Happy reading!
oOo
Sengatan matahari pagi menembus celah jendela gadis yang masih saja terlelap pulas disana. Hingga akhirnya gedoran dan teriakan sang mama membangungkannya."Sya..., leisyaaaaa. Bangun nggak, ini itu udah jam 06.30. Nanti kamu telat sekolahnya!"teriakan Agatha Aldebella sang mama.
Sedangkan Leisya terbangun sambil mengucek matanya sehabis tidur.
"iya ma, ini udah bangun kok!"balas Leisya teriaknya dari dalam kamar.
Setelah mengumpulkan semua nyawanya, dia segera bangkit dri kasurnya menuju kamar mandi. Setelah 15 menit bersiap-siap dan memoles bedak bayi serta liptgloss di bibirnya, kecantikannya sangat natural. Segera dia memakai sepatu lalu turun kebawah untuk sarapan bersama keluarganya.
"pagi ma, pa, bang."sapa Aleisya pada mereka yang ada di ruang makan. Lalu duduk untuk sarapan bersama mereka.
"pagi"sapa David Kris Aldebella papanya dan Camilio Brando Aldebella abang yg sedang duduk di meja makan menikmati sarapannya.
"pagi sayang"sapa mamanya yg sedang menyiapkan sarapan untuk Aleisya.
Setelah sarapan Aleisya pamit ke orang tuanya "ma, pa. Syasya udah selesai nih. Bang buruan"kata Aleisya sambil menarik-narik lengan abangnya
"yaelahh gw belum selesai nih dek. Ayo dah, lu mah gitu"kesal Camilio
"ya abang aja lelet makannya, yg ada kita telat sekolahnya"balas Aleisya sambil berlalu salim ke mama dan papanya.
"hati-hati yah dijalan."ucap mama penuh peringatan. Sedangkan Aleisya sudah di pintu rumah berjalan menuju garasi.
"cepat banggggg"teriak Aleisya dri garasi.
"ma, pa. Abang berangkat dulu yah"pamit Camilio
Dalam perjalanan sekolah hanya hening yang menemani perjalanan. Hingga akhirnya Camilio berpesan kepada adiknya.
"dek, disekolah jangan nakal yah! Kalau ada yg ganggu bilang sama abang. Abang ada kok di kls XII Ips 1 yah!"peringat Camilio yang fokus menyetir mobil.
"iya bang, tenang aja kan ada abang yang jelek ini hehe"balasnya sambil cengar cengir kearah abangnya. Sedangkan Camilio hanya geleng-geleng kepala melihat sang adik diajak serius malah bercanda.
...
Lain halnya dengan cowok dengan raut datar tengah bersiap-siap di kamarnya. Hidung mancung, mata tajam, alis tebal, rambut hitam legam, dan rahang yang kokoh. Dia mempunyai senyuman yang menawan, tapi sayang senyum itu tak terlihat semenjak kejadian 2 tahun silam. Setelah rapi dengan tatanan rambut yg masih berantakan, dia lalu mengambil tasnya di kursi meja belajar dan langsung turun.
"den Rain, sarapan dulu atuh"panggil mbok lastri yang melihat anak majikannya berjalan keluar rumah.
"nggak mbok, nanti di sekolah aja."katanya dengan raut datarnya serta berlalu ke garasi.
Sedangkan mbok Lastri hanya menghelah nafas, melihat anak majikannya sangat berubah setelah kejadian 2 tahun silam. Tak ada lagi senyum yang menghiasi wajah tampannya. Mbok Lastri merasa sedih melihatnya, padahal dulu anak itu sangat ceria.
Diperjalanan Rain masih sibuk mengendara, tetapi fikirannya melayang ke kejadian yang membuatnya seperti sekarang dan membuat suasana hatinya memburuk. Dia tak melihat ada motor di depannya yang ingin menyebrang dari lorong. Alhasil dia hampir menabraknya, untung saja dia sadar segera saat sang pengendara motor mengklaksonnya. Lalu dia berhenti di pinggir jalan, tak lama sang pengendara langsung mendatanginya. Dia pun keluar.
"dek klo bawa mobil hati-hati! Untung saja sya tdi tdk ketabrak."peringat sang pengendara sepeda motor itu.
"maaf ya pak, lain kali sya tdk mengulanginya"permohonan maafnya
"ya sudah dek. Kamu berangkat saja, nanti kamu telat. Lain kali hati-hati kamu masih mudah jangan sembrono bawa mobilnya!"kata bapak-bapak yg hampir dia tabrak tdi
"iya pak, sya permisi dulu ya"ucapnya lalu masuk ke mobil. Untung saja bapak-bapaknya tidak marah. Melanjutkan perjalanan yang tertunda itu dengan hati-hati, walau dengan perasaan yang buruk.
oOo
Jangan lupa VOMENT.
follow intagram:
@eklesigvnep_
@ataste.eklsadaily_
@wattpadeklesiaSalam Hangat
Eklesia Geovanie
KAMU SEDANG MEMBACA
RainSya (On Going)
Teen Fiction**** "Ketika ruang kosong dihatiku, memilihmu menjadi tuannya!." Aleisya Elara Aldebella "ketika aku merasa aku adalah pengecut, Dengan membiarkanmu pergi." Rain Elan Aldrich **** Mulai: juni 2020