7

2 0 0
                                    


"Umm..... rencananya mau kers sih..... tapi arah mana ya-_-????" Mobil hitam yang di bawa Mutiara sedari tadi cuman muter-muter di jalan raya. Selepas teleportasi tafi, dia bukannya pergi keparkiran sekolah atau pulang ke rumah malah pergi ke tempat terbengkalai. Di sana ada satu mobil Lamborghini hitam yang masih mengkilat di antara semak-semak belukar.

"Penyakit buta arah sial..... kenapa si Alexander itu gak bisa bikin penyakit ini ngilang??? Bukannya dia profesor hebat??? Diakui dunia?? Yang bakal jadi tokoh penting evolusi dunia??? Ngiboooll mulu!" Omelnya tak henti-hentinya, dia cuman menelusuri jalan apapun mengikuti naluri saja, walau pun udah ada Google  yang bantuin dia. Tapi masih aja nyasar.

"Tanya orang aja kali ya? Eh... kirim daftar orang-orang dulu deh" memarkirkan mobilnya. Mutiara mengambil benda pipih di dalam sakunya. Setelah menyalakan ponsel, ribuan notifikasi mengutuk dari adek-adeknya udah masuk ke ponselnya.

Ya... gak heran lagi sih, ini udah terlalu lama dari yang dia janjiin buat ngirim pesan orang-orang yang patut di curigai. Selesai mengetik pesan seseorang mengetuk kaca mobil dari luar. Penasaran Mutiara turun dari mobil.

"Ngapain?" Tanyanya langsung to the point.

Saat turun dari mobil pria itu langsung terkejut saat melihat Mutiara keluar dan menghampirinya.

"Masih bocah...." gumam nya.

Ni orang pen tabok??

Memberi tatapan datar, Mutiara cuman nunggu apa yang mau di bilangin cowo di depannya ini.

"Anu.... jadi gini dek.... kakak mau minta tolong.... kalau adek gak sibuk.... kakak mau minta tolong anterin ke rumah sakit teratai indah hehe....." laki-laki itu nyengir kuda.

"Bagus! Aku juga mau kesana tapi gak nemu-nemu jalan! Tau tempatnya?!" Mutiara antusias.

"Eh?! Ta.. tau sih...."

"Bagus kalau gitu! Bawa mobilnya!" Melempar kunci mobil, Mutiara langsung duduk di kursi penumpang disebelah kemudi. Laki-laki itu cuman diam ternganga.

Gitu aja?? Klo gue penculik sih dapat tangkapan besar nih.cowok itu membatin.

Kembali kekenyataan, cowok itu langsung masuk mobil dan melembar barang-barangnya ke Mutiara. Langsung mengimpit gadis itu.

"Nyantai jancookkk!!! Ni tas lebih gede dari saya!!!!" Omelnya hampir menabok pria asing itu.

"Jagain bentar hehe~~" selepas nyengir kuda, cowok itu langsung melajukan mobil Lamborghini hitam itu ke rumah sakit teratai indah.

Kembali kesekolah.

Sebuah pesan masuk ke handphone Dimas, Rian dan Reno. Jawaban yang mereka tunggu-tunggu dari sekitar setengah jam yang lalu akhirnya tiba. Terdapat dua nama,dan dua nama inilah yang harus di awasi oleh mereka bertiga.

Keluarga luknud 😂
Grup ini di buat oleh Dimas_01
Rian_04 joined
Reno_05 joined

Reno_05
Gercep juga kau bang😃

Dimas_01
Hahaha gue gitu lho٩(๑˘ω˘๑)۶:.。

Rian_04
Berhenti bacot.

Dimas_01
Heh! Udah gam sabaran ni bocah:v
Oke.
Seperti jadi gini, dari dua nama yang dikasih, gue pilih pilihan pertama.
Kalian urus yang dipilihan kedua.
Usahain besok kita udah
Punya informasi penting!

Reno_05
Oke👍

Rian_04
^2


Rapat dengan para polisi sudah berakhir, guru-guru mulai kembali ke ruangan masing-masing para walikelas pun sama, mereka menuju kelas dididkan mereka. Mereka hanya ingin meminta murid agar bersedia untuk di introgasi satu persatu oleh polisi. Nasib baik bagi anak kelas sebelas, jadwal introgasi mereka di tunda esok hari. Para murid di silahkan untuk pulang secepatnya setelah jam ekskul mereka hari ini selesai.
“Asik pulang cepet! “riang Reno yang udah mengemasi barang-barangnya.
“Akhirnya bisa tidur......” Rian setengah terlelap di mejanya. Beruntung mereka belum ikut ekskul mana pun, jadi otomatis setelah ini mereka bakal pulang dengan senang hati dan riang gembira kerumah:v.

Pulang school.....
“Dimas!!!! Tai kau!!! Keluar kau sekarang!!!!!! “ seru Rian dengan emosi mengebu-gebu.
   Pintu ruang ganti pria di buka, keluarlah sesosok pria mesum //plakk// cogan (= <=)  dengan seragam olahraganya. Rambut cowok itu basah, bahkan rintikkan kecil air masih meluncur di ujung-ujung rambutnya. Mata emerald itu hanya menatap binggu pemuda di depannya. Yang tangannya udah siap pegang teplon.
“Kau kemanakan supir ku heh??? “ ancamnya dengan teplon. Sedang yang di ancam udah hampir kencing di celana.
“Santai dekkuh. Sebenarnya supir pribadi kamu........ di usir sama kakak cewek mu yang lagi otw ke rs itu tadi, jadi tanya dia aja bisa gak_-?”  ucap Dimas datar.
“Bilang dari tadi AHO!! Sialan tu kakak bangsat! Napa sopir w di usir?!!! Dimas! Siniin kunci mobil lo! “ paksa Rian mengeledah baju Dimas.
“Stooppppp kalau di terusin saya ntar gak bisa nikah lagi sama Dwii!!!!!!!”  seru Dimas menarik perhatian banyak orang.
“Sampai matahari terbit di utara juga gak bakal bisa kau nikah sama Dwi! Kunci!! Kunci!!!!! “ geram Rian karna gak ngedapetin yang dia mau.
“Riaannn!!! Riaannn~~ kuncinya di loker hehe~~~ udah dapet nih~~”  seru Reno melambai-lambaikan kunci di tangganya.
“Mantep Reno👍”  Rian pun dengan seenak jidat langsung nendang pantat Dimas masuk ke kamar ganti lagi. Para pelajar yang ngeliatin sedari tadi tentu cuman melongo dugong doang. Gak ada yang nolongin Dimas, kecuali satu orang cewek. Yang ngasih Dimas es batu tadi. Lina.
“Dimas.... kamu gak papa??!!!” serunya khawatir bawain handuk
  Kode merah!!!!—batin Rian Reno.
Tanpa permisi juga, demi menjauhkan Mala petaka Reno langsung gendong Dimas kek galon buat dibawa pulang.

Sampai rumah.....
  “Masuk! Salin tugas kami dua belas kali! Kalau gak, gak ada makan malam! “
Blammm! *
Rian menutup pintu kasar setelah melempar Dimas dan menguncinya dikamar. Sebenernya, alasan mereka gangguin dan bawa Dimas pulang paksa itu... cuman buat ngerjain tugas mereka. Dan soal supir, itu mereka yang mutiara buat ngusir mereka. Gak nyangka juga berhasil mwhehehehe.

Rahasia Lima Saudara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang