Chapter 1

14 1 1
                                    

" Bokap lo sampe segitunya ya pengen Kuasain harta nyokap? " Tanya Alvaro sembari menikmati sebatang rokok di tangannya.

" Gua rasa sih ini udah berlebihan! Hanya karena banyak cewek yang ngaku di hamilin sama lo, fasilitas lo di tarik semua " Sahut Devano yang mulutnya tak henti untuk meminum es jeruk, terhitung sudah 5 kali ia minum es dalam waktu 20 menit.

" Gua juga mikirnya sih gitu.... Arghhh tuh orang tua serasa pengen gua hilangin dari muka bumi! " Tegas Rakha sambil mengacak rambutnya dengan frustasi.

" Belum lagi, kayaknya nyokap nya si Bintang juga deketin bokap lo karena harta " Ujar Alvaro yang sengaja ingin memancing amarah singa jantan.

" KOMPORRR MLEDUK TUH MULUT! " Teriak Devano sambil melemparkan plastik yang masih berisi es ke arah baju Alvaro.

" Bangsat! Rokok gua mati nih! " Tegas Alvaro yang tak terima dengan ulah Devano.

" Bacot ya lo bedua, kawin gih mendingan! " Tegas Rakha.

" Eitss gua mah normal ya, tuh si kang es jeruk noh yang suka sesama jeruk " Sahut Alvaro sambil jarinya menunjuk ke arah Devano.

" Eh bangsat! Gua juga masih normal, lo mau adu kejantanan sama gua hah?!! " Tantang Devano.

Lelah mendengar pertengkaran kedua sahabatnya, akhirnya Rakha memilih turun meninggalkan rooftop dan menuju kantin.

Sesampainya di Koridor menuju arah kantin Rakha terdiam, darah yang mengalir di dalam dirinya seperti nya sedang mendidih.

" Weh tungguin kita napa, Kha " Ucap Alvaro sambil berlarian bersama Devano.

" Lo napa diem? " Tanya Devano yang melihat Rakha sudah dalam mode siap menerkam mangsanya.

Dan ketika Devano hendak melihat ke arah yang Rakha tuju pun akhirnya mengetahui alasan mengapa Rakha bisa seperti ini.

" Dev, cewek lo kok pantatnya di pegangin gitu ya sama si Axel? " Lagi lagi kini Alvaro juga sengaja memancing emosi Devano. Namun hasilnya nihil.

Devano hanya tersenyum, mengetahui perempuan yang baru jadian dengannya 2 hari yang lalu sedang berkumpul bersama kelompok rival mereka.

" Lo mau pake jurus mulut kompor mleduk lo ke gua? Sorry ga mempan! Masih banyak cadangan kok " Sahut Devano dengan kekehan.

Namun beda dengan Rakha yang langsung berlari ke arah kerumunan kelompok itu dengan penuh amarah... Lalu seketika Rakha mulai menghajar mereka, di mulai dari menghajar Bintang Pamungkas lalu lanjut memberikan hantaman ke arah anak buahnya yang lain dan khusus Axel? Rakha langsung melayangkan pukulan dari tongkat baseball tepat di kepala Axel.

" Lah napa si Rakha yang mulai duluan? Seharusnya lo bego yang maju! " Tegas Alvaro dengan menoyor kepala Devano dan akhirnya mereka berdua bergabung pertempuran yang di mulai oleh Rakha.

Axel yang hendak membantu Bintang yang kini sudah menjadi sasaran empuk tinju Rakha, malah tangannya di putar sampai terdengar suara bunyi patahan tulang oleh Devano.

" Bangsat! Bangun lo! Rendahan banget lo keparat! " Tegas Rakha yang masih saja memberikan tinju ke arah Bintang.

Devano dan Alvaro segera menarik tubuh Rakha karena melihat Bintang yang kini sudah terkulai lemas di lantai..... Sebenarnya mereka berdua juga tidak tahu alasan mengapa Rakha bisa mengamuk seperti ini? Apa hanya karena masalah percintaan Devano dan Gisel? Mereka rasa tidak.

" Kha, udah woyy! Udah tepar tuh orang " Bentak Devano yang mendorong tubuh Rakha agar menjauh.

Setelah terpental karena dorongan Devano, Rakha langsung menoleh ke arah seorang perempuan yang sudah pasrah mencari tongkatnya yang di lempar jauh oleh Gisel.

BLIND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang