🍉 5 🍊

279 30 3
                                    

Terimakasih banyak sudah membaca cerita ini, senengnya luar biasa baca komentar kalian❣

🍉🍊🍉🍊

Pagi ini Mark di jadwalkan keluar rumah sakit. Sebenarnya bisa saja kemarin langsung pulang, tapi ya gimana mau pulang jika kakinya dibuat pincang oleh yth. Bapak Tiyo.

Haris yang menjaganya baru kembali setelah pulang membersihkan diri untuk menjemput Mark. 

"Kayaknya anak lo sengaja deh bang bikin lo jadi gini"

"Maksudnya?"

"Ya lo liat aja, mbak Mina makin sehat dan berisi. Lo aja alay banget makan aja mual mulu. Gua beliin tespek deh, jangan-jangan lu yg hamil."
Mark terlalu malas untuk meladeni ocehan Haris sekarang, gak punya tenaga dia.

"Nih, dibikin bubur sama bini gua. Bubur paling enak sedunia." Haris menaik turunkan alisnya.

"Sombong banget!"  Enakan juga bubur buatan Mina, batin Mark sewot.

"Yeee biarin, gini-gini udah berhasil halalin anak orang tapi ga jebol duluan"

"Sialan"

Mark emosi tapi ga bisa buat nahan ngakak juga, kurangajar memang sahabatnya ini.

"Ris"

"Hmmm"

"Kayaknya ini hukuman dari tuhan buat gua deh, tuhan pasti benci banget sama gua sekarang."

"Astagfirulahallazim, bang. Heran gua sama manusia zaman sekarang, dia yang salah tuhan yang di salah-salahin. Nanti kena azab nyungsep gilingan semen baru tau rasa!"

Mark tidak bisa menahan diri untuk mengeplak kepala Haris kala itu juga.

"Udah babak belur tenaganya masih gede aja lu." 

"Terus kalau bukan dihukum apa dong ini namanya?"

"Kalo kata gua ya bang, selama ini hidup lo terlalu nyaman. Makanya tuhan mau nguji lo. Server kita emang beda bang, tapi gua yakin tuhan  sayang dan  gak pernah sekalipun benci ciptaannya. Anggap ini semua ujian dan anugrah buat kalian berdua bang. ingat,selalu ada sisi positif dari setiap masalah."

Seketika itu juga Mark merenungi hidupnya yang serba enak dan berkecukupan selama ini. Ia terbiasa selalu mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini.

"Bener kata Ayang, lu kalau lagi serius serem."

Seketika Haris kemabli menaik turunkan alisnya sambil menyibak rambut. Merasa menjadi orang paling bijak se kabupaten.

"Tapi gua udah ngelakuin dosa besar Ris, calon anak gua juga nyawanya-"

"Gak usah ngadi-ngandi, makanye lu tobat minta maaf sama tuhan sana. Tanggung jawab sama anak lo, bodoh!"

Haris geregetan. Tidak bisa dia lihat Mark yang sudah jadi panutannya dan diangap abang sendiri ini jadi seperti pecundang, cuma bisa ngerengek.

"Gua mau aja tanggung jawab, tapi Minanya yang gak mau!"

"Ya lo cari cara lah, lamar yang bener. Yakinin ke kak Mina kandungannya harus dipertahankan dan lo serius."

"Emang dulu lo gimana lamarannya?"

"Mana gua tau, gua taaruf ya tata caranya beda lah. Kayak di ftv-ftv aja lah lo lamarannya. Di kasi bunga di depan tukang es cendol, terus kalau diterima ceweknya di puter-puter."

"Ngaco lo!"

Haris ngakak kenceng sedangkan Mark mau ketawa juga tapi nanti memarnya cenat-cenut, ketawanya di cancel.

ESANA | Mark Mina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang