ini ingin pecah.
Kay pun melapalkan istighfar.Lalu dia pun menuju kamar mandi,dan berwudhu.Memang ini yang harus di lakukan sekarang,agar hati tenang.Kay pun melaksanakan shalat Dhuha seperti biasanya.Tak henti-hentinya dia berdoa supaya apapun yang dia putuskan ini menjadi yang terbaik.Allah lebih tahu yang terbaik bagi hambanya, meskipun terkadang kita selaku hamba selalu mengeluh,dan berprasangka bahwa ini bukan yang terbaik.Namun,percayalah semua pilihan Allah pasti itu yang terbaik.Kita hanya cukup menerima dan mensyukurinya.

DosenKu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang