Amber-

67 10 9
                                    

6. Futsal

Siang itu para murid Garuda High School tengah berkumpul di pinggir lapangan. hari ini adalah hari pertama classmeet, dan pertandingan futsal akan segera dimulai.

begitu juga dengan para murid 11 IPS 2, mereka berkumpul di salah satu tangga menuju lapangan sambil membawa bermacam-macam banner berbagai ukuran dan warna yang terbuat dari kertas karton. sesuai permintaan Dean dan Axer.

Entah kenapa, ini hanya classmeet bukan pertandingan besar, tapi kelas ini sangat memberikan dukungan besar, terutama pada dua orang dari kelasnya yang akan mengikuti pertandingan tersebut seakan-akan ini adalah olimpiade dunia.

Bahkan Farrel terlihat sedang berlari terburu-buru menghampiri pasukan kelasnya yang sudah standby, tak ingin ketinggalan. Pemuda itu baru saja kembali dari ruang guru sehabis mengambil latihan soal dan tambahan materi untuk olimpiade geografi nya.

Kini 11 IPS 2 menjadi sorotan diantara banyaknya murid.

Keanne si pemuda jangkung itu sudah ditarik-tarik ke belakang oleh Dira dan Zara karena tak adil jika yang tinggi duduk di depan.

Aryan, atau biasa disapa Ryan yang duduk di sebelah Zara merasa terganggu karena tubuhnya terus-terusan terguncang, lalu karena sudah kesal akhirnya memegang kepala Zara sambil komat-kamit membaca doa seperti orang sedang merukiyah.

"HEH HEH SEMBARANGAN!" Zara mulai mengamuk lalu mencekik leher Ryan dengan bringas membuat cowok yang dikenal alim itu mengumpat-umpat dengan kencang.

Juan yang duduk di atas mereka berdua dengan gemas memukul kepala mereka berdua dengan gulungan karton yang ia pegang.

"Woi sadar woi astaghfirullah" Manda yang duduk di sebelah Zara menarik wajah cewek itu ke belakang agar menjauh, membuat celah di antara Ryan dan Zara yang lalu ditempati Juan.

Sementara itu Refael berusaha memisahkan Hanna dan Eza yang meraung-raung dan meronta-ronta tidak jelas karena Hanna geram ingin menggigit lengan pemuda itu entah kenapa.

Refael berusaha menarik lengan mereka dimana Hanna sudah mencengkram tangan Eza, sedangkan Eza berusaha mendorong wajah Hanna agar tidak dapat menggigit tangannya.

Walau akhirnya malah tangan Refael yang kena gigitan Hanna. Hanna nya sendiri malah tertawa tidak jelas.

"ANJING!"

Udah dibilang, anak kelas itu rata-rata kurang ajar.

Ale yang sedang bermain ayam dengan Layla terkejut sampai latah dengan tidak kerennya saat mendengar umpatan Refael di sebelahnya.

"Heh udah mau mulai anjir, udahan dulu kdrt nya" kata Revan yang menabok Eza. Disampingnya ada Farrel yang sudah melambai-lambaikan banner karton biru cerah.

Pertandingan dimulai. Para pemain mulai memasuki lapangan. Murid 11 IPS 2 pun mulai menyoraki Dean dan Axer yang langsung menoleh saat namanya diteriaki.

"KYAAAA KAKAK AXER JAGA GAWANG NYA YANG BENER BIAR BISA JAGA HATI NYA HANNA" teriak Eza tanpa saring, Hanna di sebelahnya melotot dan langsung menarik poni cowok berwajah preman itu. Yang akhirnya Refael harus melerai mereka lagi.

"AXER JANGAN SAMPE JATOH NANTI OTAK LO IKUT KEPENTAL"

"DEAN MAINNYA YANG GANTENG JANGAN MALU MALUIN"

"AW AW AW DEAN KAPTEN FUTSAL KUUUU"

"DEAN LUV U KYAAAAA!"

Beberapa murid 11 IPS 2 refleks menoleh ke arah Zara yang sepertinya keceplosan mengatakan itu membuatnya refleks merapatkan bibirnya dan berpura-pura bodoh begitu saja.

"WOI WOI WOI DEAN TUH KATA ZARA LUV U KYAAAAA" kata Juan yang berteriak mengikuti gaya bicara Zara tadi.

Dean yang sedang berlari untuk mengejar bola refleks menoleh mendengar teriakan menggelegar dari Juan. Pemuda itu lalu membentuk love dengan kedua tangannya dan di arahkan ke kerumunan kelasnya.

Membuat para adik kelas langsung ambyar begitu saja.

"AW AW AW AW ZARA TERNOTICE!" Zara mencubit lengan Keanne yang menggoda nya.

"CIE UUUKKKKHUUUKKK" Ryan dengan lebay nya terbatuk dengan sengaja yang akhirnya malah membuat cowok itu seperti tersedak. Hilda di belakangnya mendelik lalu menabok punggung Ryan membuat dia akhirnya benar-benar terbatuk-batuk.

"MAMPUS HAHAHA BLEGUG" umpat Zara.

Dean merasa menjadi spotlight karena makin banyaknya sorakan untuknya gara-gara namanya terus diteriaki oleh murid kelasnya. Para adik kelas pun ikut-ikutan meneriaki namanya membuat ia makin bersemangat.




"GOOLL WOI ANJER GOOOLLLLL!" Juan berdiri diikuti Eza dan Revan sambil mengacungkan banner karton yang mereka pegang masing-masing, karena Dean berhasil mencetak gol pertama di menit awal.

Keren.

"ANJERR DEAN KEREN BANGET IH WOI KAPAN LAGI LU KEREN KAYAK GINI ANJIR" teriak Keanne yang malah girang sendiri.

Senista ini memang si Dean.

Murid lain terutama 11 IPS 2 pun kompak menyoraki keberhasilan Dean. Ada yang benar-benar bangga dan ada juga yang menyelipkan nistaan. Bahkan Dira, Juan dan Sarah berjoget-joget dengan Sarah yang memegang pom pom cheerleader karena cewek itu memang mengikuti ekskul cheerleader.

"DEAN AKHIRNYA LU BISA GANTENG JUGA HUHU MAMA BANGGA"

Axer yang berdiri di gawang itupun mendecih melihat kelakuan kelasnya yang seperti anak paud hilang kendali.

"WOI GUA GAK ADA YANG SEMANGATIN?" teriak Axer masih sempat. Membuat para fans nya refleks tertawa dan langsung menyemangati nya, walau yang ia harapkan adalah dari kelasnya sendiri.

"HADANG DULU BOLANYA YANG KEREN BARU DISORAKIN!" teriak Keanne yang sekarang memegang satu pompom cheers dari Sarah.

Axer mengumpat.

Padahal posisi kiper sangat penting, pikirnya.


"HEH JANGAN NGAMBEK"

"SEMANGAT BUAT AXER SANG PENJAGA GERBANG, EH GAWANG!"

"AXER SEMANGAT, WOI JANGAN BENGONG JIR!"

"AXER KALO SERIUS GANTENG DEH!"

Axer yang mendengar teriakan itu menoleh pada kerumunan kelasnya yang kini gantian menyemangatinya, melambai-lambaikan banner karton bertuliskan kata-kata semangat mulai dari yang normal sampai yang menajiskan.

Ia tersenyum, lalu tertawa riang.

Walaupun sering kurang ajar, anak kelasnya juga bisa memberikan efek positif. Terutama di saat seperti ini.


Bagaimana ia tidak sayang dengan kelasnya?

Bagaimana ia tidak sayang dengan kelasnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Published!

Tap star! 🌟

DEUXOCIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang