Kini Devano sedang santainya berjalan di tengah keramaian mall pada wekeend kali ini, dengan wajah datarnya. Namun masih sangat terlihat jelas aura maskulin dari pria tersebut yang membuat semua mata perempuan itu tertuju pada Devano.
" Aelahh nggak asik semua dah, kenapa gua jadi kayak orang bego ya yang cuma keliling mall " Gumam Devano yang sedang merutuki dirinya sendiri.
Rakha dan Alvaro?..... Keduanya sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Rakha yang sibuk sejak pagi untuk membawa Senja untuk berkeliling kota, serta Alvaro yang sedang sibuk di dunia mimpinya.
Saat sedang asiknya menikmati keramaian mall, Devano terdiam melihat tatapan dari seseorang yang menuju ke arahnya dengan sorot mata yang menggambarkan penyesalan terdalam. Mereka saling bertatapan, hanya jarak yang tak terlalu jauh.
" Devano..... Maafin aku " Ucap perempuan itu sambil menatap Sendu ke arah Devano.
Devano hanya tersenyum, lalu berjalan menuju ke arah perempuan yang sempat singgah di hatinya ke dalam pelukan nya.
~~~~~
" Gua gabut...... Enaknya ngapain? " Tanya Rakha, yang saat ini sedang bersama Alvaro di rooftop basecamp mereka.
" Mending tadi temenin si Devano ke mall " Sahut Alvaro sambil terus menikmati sebatang rokok nya.
" Nggak perlu ikutin dia kali ini, dia butuh waktu karena gua tahu kalo dia lagi ada masalah " Ujar Rakha yang menatap Matahari yang kian menuju persinggahan nya.
" Emang lo dah yang paling tau keadaan kita semua " Ucap Alvaro dengan helaan nafasnya.
" Apa sebaiknya kita ke sekolahan yang baru mau join sama pertempuran? " Ujar Rakha dengan tangan yang memegang dagu nya seolah sedang menimbang idenya.
" Gilaa kali lo ya.... Inget woyy, kalo ga ada murid laki-laki di sekolah ini, Bad Angels cuma punya 3 anggota inti " Alvaro langsung menatap tajam ke arah Rakha.
" Ada atau tanpa murid laki-laki di sekolah ini, lo masih raguin kemampuan kita bertiga? Apa lo masih raguin gua sebagai ketua di sini? " Ujar Rakha yang membalas tatapan Alvaro dengan sorot mata yang mengerikan.
Alvaro terdiam, mengingat yang selama ini membuat sekolah mereka di takuti hanya mereka bertiga. Terutama kemampuan sang ketua yang mendapat julukan Angel's has fallen di kalangan sekolah lain.
" Gua nggak pernah kalah.... Kecuali karena ulah si Bintang yang sering main curang " Tegas Rakha.
Sebelum Alvaro berbicara lebih lanjut, kini pintu Rooftop terbuka yang menampilkan seseorang, yang membuat Rakha ingin mengunyah habis orang itu sampai ke ujung nadinya.
" Gua bisa jelasin.... " Ujar Devano dengan wajah getir nya ketika melihat tatapan tajam dari Rakha.
Bukk....
Satu pukulan dari Rakha mampu membuat Devano terpukul mundur dan merasakan sakit yang teramat sakit pada bagian perutnya.
" Atas alasan apa lo berani mau nih lonte ke sini hah?!! " Teriak Rakha emosi.
" Ma-maaf " Ujar perempuan itu dengan sendu.
" Gua bisa jelasin..... Kejadian waktu itu bukan sepenuhnya salah Gisel " Ujar Devano yang langsung menghadang Rakha yang sudah siap ingin menerkam Gisel.
" Lo gila ya? Lo di santet pake apaan ampe manjur nih lonte bisa rayu lo hah?!! " Tegas Rakha menarik kerah baju Devano.
" Waktu itu bukan sepenuhnya kesalahan Gisel.... Dia butuh duit dan pada saat itu gua nggak ada di sampingnya, Gisel terpaksa lakuin itu semua karena Axel yang bayarin semua biaya rumah sakit ibunya dengan syarat dia harus mau di jadiin budak sama Axel " Sahut Devano yang mencoba membuat emosi Rakha mereda.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND LOVE
Teen FictionCerita kali ini berbeda dari yang sebelumnya ya guys✌kali ini pembawaan konfliknya kita bawa santai aja dulu tapi yang pasti tetap dapet feel baper yang sangat kuat dari cerita ini😂 Tarakha Sebastian Michaelis adalah laki-laki yang sangat membenci...