Chapter 4

17 2 0
                                    

Patah hati yang paling menyakitkan adalah janji yang selalu di ingkari.

Sudah sekitar seminggu Rakha menyempatkan main di panti asuhan setelah ia pulang sekolah.

" Kak ganteng dateng lagiiii "

" Kak, aku mau mainan robot "

" Kak, aku mau baju iron men "

Dan Rakha sudah mengeluarkan begitu banyak mainan serta permintaan barang dari anak-anak panti dari mobil yang ia pinjam lagi dari Devano.

Ya, selama seminggu ini Rakha menjadi terbiasa bermain dengan anak panti.... Sedikit ada perubahan👌

Semuanya menyambut riang kedatangan Rakha, namun tidak dengan Ana, gadis kecil itu belakangan ini seperti menghindar dari Rakha. Ya itu karena salah Rakha yang selalu ingkar dengan janjinya.

" Ana, kakak bawa boneka pink buat kamu lho " Ujar Rakha mendekati Ana, namun lagi-lagi Ana selalu menolak dan malah membuang pemberian Rakha ke tong sampah.... Jujur emosi Rakha juga sudah di puncak.

" Rakha " Ujar Senja yang berjalan pelan dengan tongkatnya untuk mendengar suara Rakha agar ia bisa tahu letak Rakha berada.

" Iya apa? " Sahut Rakha dengan datar.

" Tunggu...... Kamu datang ke sini lagi? " Tanya Senja yang langsung membuat Rakha menaikan sebelah alisnya.

" Kenapa? Ga boleh emang? " Tanya Rakha.

" Bukan gitu, tapi apa kamu udah ga risih dengan suasana panti? " Ujar Senja.

" Menurut lo selama seminggu, gua keliatan risih? " Tanya Rakha kembali dan masih memakai wajah datarnya.

" Nggak juga sih, tapi bagus deh kalo gitu " Sahut Senja tersenyum.

" Ana, dia kenapa sama gua? " Rakha memberikan pertanyaan itu dengan sedikit menaikan nada intonasinya.

" Memangnya kenapa dengan Ana? " Tanya Senja yang pura-pura tak tahu padahal Ana sering curhat betapa Ana kecewa dengan Rakha.

" Dia selalu menghindar dari gua, bahkan boneka yang gua beliin selalu di buang ke tong sampah! " Ujar Rakha dengan dengusan kasar.

" Kamu sadar apa yang telah kamu lakuin ke Ana? " Tanya Senja.

" Iya gua sadar, gua selalu janji sama dia bakal ajak dia makan malam di restoran tapi gua selalu ga bisa nepatin janjii " Sahut Rakha.

" Nah itu kamu tahu kesalahan kamu " Ujar Senja dengan dengusan geli.

" Ya tapi kan semua itu juga karena ada alasan yang jelas, gua main ke clubbing mulu " Sahut Rakha dengan kejujuran walau ia tahu pasti Senja akan mengasihani dirinya lagi.

Sial!!! Mengapa saat seperti ini ia harus memikirkan tanggapan Senja?

" Apa kamu tahu kalau setiap malam Ana selalu berpakaian rapih? " Tanya Senja.

" Lah gimana lo bisa tau? Kan lo ga bisa li~~" Rakha langsung menutup mulutnya, kata itu sangat terlarang baginya.

" Iya aku emang ga bisa lihat kecantikan Ana saat berpakaian rapih, namun ia selalu bertanya anggapan ku soal baju yang ia pakai " Ujar Senja dengan senyuman manisnya.

" Terus? " Tanya Rakha yang masih penasaran kelanjutan cerita.

" Ana sangat antusias setiap kamu mengajak ia makan malam, jelas Ana seperti itu karena ia sama sekali belum merasakan bagaimana rasanya makan malam dengan seorang yang ia anggap kakaknya sendiri " Ujar Senja menjelaskan dengan sangat jelas.

BLIND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang