Puce-

54 7 16
                                    

4. Ke-random-an hari itu

"Belum selesai anjir. Sana ke Farel aja"

Eza mencuatkan bibirnya. Memainkan penghapus hitam milik Aubrey yang sedang menghitung rumus matematika, sesekali membuka kalkulator di handphone nya.

Aubrey, gadis dengan pipi chubby dan senyum manisnya itu memang menjadi murid pintar di kelasnya karena selalu mendapat ranking satu sejak kelas 10, walaupun dirinya tidak aktif dalam perlombaan seperti Farrel yang rajin mengikuti olimpiade. Maka dari itu ia dijadikan 'sasaran' kedua di kelasnya.

Gadis itu memang tidak terlalu terkenal di seantero sekolah, sikap cuek dan tertutup nya terhadap selain anak kelas 11 IPS 2 membuat ia tidak banyak berteman kecuali dengan kelasnya sendiri.

Bahkan ia tidak pernah mengikuti ekskul apapun, karena motto nya adalah 'rebahan is my passion'.

Nyatanya, di kelas ia hanya lah emak-emak galak yang suka nendangin anak-anaknya yang gak mau nurut. Dibarengi sifat receh nya yang membuat ia menjadi random.

Berbeda dengan Hilda yang memang anak taekwondo yang sudah mengenakan sabuk merah itu, gadis yang terkenal karena kejutekannya. Anaknya classy dan kalem walaupun galak.

Dan ada Edbert Arezza Mahardika atau yang akrab disapa Eza, si bobrok salinannya Dean, yang selalu menjadi sasaran amukan Aubrey. Walau begitu, Aubrey selalu menganggap Eza sebagai anak semata wayangnya di kelas karena Eza sering kali mengadu padanya kalau sudah ditaboki oleh Aleesha, Hanna atau Hilda.

Yang ujungnya pasti Aubrey membela nya entah kenapa.

"Ish Farel belom ngerjain, tu anak malah main game sama si setan Dean" katanya menyebutkan si pentolan kelas.

"Nah lo tumben tumbenan mau ngerjain? Bisanya gabung"

"Ayolah ibunda, apa engkau tidak mau melihat anakmu ini berubah menjadi anak yang rajin?" Katanya membuat Aubrey mendelik.

Eza, si cowok dengan wajah sangar yang terkesan dingin, namun fans nya tidaklah sedikit. Bagi yang belum mengenalnya pasti akan men-cap pemuda itu sebagai penindas dan bad boy seperti di cerita-cerita fiksi remaja.

Kenyataannya dia lah yang sering ditindas, bahkan oleh anak perempuan. Gabungnya sama Dean apalagi mereka satu ekskul futsal juga bersama Axer dan Revan menjadikan ia terlihat paling sangar dan classy sendirian padahal sebelas dua belas dengan Dean.

"Kalo rajin tuh kerjain sendiri, gubluk" umpat Aubrey sambil menabok kepala cowok itu dengan pensil di tangannya.

Eza mendengus, lalu memanyun-manyunkan bibir mengikuti gaya bicara Aubrey dengan lebay sambil melenggang pergi begitu saja membuat Aubrey melotot.

"Heh durhaka ya lu! Gue kutuk lu jadi ikan pari!"

Sementara itu di depan kelas, Hanna si cantik princess itu sudah bernyanyi gila-gilaan ditemani oleh Axer yang secara sukarela menjadi backsound dengan menggebuk-gebuki ember plastik sebagai drum.

Gak cuma Axer, si bayi kesayangan 11 IPS 2 juga ikut serta dalam kegilaan tersebut. Revan menari gelombang dengan ganasnya dengan mengenakan Hoodie abu-abunya yang kupluknya dipakai dan tali nya ditarik sehingga membuat setengah wajah cowok berwajah childish itu tertutup.

"NEVER MIND I'LL FIND SOMEONE LIKE YOUUUU UUUUU!" Hanna bernyanyi mengikuti gaya Adele dalam lagu Someone Like You lalu mengarahkan tangannya seakan-akan memberi kesempatan bagi para penonton untuk bernyanyi, walau yang menyahut hanya dua orang di barisan belakang. Zara dan Sarah.

"I WISH NOTHING BUT THE BEST FOR YOUUUU UUUU" lanjutnya, membuat Revan dan Axer mengganti gaya menjadi saling merangkul pundak dengan wajah dramatis sambil melambaikan tangan.

Keanne dengan kurang ajarnya melewati 'konser' tersebut sambil melompat-lompat tidak jelas berkali-kali membuat Rosa yang dari tadi menonton itu tepat di depan mereka jadi terkejut karena mengakak sendiri.

"KEAN KURANG AJAR SIALAN... UHUK, UHUK!" Rosa yang daritadi mencemili Oreo jadi tersedak karena tertawa tiba-tiba.

Keanne di ambang pintu kelas menoleh dan tertawa kesetanan melihat itu.

"YHA MAMPUS!"

"Ya Allah, bayi gue kenapa gila begitu..." celetuk Layla ternganga melihat kelakuan Revan yang makin ganas, kini ia melanjutkan tari gelombangnya.

"Hooh, semenjak sering diajak Mabar sama Axer jadi terkontaminasi otaknya" saut Manda di sebelahnya menatapnya miris.


"ih fael mah bukannya bilang, anjir ah" Aleesha di barisan paling kiri menabok lengan cowok kalem itu dengan raut wajah bringasnya.

"Kan gue gak tau, Ale. Yang ngurus kan anak OSIS, gua ketua MPK cuma mantau doang. Lagian mereka ngotot mau diadain pensi dulu baru festival film" jawabnya kalem.

"Lah anjir tau gini kemaren gua ikut lomba speech dulu. Nih naskah nya udah selesai" kata cewek berponi itu menunjukkan file naskah film di laptop nya yang tinggal di print, karena cewek itu memang menjadi script writer untuk acara festival film di kelasnya.

Refael membuka file tersebut lalu membaca nya. Kini posisi nya bertambah banyak, ketua MPK, ketua kelas, dan sutradara yang membuatnya makin ekstra bekerja keras.

"Emang Dira gak ngasih tau?" Tanya nya masih fokus pada naskah.

"Dira lagi jarang OSIS, dia sibuk siapin lomba rohis nya"

"Rosa? Evan? Dean? Eh si Dean mah sibuk futsal" lanjutnya menyebutkan beberapa anggota OSIS lainnya di kelas ini.

"Deuh homoan nya mah tau aja" goda Aleesha membuat Refael menatap datar gadis tersebut mengeluarkan aura singa nya.

"Apa? Ulangin coba?"

"Canda ih najis ngambek. Evan mah jualan terus gak tau tuh, kalau Rosa lagi sibuk buat lomba videografi" jawab gadis itu membuat pemuda di depannya menggumam tidak jelas.

Memang bulan ini lagi banyak-banyak nya lomba dari setiap ekskul membuat para anggota OSIS yang aktif di ekskul jadi mengabaikan organisasi tersebut sementara untuk fokus mengikuti perlombaan.

Karena itulah festival film jadi diundur menjadi tahun depan setelah kegiatan pensi.

Banyak di kelas ini yang akan mengikuti lomba nantinya walau masih sempat gila-gilaan.

Refael sih santai karena dia ekskul band, sebagai vokalis. Karena ekskul tersebut hanya aktif saat mendekati pensi. Perlombaan juga tidak tiap tahun diadakan.

Kalau Aleesha, ia harus mengorbankan lomba speech dari ekskul English Club nya karena harus fokus menulis naskah yang harus cepat diselesaikan karena awalnya festival film diadakan sebulan setengah lagi.

Itulah alasan kenapa para murid 11 IPS 2 bisa mendadak mengeluarkan aura kerennya.

Iya, prestasi dari lomba yang mereka ikuti.

HEHEHHE maap kemaren kemaren ilang gak ada kabar, soalnya fokus PAT :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HEHEHHE maap kemaren kemaren ilang gak ada kabar, soalnya fokus PAT :(

Tapi sekarang ku kembali ihiy

Btw beberapa chapt kedepan banyak diselipin perkenalan deh, tapi engga semua cast kok tenang, nanti gumoh:(

Maap ya kalo kayanya kebanyakan embel-embel deskripsi daripada dialog:(

DEUXOCIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang