Chapter 3

12 2 0
                                    

" Dev, gua pinjem mobil lo dulu ya " Ucap Rakha tiba-tiba ketika jam pelajaran terakhir.

" For what? "

" For anything I can do it.... Kalo perlu mobil lo gua jadiin bahan percobaan " Sahut Rakha dengan santai yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Devano.

" Canda elahhh.... Lo pulang bareng si Alvaro ya, besok gua balikin mobil lo " Ujar Rakha.

" Lo gila ya? Mobil gua mau lo taruh mana? Garasi lo udah penuh sama koleksi mobil sport lo nying! " Tegas Devano.

" Atap rumah " Sahut Alvaro.

" Yeee kang udud diem lo! " Tegas Devano.

" Aman dah mobil lo, kalo ilang nanti lo pilih salah satu mobil sport gua buat ganti rugi " Sahut Rakha.

" Anying serius? Pake mobil gua aja, ilangin kalo perlu " Ujar Alvaro dengan wajah sumringah.

" Deal? " Tanya Devano sambil mengulurkan tangannya.

" Deal " Sahut Rakha.

" Yahh napa bukan mobil gua aja sih! " Rengek Alvaro dengan manja.

" Mobil butut punya lo mah suka mogok tengah jalan sih " Sahut Devano.

~~~~~
Tepat saat bel berbunyi Rakha langsung mencari keberadaan Senja di sekolah dan akhirnya tak perlu mencari hingga lama karena orang yang di cari sudah jalan menuju pintu gerbang sekolah.

" Woy " Ujar Rakha sambil menarik tangan Senja perlahan.

" Eh siapa nih? " Ujar Senja yang terkejut.

" Jadi makan di panti? " Tanya Rakha yang tak perlu basa-basi.

" Oh Rakha, iya jadi kok soalnya bunda udah nanyain kamu terus dari kemarin " Ujar Senja.

" Yaudah ayok berangkat " Rakha menuntun Senja ke arah parkiran namun Senja sempat menolak.

" Berhenti, setahu aku pintu gerbang ke arah sana.... Kenapa kita ke arah sini? " Tanya Senja.

" Berisik lo! Kita pake mobil, naik angkutan umum nya besok aja " Sahut Rakha.

Senja hanya menganggukan kepala dan mengikuti arah tangannya yang Rakha genggam, sekilas muncul seulas senyum di bibir Senja.

Selama perjalanan Senja hanya berani bertanya tentang alasan Rakha yang langsung menyetujui undangan makan dari bundanya, padahal ia tahu Rakha pasti dari golongan atas yang pasti risih dengan suasana panti asuhan.

" Kita udah sampai, lo tunggu di sini " Ujar Rakha yang langsung keluar dari mobil dan membuka pintu agar Senja tak perlu repot meraba.

Tok... Tok... Tok...

" Emang ga ada bel ya? " Tanya Rakha secara spontan.

" Kamu lucu yah, tapi maaf panti asuhan ini ga punya cukup dana buat pasang bel " Sahut Senja yang membuat Rakha tertegun.

" Maaf ya " Ujar Rakha yang menyadari kesalahan omongannya.

Klek...

Seorang anak kecil yang memakai tongkat untuk berjalan lah yang membukakan pintu dengan wajah gembira.

" Ciee Kak Senja bareng sama Kakak ganteng " Ucap Ana.

Rakha langsung terdiam, oh come on, apa panti ini berisi anak-anak yang mempunyai kekurangan fisik?

" Ih kamu nih yah, harus sopan dong sama Kakaknya " Ujar Senja.

" Haloo Kak, nama aku Ana... Nama kakak siapa? " Tanya Ana yang memegang tangan Rakha walau Rakha masih terdiam.

BLIND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang